- 9 -

53 30 56
                                    

Jika lelah, beristirahatlah.
Karena esok setidaknya masih ada satu alasan,
untuk bangkit kembali memulai hari

- LoveKeitz -


The past

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The past ...

"Apa?! Are you be kidding me?"

Dewi yang masih melakukan studi-nya, jauh dari rumah terpekik kaget mendengar kabar mengejutkan dari keluarganya di Indonesia. Selama ini, Dewi kira keluarganya baik-baik saja. Hidup dalam harmonis seperti saat dirinya meninggalkan mereka beberapa tahun lalu untuk tinggal bersama pamannya dan melanjutkan pendidikan di tempat sang paman, Kanada.

Namun bayangan keluarga bahagia dipikiran Dewi sirna ketika mendapat kabar bahwa orang tua mereka sempat berpisah beberapa tahun, serta sang adik yang dikarantina di pedesaan, dan malah menimbulkan perkelahian serta masalah.

Perasaan kecewa lantas mengerubuni hati Dewi. Selama ini jika dirinya bertukar kabar dengan orang tuanya, mereka akan menjawab kalau disana baik-baik saja. Jadi selama ini Dewi dibohongi, dan dengan alasan yang tidak etis.

Tidak ingin mengganggu studi anak sulung, itu yang menjadi alasan keluarganya menyembunyikan ini dari Dewi. Sungguh, Dewi tidak percaya dengan pemikiran orang tuanya sendiri. Bagaimanapun keluarga lebih penting daripada studi-nya. Namun apa boleh buat sekarang? Dewi hanya bisa menyesal.

Setelah mendengar kabar menyedihkan dari tempat yang awalnya ia kira rumah, Dewi segera memesan tiket pesawat untuk pergi ke Indonesia. Perlu waktu kurang lebih empat belas jam untuk pergi ke Indonesia dari Kanada, karena itu Dewi memesan perjalanan tercepat. Karena niatnya, ia ingin sampai dirumah lebih dulu sebelum sang adik yang akan dijemput kedua orang tuanya besok.

Seperti yang direncanakan oleh Dewi sebelumnya, ia sudah sampai di rumah besar lebih dahulu dibandingkan keluarganya yang lain. Rumahnya masih sama, hanya saja Dewi tidak lagi merasakan kehangatan rumah seperti biasa. Hampa, rasa rumah ini sekarang sangat hampa. Tidak peduli dengan dirinya yang baru saja turun dari pesawat dan mungkin saja masih mengalami jet lag, Dewi menunggu di depan pintu besar rumah mereka, dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

Hingga yang ditunggu-tunggu tiba. Mobil sang papa memasuki pekarangan besar rumah mereka. Langsung saja, ketika Rendi turun dari mobil, Dewi langsung melayangkan pukulan keras di belakang kepala sang adik.

"Ah shit!" umpatan keluar begitu saja dari mulut Rendi. Lantas itu mendatangkan tatapan tajam dari mama, papa, dan bahkan sang kakak - pelaku yang menyebabkan Rendi mengumpat.

INSECURITIES ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang