- 17 -

59 15 50
                                    

Warn! Long chapther.
Karena ini chapther special, jadi bakal lebih panjang dari yang lain.
Happy reading!!

Waktu berjalan, Rendi dan Chandra telah menyelesaikan ujian mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berjalan, Rendi dan Chandra telah menyelesaikan ujian mereka. Kini, mereka hanya perlu menuggu hasil ujian dan acara kelulusan. Setelah itu, usai sudah masa SMA mereka.

Namun sayang, kondisi Rendi semakin parah. Sudah tiga minggu berlalu sejak Chandra mengetahui penyakit Rendi. Dan sejak itu pula, Chandra tidak pernah ,meninggalkan Rendi sendiri. Bahkan ketika Rendi drop seperti saat ini, Chandra selalu di samping Rendi. 

Kini Rendi menjalani rawat intensif di rumah sakit. Itupun sudah seminggu. Dan sejak Rendi dirawat, lelaki itu tidak pernah bertemu dengan Ratna. Bahkan mereka tidak bertukar pesan.

Oh ralat, Rendi yang menghindari Ratna. Lelaki itu tau, Ratna sering menanyakan dimana dia, atau bagaimana kabarnya. Lucunya, Ratna menanyakan itu ke Chandra. Tsundere? Rendi pikir seperti itu.

Tiap kali Ratna bertanya, Chandra selalu mengatakan, kalau Rendi sedang ikut sang papa dinas ke tempat yang jauh. Entah Ratna akan percaya lagi atau tidak.

Hingga tiba saatnya, Rendi harus melakukan operasi. Well, pada akhirnya lelaki itu setuju untuk dioperasi. Tentu saja setelah perdebatan dengan Chandra berserta keluarganya yang terkejut dengan kabar ini.

Rendi tersenyum tipis sembari melihat keluar. Dadanya kembali terasa sakit seperti dicabik habis, dan panas seperti dibakar dengan api sebesar gunung. Tangan kirinya meremat paru-paru, sementara tangan kanan rendi memegang sesuatu dengan lembut, seolah benda itu adalah harta paling berharga yang akan hancur hanya dengan tertiup angin.

Tak lama kemudian dokter masuk, dan berkata kalau operasinya telah siap. Semua keluarga langsung menyiapkan hati mereka dan merapal do'a untuk keselamatan si bungsu keluarga.

"Chan," Sementara rendi memanggil Chandra di sebelahnya.

Chandra menatap Rendi dengan tanya, hingga lelaki itu memberikannya sepucuk surat dengan sampul bertulis, To My Ratna.

"Kasih ini ke Ratna waktu dia beres ujian. Hari ini, hari terakhir kan?"

Chandra terkagum dengan Rendi. Meski dia sedang sekarat, dia masih bisa mengingat jadwal sang pujaan hati.

Chandra mengepalkan sebelah tangannya yang kosong, dan memberikan surat itu kembali ke Rendi. "Lo yang harus kasih ini sendiri!"

Rendi hanya bisa terkekeh. Surat yang kini ia pegang kembali, ia letakkan di meja sebelah bunker rumah sakitnya. "Alright."

Setelah itu, Rendi langsung dibawa oleh dokter dan para perawat ke ruang operasi. Meninggalkan orang-orang di luar ruang operasi dengan perasaan tak menentu.

INSECURITIES ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang