- 10 -

49 26 73
                                    

Rasa benci, suatu saat akan berubah
menjadi rasa yang kita namakan
cinta.

- Nobody -

- Nobody -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Biasa aja kali mukanya Nay," ujar Chandra ketika melihat wajah menekuk Naya yang sedang menemaninya memesan tiket bioskop.

"Bacot!" sarkas Naya. Perlu dicatat, ini pertama kalinya Naya menggunakan bahasa kasar setelah sekian lama.

Tidak perlu bicara, sekarang Naya sedang kesal dengan tindakan Chandra yang tiba-tiba menyeret Naya ke bioskop hanya untuk menghindari kencan yang dipaksa oleh mama Chandra.

Niat awal Naya menghampiri Chandra tiba-tiba, hanya karena mata Naya melihat kakak kelasnya itu berdiri gelisah di depan pagar rumah seperti orang yang menahan BAB. Tapi itu semua berujung dengan Chandra yang meminta tolong Naya untuk menjadi tamengnya saat janji temu kencannya.

Jujur saja, Naya terkejut saat mama Chandra tiba-tiba menyuruh Chandra berkencan dengan perempuan kenalannya, yang sangat disayangkan, Chandra tidak suka. Perempuan anak teman mamanya itu sangat matre, bisa-bisa uang Chandra habis dikurasnya. Jadi sebelum anak teman mamanya itu datang, Chandra dengan cepat memperkenalkan Naya sebagai pacarnya.

Ya, mengejutkan bagi Naya, karena tiba-tiba harus bertemu dengan mama Chandra. Serta memalukan, karena status Naya di mata mama Chandra adalah sebagai pacar dari anaknya. Naya jadi menyesali keputusannya untuk menghampiri Chandra tadi.

Dan berakhirlah Naya di sini, hanya berdua dengan Chandra. Naya tidak paham kenapa Chandra tidak memulangkannya saja. Dan lagi, Naya tidak paham kenapa dirinya mau-mau saja, aneh.

Chandra hanya terkekeh kecil menanggapi emosi Naya tadi. Kenapa kalau Naya lagi marah, kesannya malah gemes? Shut up kalian, Chandra sekarang memang sedang kasmaran.

Sudah lama Chandra memendam ketertarikkannya terhadap Naya. Sejauh ini, hanya Ratna yang tahu. Bahkan Rendi hanya tau Chandra sedang kasmaran, tapi lelaki itu tidak tahu orang yang Chandra suka.

"Mau kemana sekarang?" tanya Chandra. Mereka masih punya waktu sejam sebelum film mulai.

Naya menimang-nimang tujuan mereka. Inginnya sih pulang, tapi Chandra sudah bilang, ia akan menraktir Naya. Rejeki nggak boleh ditolak, iya kan?

"Masih lo traktir kan?" tanya Naya penuh harap.

Chandra sedikit meringis. Seharusnya ia sadar, mau pergi dengan anak teman mamanya atau Naya, sama saja akan menguras isi dompetnya. Tapi biarlah, Chandra ikhlas kalau itu Naya.

INSECURITIES ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang