16

78 65 73
                                    

Happy Reading❤

                     ©©©©©

Zemira keluar dari ruang tamu, ia berjalan menuju taman, tempat Acha dan anak panti lainnya berada.

"Hai semuanya, pada main apa nih?" Zemira ikut duduk di samping Acha yang sedang bermain boneka dengan Ani.

"Main boneka kakak, kak Zee tadi ada yang nyariin kak Zee loh" ucap Ani.

"Oh ya? Siapa?"

"Laki-laki tadi, pakai baju" ucap Ani

"Ya pasti pakai baju dong, masa telanjang! Lawak kamu Ani" Zemira terkekeh.

"Hehe, pokokknya kakak itu tanya 'Kak Zemira ada?', tanya gitu kak. Berhubung kak zee gak ada, Ani bilang 'gak ada kak zee nya' gitu. Terus kakak itu langsung pergi pake motornya" jelas Ani.

"Siapa ya?" gumam Zemira menerka-nerka siapa yang datang mencarinya.

"Kalian main lagi aja, Acha kalau butuh sesuatu tanya kak Ani aja ya! Kak Zee mau ke kamar sebentar" pamit Zemira.

Zemira ingin mencharger gadgetnya,  karena baterainya tinggal 15%.
Berjalan riang menuju dalam rumah dengan menyapa anak panti yang sedang bermain, mereka memang tidak sekolah karena hari ini adalah hari libur.

Ketika sudah mendekati ruang tamu Zemira mendengarkan obrolan 3 orang yang berada di dalam. Mereka tengah mengobrol mengenainya!
Lantas Zemira segera menguping dan bersembunyi.

Mendengar kata demi kata tak sadar Zemira menangis. Jadi mereka keluarganya?, ia sangat bersyukur kepada tuhan.
Di tengah kesedihannya mengenai percintaan nya dengan Kevlar, ada kejadian yang tak terduga, yaitu ia bertemu dengan keluarga kandungnya yang selama ini ia sebut dalam doanya.

Memang semua itu ada waktunya, Zemira percaya kata-kata tersebut!

Anita kaget melihat Zemira yang tengah menguping di balik jendela.
Lantas ia memanggilnya.

"Zemira, sini nak. Kenapa sembunyi di sana hmm?" Anita mendengus geli.

Rio dan Risma yang baru mengetahuinya pun segera memandang Ke arah Zemira berada.
Zemira yang tertangkap basah telah menguping pembicaraan mereka pun, hanya cengengesan.

"Hehe sorry bun" ucapnya sambil menyeka air matanya.

Risma merentangkan kedua tangannya siap memeluk keponakannya. Zemira menerimanya dengan senang hati, air mata yang sempat ia tahan kini kembali tumpah.

Rio tersenyum dan mengelus pundak Risma.

"Udah-udah" ucap Rio, ia tak enak karena bunda Nita juga ikut menitikan air matanya.

"Zemira udah denger semuanya tadi?" tanya Risma.

"Udah tante, jadi Zemira bener bagian dari keluarga kalian?" tanya Zemira memastikan.

"Iya sayang," ucap Risma.

"Sekarang keputusan ada di tangan Zemira nih, Zemira mau gimana. kamu sudah besar tentunya kamu pasti sudah ada pilihan sendiri" ucap Rio.

"Emm, boleh Zee tanya?" sahut Zemira.

Rio dan Risma mengangguk mempersilahkan Zemira bertanya.

"Orang tua saya kemana tante?" tanya Zemira.

Risma menggenggam tangan Zemira.

"Papa kamu udah meninggal sayang, kalau mama mu sendiri ada di rumah kemarin yang kamu datangi" ucap Risma.

Raut sedih terpancar di wajah Zemira.

"Sabar nak" ucap bunda Nita menenangkan.

"Besok setelah selesai sekolah ada waktu lenggang gak? kalau ada besok tante jemput kamu. Mau ketemu mama kan?" tanya Risma.

ZEMIRA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang