- 6 -

77 45 115
                                    

Ada saatnya kita bangkit dari keterpurukan
dan membuka lembaran baru dari hidup

- LoveKeitz -

Diluar cuacana lagi-lagi sedang hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diluar cuacana lagi-lagi sedang hujan. Wajar sih mengingat sekarang adalah musim hujan. Angin bertiup kencang, dan sesekali terlihat kilat cahaya dari petir. Hawa dingin menyelimuti, senada dengan suara gaduh dari rintik hujan. Hujan kali ini sangat lebat, tapi itu tidak menghentikan aura membara dua remaja lelaki untuk berkompetisi di dunia maya.

"ARGHHH!" Pekikan dengan nada tinggi itu keluar dari mulut Chandra, yang baru saja dikalahkan lawannya dalam game online yang ia mainkan.

Rendi tertawa terbahak-bahak ketika Chandra kalah, tanpa mengalihkan pandangan dari handphone-nya, setelah meringis karena telinganya berdengung akibat pekikkan Chandra. Tapi apa daya, lima menit kemudian, setelah Chandra kalah, Rendi menyusul. Rendi hanya bisa menatap blank layar handphone-nya, sedetik kemudian melemparnya ke karpet berbulu milik Chandra karena kesal.

Kini, giliran Chandra yang tertawa lepas karena kekalahan Rendi. "Mampussss," ucap Chandra disela tawanya. Rendi mencibik kesal ketika Chandra mengatakan kata mampus tadi tepat ditelinganya. "Rese, ah!"

Tangan Rendi terulur untuk mengambil lays dan membuka kemasan keripik tersebut, lalu memakannya. Sesekali meminum sprite yang terdapat disebelahnya, sementara Chandra sudah kembali fokus ke game baru. Rendi memilih menyimak permainan Chandra sembali ngemil. Matanya sakit karena sudah bermain dari tadi.

Rendi datang ke rumah Chandra, karena temannya itu bosan sendiri di rumah. Mama Chandra sedang pergi arisan, sedangkan papanya masih berkerja, dan dua adik laknat Chandra sedang pergi bersama teman-temannya, setidaknya Chandra bisa bernafas lega karena itu. Untungnya mama Chandra sedang diluar, kalau mama Chandra ada dirumah, sudah dipastikan Chandra akan mendapatkan kata-kata mutiara dari mamanya karena kondisi kamar Chandra.

Kalian mau tau? Kondisi kamar Chandra tidak tertolong. Sampah camilan berserakan dimana-mana, kaleng-kaleng bekas soda menumpuk dipojok kamar Chandra, dan juga kondisi kasur Chandra yang sudah tak berbentuk. Sudah persis seperti kapal yang terombang-ambing di lautan. Rendi sih tidak mau ambil pusing, asalkan mama Chandra nggak ikut marahin dia, dia santai aja. Not my problem, katanya.

"Ren, lo kenal Ratna dari mana dah?"

Saat Rendi sedang meneguk soda dengan khidmat, merasakan buih buih soda itu dalam mulutnya, tiba-tiba tersedak karena pertanyaan Chandra. Dirinya terbatuk-batuk sembari memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Chandra itu. Inginnya Rendi menjawab, tapi perkataan Ratna tiba-tiba terlintas dipikiran. Bertindak seolah lo nggak kenal diri gue tiga tahun lalu. Lantas Rendi harus apa?

"Gue udah kepikiran dari awal lo masuk, tapi gue lupa mau nanya. Eh waktu gue mau nanya dari Ratnanya, dia kaga masuk seminggu," Chandra terus mengoceh tanpa menyadari raut wajah bingung Rendi. Mata Chandra tentu saja masih fokus ke game di depannya. "Kasih tau dong, sayangkuu~" ucap Chandra dengan nada menggoda. Sengaja, biar diturutin.

INSECURITIES ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang