Sasuke merawatku sepanjang hari seperti membantu memandikanku dan itu membuatku merasa sedikit malu saat dia membersihkan bagian privasiku.
Dia juga menyuapiku makan dan mengajakku berkeliling kemanapun yang aku mau. Saat di sore hari, kakek jiraiya dan pasangannya mengunjungiku.
Mereka berdua tampak agak canggung melihat bagaimana Sasuke memperlakukanku. Suami kakek melihatnya dengan senyum manis diwajahnya lalu melihat kakek berharap ia juga memperlakukannya sama seperti yang Sasuke lakukan. Namun, kakek jiraiya tidak menyadarinya dan hanya memasang raut wajah yang bingung.
"Kenapa kau tidak pernah menjagaku seperti itu?" Dia bertanya dengan serius. Aku tertawa ketika melihat kakek berusaha menemukan kata-kata yang tepat untuk membujuk suaminya. Ini adalah pemandangan yang benar-benar lucu.
Kakek kemudian menatapku "ini salahmu", mataku melebar geli, "bagaimana itu menjadi salahku?".
"Oh, kamu punya nyali untuk berbicara dengan kakekmu seperti itu"."Tidak, tidak, tapi aku tau kamu tidak akan bisa melakukan apapun padaku, suamiku akan melindungiku", kataku sambil memeluk lengan Sasuke.
Sasuke lalu memberiku Melon dan rasanya sangat manis. Suami kakek melihatnya lagi dan menatap kakek dengan jengkel, "dimana aku bisa mendapatkan seorang pria tampan dan gagah yang akan selalu memberi perhatian kepada pasangannya seperti suamimu, Naruto?".
Kakek jiraiya membalasnya dengan tersenyum "kau tak akan pernah mendapatkannya karna akulah satu-satunya yg kau cintai jadi percuma kau mencarikannya".
Sasuke tampak terkejut yang membuatku tertawa terbahak-bahak. Setelah itu, kakek dan suaminya memutuskan untuk kembali ke hotel mereka. Aku dan sasuke memutuskan berjalan di sekitar desa, aku merasa tenang saat berada di alam aku berjalan-jalan dan merasa bebas.
Saat melewati sungai, aku melihat beberapa wanita dan mereka kembali menatapku dengan tatapan penuh kebencian, lalu sebagian dari mereka mulai mencemoohku. Untuk beberapa alasan aku tidak memperdulikan mereka.
Aku melihat Ino dan memanggilnya, dia berbalik dan tersenyum padaku, "Hai, Naruto, bagaimana dengan malam pertamamu?" Dia bertanya sambil berjalan kearah kami.
Aku tersipu mendengar pertanyaannya dan dia berkata, "sepertinya aku harus menemui Shizune untuk memberitahukan hal ini, ini akan menjadi gosip yang menarik".
Aku menatapnya bingung dan dia menatapku dengan nakal dan mengedipkan matanya. Lalu aku terkejut setelah mengetahui maksudnya.
"Ino berhenti bergaul dengan Shizune, dia adalah pengaruh buruk bagimu", aku memandanginya seolah-olah aku adalah ibu yang memarahi anaknya yang nakal.
Aku mengajak Ino ke hotel dan memperkenalkannya dengan kedua kakekku setelahnya aku tertidur karena merasa lelah hari ini.
"Kamu dalam bahaya, besok kamu harus meninggalkan desa ini di malam hari. Jangan pernah memberitahukannya pada Sasuke. Dia tidak boleh mengetahuinya ataupun ikut bersamamu untuk meninggalkan desa ini. Mereka sedang berusaha menyingkirkanmu dan pergilah untuk keselamatanmu.
Aku terbangun tiba-tiba dengan nafas memburu, aku memimpikannya lagi dan itu terasa sangat nyata. Aku memikirkannya sepanjang malam dan mulai merasa frustasi dengan semua kejadian yang ia alami ditambah dengan mimpi-mimpi yang selalu mendatanginya.
Aku diam-diam menangis ketika melihat Sasuke yang sedang tertidur, aku tidak ingin berpisah dengannya. Kami baru saja bersatu namun harus menghadapi ini.
Mungkin untuk update selanjutnya agak lama tapi ceritanya bakalan diteruskan sampe selesai, semoga.
Thanks^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride
FanfictionNaruto membutuhkan suasana baru untuk sementara waktu, bekerja di perusahaan membuatnya sangat lelah. Dia memutuskan bahwa ia membutuhkan liburan jadi dia pergi liburan dan tujuannya adalah HimaZulu sebuah pedalaman yang menawarkan pemandangan alam...