Chapter 03

2.7K 272 5
                                    

"Kamu bisa memanggilku Sasuke, singkatnya". Aku mengerjapkan mata lalu mengangguk, aku berusaha menarik tanganku dari genggamannya tapi malah mengencang.

"Uh..Sasuke, tolong lepaskan tanganku". "Tidak, ayo jalan-jalan Naruto", pipiku menjadi bersemu merah saat memikirkan orang-orang yang melihatku memegang tangan Sasuke. "Tolong lepaskan aku". "Naruto, patuh dan ayo jalan aku akan mengajakmu berkeliling", dia mulai berjalan sehingga otomatis aku terseret di belakangnya.

Otot punggungnya beriak saat dia bergerak dan aku bertanya-tanya mengapa aku tidak terlihat seperti itu. Aku memiliki tubuh yang bugar, seperti tubuh atlit perenang. "Kemana kamu akan membawaku?", tanyaku pada Sasuke, "tidak kemana-mana kita hanya berjalan-jalan".

"Aku telah mengalami sedikit nasib buruk berburu akhir-akhir ini, tetapi sekarang aku berhadapan langsung dengan dewi keberuntunganku maka aku yakin keberuntunganku akan datang", katanya lalu menatapku.

Aku bertanya apakah aku mendengarnya dengan benar, apakah dia benar-benar memanggilku seorang dewi keberuntungan?. "Kenapa dewi? Aku laki-laki". "Aku sadar itu tapi kamu memiliki bau yang manis dan terlihat rapuh, sama sekali tidak seperti laki-laki".

Aku mengerutkan kening pada itu, "Aku seorang pria, aku dapat membuktikannya, aku memiliki bagian pria yang sama seperti yang kamu miliki". "Yah, aku sarankan kamu tidak menunjukkan tubuhmu mungkin kamu akan berakhir dengan tidur sepanjang hari di kamar tidur". Apa yang salah dengan pria ini? Aku berpikir sendiri. Dia bertingkah sangat aneh, dia bahkan mengatakan itu pada pria lain.

Aku dan Sasuke, berjalan menyusuri desa tanpa banyak bicara. Keheningan itu benar-benar menenangkan. Dia masih menolak untuk melepaskan tanganku yang akhirnya aku menyerah. “Aku mau ke sungai”, kataku dengan perasaan sedikit gugup.

Dia tidak mengatakan apa-apa tetapi masih menarikku ke arah sungai. Di sana kami bertemu beberapa wanita yang sedang mengambil air, para wanita itu berbicara dengan riang tetapi menjadi tenang ketika mereka melihat kami.

"Pergi", perintahnya. Para wanita itu menelan ludah namun salah satu dari mereka menatapku dengan prihatin dan aku bertanya-tanya mengapa. Dia juga menakjubkan seperti wanita-wanita lain yang pernah kutemui sejauh ini. Bertentangan dengan tatapan yang dia berikan padaku, temannya memelototiku saat dia menatapku dan tangan Sasuke yang saling bertautan.

Aku sekali lagi mencoba menarik tanganku tetapi tidak berhasil. Para wanita segera pergi meninggalkan aku dan Sasuke berdua. "Apa yang ingin kamu lakukan?" dia bertanya sekarang sambil menatapku, "Aku ingin berenang tapi kurasa itu bukan ide yang bagus sekarang".

"Ada apa?" untuk mengatakan yang sebenarnya bahkan aku tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu. Sesuatu baru saja memberitahuku untuk tidak telanjang di hadapan pria ini. Aku merasa agak sadar diri di dekatnya.

"Sungguh keputusan yang bijak", katanya dan kami duduk lalu dia memberi tahuku lebih banyak tentang budaya mereka. "Apakah kamu sudah menikah Sasuke?", Aku hanya ingin bertanya karena rasanya aneh bahwa pria seperti dia masih lajang.

"Belum", adalah jawabannya, "kenapa?kamu sangat tampan", aku langsung berkata tanpa menyadarinya dan pada saat itu pipiku memerah karena malu. Saat itulah aku mendengar tawanya dan itu benar-benar membuatku terkejut.

“Jangan menertawakanku” kataku sedikit kesal padanya sekarang. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun aku merasa bertingkah terlalu kekanak-kanakan. "Narutoku, jangan marah meskipun kamu juga terlihat cantik dengan ekspresi itu".

Mataku melebar ketika aku mendengar perkataannya kepadaku. Dia memanggilku cantik, aku sudah dipanggil banyak nama menarik tapi tidak pernah cantik. Dia juga terdengar sangat tulus mengatakannya.

"Kita harus kembali, aku akan membawamu ke kamar hotelmu karena matahari telah terbenam dan ada bahaya yang mengintai di malam hari seperti ini". Aku mengangguk karena aku agak merasa setuju dengan pria itu. Dia mengirimku kembali dan pulang. Malam itu aku merasa aneh memikirkan Sasuke. Aku menghela nafas sebelum mataku benar-benar tertutup dan aku tertidur lelap.

My BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang