"Ya.. ampun kaum adam lo susah banget buat gue takhlukkin" ucap Zemira
"Emang seharusnya kaum adam yang nakhlukkin kaum hawa bukan malah sebaliknya" Ucap Kevlar
Tentang Zemira, gadis yang di besarkan di panti asuhan. Siswa berprestasi dan jangan lup...
Delvan sudah berada di depan kelas Zemira, dilihatnya Zemira yang masih di dalam kelas bersama Neisha. Zemira melihat bahwa Delvan sudah di depan kelasnya pun buru-buru memakai cardigannya dan bergegas keluar dan tak lupa berpamitan kepada Neisha.
"Duluan Nei, bye!" pamit Zemira.
"Bye, semangat belajarnya Zee" ucap Neisha.
"Sorry nunggu lama ya?" tanya Zemira setelah sampai di samping Delvan.
"Gak lama kok, yuk berangkat" ucap Delvan.
Zemira mengangguk, mereka berjalan beriringan. Sesampainya di parkiran mereka segera menaikki motor masing-masing.
"Lo duluan Zee, gue ikutin dari belakang!" perintah Delvan.
Dan dibalas acungan jempol oleh Zemira.
Setelah sampai di pelataran panti asuhan, Zemira mempersilahkan Delvan masuk kemudian duduk di ruang tamu dengan segelas jus jeruk untuk menemani Delvan ketika menunggu Zemira mandi dan mengganti pakaian.
"Yuk!" ucap Zemira yang sudah bersiap dengan pakaian nya dan tas yang berisi buku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oke, ada yang ketinggalan gak?" tanya Delvan memastikan.
"Gak kok" jawab Zemira.
Delvan mengangguk dan segera berjalan keluar dan diikuti Zemira di belakangnya.
"Nih pakai helmnya" Delvan menjulurkan satu helm untuk Zemira dan diterima Zemira dengan senang hati.
"Kita ke cafe lo aja ya, siapa tau dapet gratisan." celetuk Delvan mengisi pembicaraan mereka.
"Pinter banget lo cari cafe," kekeh Zemira.
"Iya dong, kan pemiliknya ada sama gue. Anyway gue kagum sama lo Zee," ungkap Delvan.
"Ah masa? gk percaya gue, paling ini salah satu taktik lo minta gratisan," elah Zemira.
"Gak percaya gapapa kali, gue sama temen gue sering nongki disana, masa lo gak pernah liat sih Zee. Gue ini pelanggan setia lo," ucap Delvan.
"Iya percaya,"
Tak sampai 15 menit mereka sudah sampai di cafe milik Zemira & Gavin atau di sebut juga LIAVIN cafe. Hari ini cafe lumayan rame di jam 3 sore ini, puncak rame biasanya mulai jam 4 sampai 8 malam.
"Duduk bagian sini aja" Delvan memilih salah satu meja yang berada di outdoor.
"Boleh, gue kedalam dulu ya mau bilang sesuatu sebentar aja sama kakak gue," pamit Zemira.
Delvan mengangguk, mengiyakan. "Jangan lama-lama, lo mau pesan apa Zee?" tanya Delvan.