Happy reading ♥️
©©©©©
Zemira kaget! Taman yang sepi ini tiba-tiba ada seorang anak perempuan yang nangis tepat di samping kakinya.
Zemira masih menengadah keatas ia takut kalau yang sedang menangis disampingnya bukanlah manusia.
"Astagfirullahaladzim, ya Allah lindungilah hamba!" Zemira menutup matanya dengan mulut yang komat kamit baca doa.
"Kakak!" teriak anak itu di depan wajah Zemira.
Puk
Anak kecil itu menabok bibir Zemira.
Ia kesal lantaran Zemira tak menghiraukannya.Zemira kaget
"Astaga" Dengan nafas memburu Zemira mengelus dadanya.Manusia ternyata!
"Loh kamu siapa?, malam-malam masih disini gak dicariin mama papa mu?" tanya Zemira.
Ia menggapai pinggang anak kecil tadi mengangkatnya dan menundukkan nya di kursi sebelahnya yang masih kosong.
"Acha bandel, hiks hiks" ucap gadis itu terisak.
"Cup cup gimana ceritanya? kakak tanya nih" Zemira mengelus surai gadis tersebut.
"Tadi acha pengen ice krim tapi sama papi gak di bolehin. Karena kata papi udah malam. Tapi Acha malah keluar rumah diam-diam, terus kayak gini deh" jelas Acha.
"Kamu sih gak di bolehin masih ngeyel," Zemira menghapus air mata Acha.
"Nama kakak siapa?"
"Nama kakak Zemira, panggil aja kak Zee" jawab Zemira.
"Aku Acha, salken ya kak hehe"
Bocil bisa gini juga, alay!
"Kakak kok mukanya mirip ya sama Acha" Acha meneliti wajah Zemira.
"Kepedean banget. Yuk kakak antar pulang udah malam banget nih. Untung ya ada kakak kalau enggak pasti.." ucap Zemira menggantung.
"Ih kakak mah, tapi kakak pakai baju putih loh kayak tante itu"
Acha menunjuk salah satu pohon yang ada di sana, Zemira pun lihat arah yang di tunjukkan nya pun mendadak merinding sendiri.
Karena di pohon itu tak ada seorang pun manusia yang duduk maupun berlalu lalang disana."Yuk lah pulang, merinding nih gue"
Zemira segera menggandeng Acha menjauhi taman kompleks."Rumah kamu gak jauh dari sini kan?" tanya Zemira.
"Iya kak Zee"
Mereka masih jalan menyusuri rumah kompleks yang mewah.
"Rumah mu warna apa?" tanya Zemira.
"Emm, gitu lah warnanya. Pokoknya ada Sepeda scoppy nya Acha di teras depan"
"Hmm, capek gue!" keluh Zemira.
"Nah itu bukan rumah Acha?!" Zemira menunjuk salah satu rumah di samping kanan Zemira.
"Iya! Itu rumah Acha"
Acha segera berlari melepaskan tautan tangan Zemira.
"Hati-hati Acha!"
"Papi! Mami!" Teriak Acha di depan rumahnya.
Rumah yang begitu besar dan luas, itu hanya depannya! Apalagi dalamnya.
"Yaampun Acha! Kamu dari mana aja sih nak, Mami sama papi cari kamu loh. Mau telfon polisi juga belum 24 jam" Mami, papi bahkan asisten rumah tangga nya pada keluar rumah semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEMIRA [ON GOING]
Teen Fiction"Ya.. ampun kaum adam lo susah banget buat gue takhlukkin" ucap Zemira "Emang seharusnya kaum adam yang nakhlukkin kaum hawa bukan malah sebaliknya" Ucap Kevlar Tentang Zemira, gadis yang di besarkan di panti asuhan. Siswa berprestasi dan jangan lup...