Aku menghela nafas tetapi tidak menjawabnya, apa yang bisa dia lakukan. Bukannya dia bisa membuatku menjadi pria di antara pria.
"Aku tidak suka kamu terlihat begitu sedih, jika kamu tidak memberitahuku apa yang terjadi, aku akan menghukum semua wanita muda yang bersamamu".
Mataku terbelalak mendengarnya dan aku bergerak untuk melepaskan diri dari pelukannya tapi seperti kemarin dia tidak melepaskannya jadi aku menyerah. "Apakah kamu pikir aku bukan pria sejati?" Aku bertanya karena perkataan yang dikatakan wanita itu yang menyindirku sepertinya aku termakan oleh ucapannya.
Bagaimana aku bisa tahu cara berburu? Aku adalah seorang pebisnis karena berusaha dengan keras, yang pernah aku lakukan hanyalah berurusan dengan presentasi dan banyak dokumen. "Siapa yang memberitahumu bahwa kamu bukan pria sejati?", Suaranya terdengar kesal karena suatu alasan.
"Tidak ada yang mengatakannya aku hanya ingin bertanya saja", "Aku akan bertanya pada mereka kalau begitu", katanya melepaskanku, aku akan senang ketika dia melepaskan genggamannya tetapi cara dia berbicara tentang mencari tahu siapa yang mengatakan kata-kata itu padaku. Aku tahu itu akan menjadi sebuah masalah.
Aku meraih tangannya sebelum dia berjalan menjauh dariku, "tolong jangan hadapi siapa pun. Tolong", kataku sambil menatap matanya, "baiklah". "Bisakah kamu membawaku berburu denganmu lain kali jika kamu pergi berburu?". "Tidak", adalah jawaban cepatnya, "tolong Sasuke", pintaku. "Tolong bawa aku bersamamu", aku membasahi mataku dan berharap untuk mendapatkan rasa kasihan dengan terlihat rapuh.
Dia menghela nafas, "Aku tidak bisa mengatakan tidak padamu Naruto, baiklah kalau begitu tapi kamu harus tetap dekat denganku setiap saat". Aku langsung tersenyum begitu lebar dan memeluknya sampai aku menyadari apa yang aku lakukan dan bergerak perlahan untuk mundur.
Dia tidak membiarkanku lepas, dia menahanku di tempat yang membuat pipiku memerah karena aku benar-benar tidak terbiasa diperlihatkan begitu banyak kasih sayang. "Apakah kamu sudah makan siang?", Dia bertanya, "belum", "aku bersama para wanita sepanjang hari berlatih menari, aku jadi lupa waktu".
"Tidak masalah ikutlah denganku, aku yakin ibuku dan kakak iparku sudah memasak". "Tidak perlu repot-repot denganku, aku akan segera makan makanan di hotel". “Naruto?”, "hmm..”, jawabku, “apakah aku bertanya apakah kamu mau ikut makan siang denganku?”, “Tidak”. "Lalu kenapa kamu membuat begitu banyak alasan? Dengar, aku tidak bertanya padamu, aku memberitahumu bahwa kamu akan ikut makan siang denganku dan keluargaku".
Aku menghela nafas mengetahui aku tidak akan pernah mungkin menang berdebat dengan pria itu. Dia meraih tanganku dan kami berjalan menuju rumahnya. Rumahnya sebenarnya sangat indah, gubuk ada di mana-mana tetapi ada juga rumah yang tampak modern di tengahnya.
Aku hanya berjalan bersamanya menuju rumah yang tampak modern. Banyak orang membungkuk saat dia lewat, dia tidak melakukan apa-apa hanya terus berwajah kaku. Aku menyapa semua orang ketika aku memasuki rumah. Seorang wanita yang tampak lebih tua datang ke arah kami dengan langkah tegas.
"Nak, kamu tepat waktu untuk makan siang, bergabunglah dengan kami di meja". Aku menatapnya dan menebak dia adalah ratu. "Salam", aku membungkuk, saat itulah dia mengalihkan perhatiannya padaku. "Siapa kamu?", Suaranya benar-benar dingin membuatku mengernyit. "Nama saya Naruto, salam kenal".
Dia hanya mengangguk kemudian mengalihkan perhatiannya kembali ke putranya. "Ikuti aku", katanya dan kami melakukannya. Beberapa orang sudah ada di sana. Aku masih berjalan di belakang Sasuke, semuanya terlihat sangat menakutkan. Sasuke duduk disampingku, semua orang menatapku dengan rasa ingin tahu. "Siapa dia?" Pria yang saya pikir adalah raja bertanya.
"Nama saya Naruto, Tuan". Aku tertunduk sedikit merasa seperti kelinci yang terjebak dengan singa buas. "Maaf mengganggu makanmu". "Ayo makan", kata pria itu, dan semua orang mulai makan. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Kemudian sebuah piring diletakkan didepanku, aku melihat ke atas dan Sasuke berbicara. "Makanlah".

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride
FanfictionNaruto membutuhkan suasana baru untuk sementara waktu, bekerja di perusahaan membuatnya sangat lelah. Dia memutuskan bahwa ia membutuhkan liburan jadi dia pergi liburan dan tujuannya adalah HimaZulu sebuah pedalaman yang menawarkan pemandangan alam...