"Emang suara lo bagus? Kalok gitu kita duel aja. Setuju semuanya?" tantang Andini.
"Setuju." teriak seluruh pengunjung.
Raka hanya terdiam. Ia tak mengiyakan tak juga menolak. Dirinya merasa ini adalah dentuman keras baginya. Seseorang mengajaknya untuk bernyanyi lagi.
"Ok, gue mulai diluan." kata Andini menunjuk dirinya sendiri.
Aku dengar ada yang bicara
Papa mamaku punya cita-cita
Dia baru berusia lima
Tapi semangatnya sungguh sempurnaNever in your life, let them talk to you like you can not
Yes, you're young but you're right
Walk your miles, do your part with a smile
'cause you're young, you're young, you're youngHidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Hidupmu itu adalah kamu
Bukan kata tidak mampu, tak peduli usiamuAku muda (aku muda) aku bisa (aku bisa)
Tak perlu ragukan yang kau lihat
Orang ikuti ku punya jejak
Kamu yang nakal bikin ku bosan
Mulut setan bicara tak karuan
Never in your life, let them talk to you like you can not
Yes, you're young but you're right
Walk your miles, do your part with a smile
'cause you're young, you're young, you're youngHidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Biar ku berlari pakai hati
Tak berhenti sampai mati, aku muda aku bisaLe o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai mati
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai matiLagu terhenti, semua orang bertepuk tangan untuk Andini.
Dari arah Pintu masuk seseorang meneriaki nama Andini. Siapa lagi jika bukan Aura. Ia sudah janji akan datang ke cafe Tari untuk mendengar suara Andini.
"Andini!" teriak Aura berlari kearah Andini.
"Suara lo bagus bgt." ucapnya takjub.
"Thanks Ra." kata Andini tersenyum.
Lalu Aura melihat ke arah pria yang ada disebelahnya, yang telah di tantang oleh Andini tadi. Betapa terkejutnya ia, itu adalah kakaknya.
"Bg Raka!" panggilnya membuat Raka tersentak dari lamunannya.
"Eh... Aura. Kamu ngapain disini?" tanya Raka.
"Aku-" ucapan Aura terhenti oleh pertanyaan Andini.
"Lo kenal sama dia Ra, si Direktur rese?" tanya Andini curiga.
"Dia... dia abg gue Din." jawab Aura.
"Abg?!" ucap Andini dan Tari kompak.
"Iya." jawab Aura menunduk.
"Tunggu-tunggu, Kamu kenal sama orang kayak dia?" tunjuk Raka pada Andini.
"Dia temen kuliah aku, satu jurusan." jawab Aura.
"Satu jurusan?" tanya Raka kaget.
"Iya emang knp kalok kita satu jurusan? Udh deh ya sekarang giliran lo nyanyi, jangan alihkan semuanya." ujar Andini.
"Nyanyi?" tanya Aura kaget.
"Iyalah. Dia ni abg lo songong bgt sama gue, pakek bilang suara gue jelek lagi." perjelas Andini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta tanpa Tapi
عاطفيةMusik membuat kepercayaanku terhadap Cinta menghilang, namun dengan kehadiranmu aku merasa cintaku telah kembali dalam hidupku. Kesalahanku dalam menilai musik membuatku hanya berhenti di jalan yang sama. Kau dan musik yang kau bawa membuatku merasa...