Setelah melewati malam yang panas, aku memeluk tubuh Sasuke dengan erat. Entah kenapa aku tidak bisa tidur tidak peduli seberapa banyak aku mencoba untuk tidur namun selalu gagal.
Ada sesuatu yang memberitahuku bahwa aku tidak boleh tidur. Perasaan seperti diawasi seseorang membuatku merinding.
Aku ketakutan dan mencoba mengencangkan pelukanku pada Sasuke yang sedang tidur seperti orang mati, apakah pria itu tidak merasa dalam bahaya, aku mulai bertanya-tanya.
Ketika aku berusaha untuk mengabaikan perasaan itu, perasaan itu semakin kuat, jadi aku membuka mata dan melihat siluet seseorang di dekat pintu, hal yang membuatku merinding adalah bagaimana siluet itu hanya berdiri di sana tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Tiba-tiba tangannya terangkat keatas dan terlihat seperti akan mencekikku lalu aku mulai berteriak kencang. Aku mencengkeram Sasuke berharap dia bangun, tapi tidak, seperti yang kukatakan, dia tidur seperti orang mati.
Saat aku pikir hidupku akan berakhir, kalung manik-manik di leherku mulai bersinar. Saat melihat kalung itu, orang itu menghentikan gerakannya lalu berteriak sebelum menghilang.
Saat itulah Sasuke baru membuka matanya, entah kenapa aku marah padanya. Jadi aku melakukan hal yang ingin sekali kulakukan, aku memukul dadanya, berulang-ulang, namun dia tidak menghentikanku.
Setelah aku merasa tanganku kebas, aku berhenti. aku mulai bertanya-tanya lagi, apakah dada sasuke terbuat dari baja? Dia bahkan tidak merasakan apapun.
"Naruto, apakah kamu tenang sekarang?" Dia bertanya dan aku mengutuk diriku sendiri karena menganggap suaranya seksi.
"Jangan bicara, orang itu bisa saja membunuhku dan apa yang kamu lakukan ketika aku berjuang untuk hidupku? Oh ya kamu sedang tidur! Damai di alam mimpi, entah apa yang kau mimpikan, hanya Tuhan yang tahu".
Sasuke menatapku terkejut, "itu aneh, aku akan tahu jika seseorang memasuki kamar pengantin."
Naruto diam sejenak dan mulai memikirkannya. Ia pikir mungkin ini ada hubungannya dengan ibu suri.
"Seseorang menginginkan nyawamu?" Aku mengangguk. Sasuke tampak tenang setelah menanyakan pertanyaan itu bahkan terlalu tenang. "Jika aku menemukan mereka, mereka lebih baik berharap mereka sudah mati."
"Kamu tidak bisa tidur sekarang kan?" Dia bertanya padaku, "ya aku masih takut" lalu sasuke memelukku lebih erat. "Aku akan melindungimu", setelah dia mengatakan itu dia menceritakan cerita untuk mengalihkan perhatianku dan itu berhasil , akhirnya aku tertidur lelap tanpa mimpi buruk.
Pagi-pagi keesokan harinya, aku bangun dan melihat sasuke menatapku, "Sekarang aku merasa lebih baik setelah kejadian kemarin" dia terkekeh mendengarnya dan memberiku ciuman manis yang lama yang membuatku jatuh ke dalamnya.
Aku tersenyum saat sasuke melepaskan ciuman, "pagi suami", "pagi istri, waktunya sarapan". Ucap sasuke sambil tertawa.
Aku mencoba untuk berdiri dari tempat tidur namun mendesis kemudian, aku mengingat kejadian kemarin malam dan itu membuatku tersipu.
Aku akhirnya menyerah untuk mencoba berdiri dan meminta bantuan sasuke "Aku tidak bisa berjalan dan aku perlu mandi, tolong bantu aku". Dia menyeringai, "Aku akan membawamu ke kamar hotelmu dan membersihkanmu".
Tanpa peringatan dia menggendongku ala bridal style dan berjalan begitu saja dari kamar pengantin begitu saja tanpa memikirkan apa yang akan orang lihat dan katakan, semua mata tertuju padaku dan Sasuke.
Aku sangat malu sehingga aku menyembunyikan wajahku di ceruk lehernya. "Jangan khawatir Naruto, mereka tahu kamu terlihat seksi di pelukanku". Aku tersipu lebih keras pada saat itu. Sialan pria tak tahu malu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride
FanfictionNaruto membutuhkan suasana baru untuk sementara waktu, bekerja di perusahaan membuatnya sangat lelah. Dia memutuskan bahwa ia membutuhkan liburan jadi dia pergi liburan dan tujuannya adalah HimaZulu sebuah pedalaman yang menawarkan pemandangan alam...