"Ya.. ampun kaum adam lo susah banget buat gue takhlukkin" ucap Zemira
"Emang seharusnya kaum adam yang nakhlukkin kaum hawa bukan malah sebaliknya" Ucap Kevlar
Tentang Zemira, gadis yang di besarkan di panti asuhan. Siswa berprestasi dan jangan lup...
"Ya mana Zee tau, barusan aja ini kempesnya paling tadi kena paku di sebelah sana tadi, mangakanya gue menepi tadi" ucap Zemira.
"Kek judul lagu yak menepi..." gumam Zemira pelan tapi masih bisa di dengar oleh Kevlar.
Kevlar pun menggeleng kan kepala seraya terkekeh kecil. Yang pastinya zemira tidak tau itu.
"Naik!" ucap Kevlar datar.
"Hah?" ucap Zemira.
"Naik! Gue anter pulang" ucap Kevlar.
"Hah?" beo Zemira.
"Hah hah mulu lo mau jadi tukang keong?" ucap Kevlar jengah.
"Kevlar mau anterin gue nih, terus motornya di bawa siapa?" ucap Zemira.
" orang suruhan gue habis ni juga dateng, nanti dia yang bawa ke bengkel kayaknya besok sore baru gue anter motor lo ke panti asuhan lo" ucap Kevlar.
"Ayo cepetan naik, mau hujan ini" ucap Kevlar.
Zemira lantas naik ke motor Kevlar.
"Ayo jalan" ucap Zemira.
Kevlar pun menjalankan motornya dg kecepatan sedang tapi di tengah perjalanan mereka air hujan mulai turun.
"Gue mau ngebut nih, cepet pegangan" titah Kevlar.
Zemira pun ragu untuk memegang pinggang Kevlar. Karena sedari tadi pun iya berpegangan pada jok belakang motor. Zemira mengulurkan kedua tangan nya ke arah pinggang Kevlar namun ia urungkan.
Kevlar yang melihat itu pun geram. Lantas ia segera menarik tangan Zemira dan mengaitkan di pinggang nya.
Hati Zemira berdetak ya tuhan... Apa gue sakit jantung yak...
Kevlar yang melihat wajah Zemira yg blussing di kaca spionnya pun tersenyum sangat tipis di balik helm full face nya.
Apa ia sudah menerima Zemira? Oh tidak - tidak.
Kevlar pun menggelengkan kepalanya pelan.
Ia tidak bohong bahwa pelukan ini mengantarkan rasa hangat dan nyaman begitu pun dg Zemira. Meskipun ia sering mengejar Kevlar tapi ia tidak pernah melakukan skinsip paling cuma megang tangan Wkwkwk.
"Woii turun dah sampai nih nemplok mulu lo kek cicak" ucap Kevlar.
"Iya - iya gk sabaran lo" Zemira turun dari motor kevlar.
"Loh zee ini temannya di ajak masuk dulu hujan nya makin deras ini" ucap bunda Nita.
"Gk usah bu ..saya langsung pulang aja" ucap Kevlar.
"Udah ayo... Zee temennya suruh masuk"
Akhirnya mau tidak mau Kevlar pun masuk ke ruang tamu di rumahnya bunda Nita.
Jadi lokasinya tuh di sebelah kiri rumahnya bu nita itu baru bangunan khusus panti asuhan dan di depan rumah nya bu nita itu teras tapi di depan panti asuhan itu taman kecil gitu buat anak - anak panti.
"Nih handuk buat ngeringin rambut lo" Zemira memberikan handuk bersih ke Kevlar.
Kevlar pun hanya melihat Zemira dan beralih melihat handuk itu.
"Ini baru kok, nih" ucap Zemira.
Kevlar pun menerima handuk itu. Lalu menggosokkan ke rambutnya.
"Mau di buatin apa? Susu hangat apa teh hangat?" ucap Zemira.
"Susu" ucap Kevlar dg tak sengaja tatapannya mengarah ke situ..
"Awas lo.., gue congkel nanti mata lo, eh tapi nanti lo buta dong, nanti gk ganteng lagi dong..tapi gpp lah kan gue menerima babang Kevlar apa adanya eaakk" ucap Zemira.
"Gila lo ya.." Kevlar membuang mukanya.
Zemira pun ke dapur sambil terkekeh pelan.
"Nih di minum" Zemira memberikan gelas yang berisi susu hangat.
"Tumben kevlar baik banget hari ini sama zee" ucap Zemira.
"Ya.. Lo bersyukur aja hari ini.." ucap Kevlar santai sembari meminum susu.
"Apa jangan - jangan kemarin kevlar cemburu ya.. Gara - gara aku di gandeng sama si Delvan ya.." ucap Zemira pd.
"Idih pede amat lo..ngapain juga gue cemburu yg ada gue bersyukur kali.." ucap Kevlar.
"lIh masa?"
"Mboh sakarep mu lah" ucap Kevlar.
"Kevlar bisa bahasa jawa juga ya.." ucap Zemira.
"Hmm, gue pulang dulu, dah reda hujannya, btw thanks" Kevlar memakai jaketnya dan menatap Zemira dg senyum yg sangat tipis.
"Gue pamit, salamin sama bunda Nita.."
"Hati - hati kevlar kuuu"
Kevlar hanya memutar bola matanya jengah di balik helm full face nya.