Never left the real you
- Nobody -
"Teteh kenapa sih?"
Suara sang mama menyadarkan Ratna akan apa yang ia lakukan sedari tadi. Menjadi seperti orang bodoh. Benar-benar seperti orang bodoh.
Ratna hanya menatap gitarnya sembari tersenyum tidak jelas. Jangan lupakan pula boneka moominnya yang Ratna peluk sesekali menjadi korban dekapan Ratna yang sangat erat.
Sedangkan sang mama keheranan melihat kelakuan anak perempuannya setelah pulang dari festival amal tadi. Pulang dengan wajah yang berseri-seri, disaat biasanya Ratna akan mengeluh kepada mamanya karena kelelahan.
Masalahnya, Ratna pulang malam sekali. Sangat aneh bagi mama Ratna melihat Ratna tidak mengeluh lelah, malah kegirangan. Bahkan tangan anaknya memegang plastik camilan. Lantas itu membuat mama Ratna menatap tak percaya, karena yang namanya Ratna itu paling anti dengan ngemil malem-malem. Mama Ratna memergoki kelakuan Ratna yang makin aneh begitu sang anak mencapai kamarnya sendiri.
Bahkan Ratna sendiri tidak sadar kalau mamanya berdiri di depan pintu sejak lima menit lalu.
Dan sekarang Ratna merutuki tindakannya. Rasa malu yang amat besar menyelimuti dirinya ketika melihat sang mama yang menatap Ratna dengan penasaran.
"Lagi seneng yaa?" goda sang mama.
Ratna hanya tersenyum malu dan canggung. Tak menampik kalau dia bener-bener senang hari ini. Begitu jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan tadi, Ratna kembali bertemu dengan Rendi. Tentu saja bersama Chandra dan Naya.
Sempat agak sebal tadi, karena Ratna menjadi nyamuk diantara Naya dan Chandra. Untungnya Rendi memulai percakapan dengan Ratna. Bahkan, lebih dari itu.
Kalian penasaran? Baiklah, siap-siap aja buat yang jomblo melukin bantal di rumah ya.
flashback..
Ratna dan Naya sedang berada di depan stand penjual es krim. Jujur saja, saat menonton Ratna bermain gitar di atas panggung tadi, Naya sempat ingin es krim. Tapi ia tidak mau meninggalkan momen saat Ratna berani bernyanyi di depan banyak orang. Jadilah saat Ratna turun panggung, Naya langsung menyeret Ratna ke stand es krim.
Awalnya Ratna perlu berceramah panjang lebar kepada Naya. Karena yang benar saja, ini sudah jam setengah delapan malam, tapi sahabatnya itu masih mau makan es krim.
Namun pada akhirnya, mereka tetap di sini. Mengantri es krim vanilla untuk Naya.
"Serius lo nggak mau nih?"
Pertanyaan itu kembali keluar dari mulut Naya untuk ke tiga kali.
"Nggak. Udah malem, nanti gue di omelin kalau makan es krim," balas Ratna sembari memikirkan apa yang akan sang mama katakan kalau Ratna ketauan makan es krim malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURITIES ✅
Teen FictionSemua orang pasti pernah insecure, bahkan hal itu bisa di anggap wajar kini. Namun beda halnya dengan insecure yang menjerumus ke perasaan takut dan terjebak dalam bayang-bayang menjadi sempurna, seperti Ratna. Sebuah kejadian membuat Ratna terjeba...