Prolog

240 16 0
                                    

Andini POV

Aku berjalan di sebuah taman yang di penuhi dengan begitu banyak Bunga. Taman itu begitu Indah membuatku merasa tenang. Namun aku mendengar ada alunan musik yang sedang dimainkan. Aku berjalan mendekati suara tersebut. Ku lihat seorang Pria sedang bernyanyi dan menari mengikuti alunan musik.

Hari-hari ku lewati
Sunyi sepi hati ini Dan aku mencari
Adakah sang bulan tenggelam sembunyi
Tiba tiba saja kau datang di kala hari yang sepi ini
Ku berharap semua ini bukan mimpi

Bagai mana caraku untuk dapatkan kamu
Terbayang senyuman indahmu
Karna ku ingin kamu
Hari baru yang akan terjadi

Dia terus bernyanyi dan menari. Dia sadar aku memperhatikannya, dia mendekat kepadaku dan mengajak aku untuk menari. Namun kenapa sulit sekali melihat wajahnya. Musik berhenti, dia pun juga berhenti bernyanyi. Dari arah belakangku ia berbisik ke telingaku, "Hai nama aku Ra-"

"Andini, cepet bangun. Kamu gak kuliah apa?" teriak sesorang.

Aku menarik nafasku dalam-dalam. Ternyata itu mimpi. Namun kenapa, akhir-akhir ini aku bermimpi yang sama? Cowok itu siapa dia? kenapa dia selalu ada di mimpiku? Wajahnya? Aku tak bisa melihat wajahnya. Namanya? Ya di pernah mengatakannya, Ra-

"Andini! kau sudah bangun belum?" teriak seseorang dari pintu kamarku.

"Iya Ma, Andini sudah bangun kok." sedikit berteriak. "Siapa namanya ya? Ra....ra...Ra apa?" mencoba mengingat. "Udahlah, mending gue mandi. Daripada Mama makin teriak-teriak. Bisa-bisa kuping gue pecah lagi." ucapku pasrah.

***

Raka POV

Aku berjalan mengendarai mobil di tengah hujan. Hari ini jalanan sangat sepi, mungkin karna langit sedang meneteskan airmatanya. Aku terhenti karna melihat seorang gadis sedang bersenandung di bawah hujan yang deras ini. Menari dan menyanyi di bawah hujan, seperti tak ada kerjaan. Aku turun membawa payung untuk menghentikannya.

Saat aku turun ntah kenapa kaki ini enggan menghentikan gadis yang begitu bahagia. Senyumnya sangat indah terlihat samar-samar. Namun sulit sekali melihat wajahnya dengan jelas.

Terkadang ku ragu

Kadang tak percaya ooh

Tapi ku yakin kau milikku

Kau membuatku bahagia

Di saat hati ini terluka

Kau membuatku tertawa

Di saat hati ini terbawa

Terbawa oleh cintamu untukku

Untuk kita

Hatiku rasanya seperti diluluhlantakkan oleh dirinya. Dia terus menari dan menyanyi. Ia menyadari aku memperhatikannya. Dia berhenti dan tersenyum menatapkanku, lalu ia melambaikan tangannya dan mengatakan, "Hai, nama aku An-"

"Raka! Ayo bangun. Antar adek kamu melihat kampus barunya." teriak seseorang dari lantai bawah.

Aku mengatur nafasku yang masih terengah-engah. Cewek itu lagi? kenapa dia selalu ada di mimpiku, akhir-akhir ini? Siapa dia? Wajahnya belum terlihat jelas. Namun namanya, aku mendapatkannya. Dia.... namanya An....

"Raka, kamu udh bangun kan? Ayo cepat turun." teriak bunda lagi.

"Iya bun, Raka udah bangun." teriakku agar dia mendengarnya. "Sudahlah, mending aku mandi aja. Hari inikan Aura akan melihat kampus yang dipilihkan oleh Ayah."

Hai guys!! Ini cerita aku tentang pemain djs. Mungkin kurang bagus kali y dari cerita-cerita lainnya, soalnya aku masih belajar. Tapi aku harap kalian suka y.

Oke jangan jadi pembaca gelap y guys, karna yg gelap-gelap itu tidak baik. Ahhhh.... canda.

Jangan lupa juga saksikan djs terus ya setiap hari jam 16.40 hanya di SCTV.

Terimakasih...

Cinta tanpa TapiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang