Author POV
Andini sudah berada di toko bunga milik keluarganya. Seperti biasa sebelum ia pergi ke kampus, ia akan mengecek keadaan toko bunga tersebut. Terkadang ia juga akan mengantarkan beberapa pesanan dengan sepedanya.
Hari ini Raka akan mengantarkan Aura kekampusnya. Karna hari ini dia akan masuk ke kampus barunya untuk pertama kalinya. Jalanan sepertinya lumayan padat. Raka melihat ada toko bunga di simpang jalan, ia pun berniat untuk membelikannya untuk Adiknya itu. Anggap saja itu sebagai hadiah penyemangatnya untuk hari pertamanya di kampus yang baru.
Raka meenghentikan mobilnya tepat di depan toko bunga. "Knapa berhenti?" tanya Aura.
"Ada sesuatu yang pengen abg beli, lo tunggu sini bentar." ucapnya dingin.
Ia pun berjalan ke kasir untuk memesan bunga yang dia inginkan.
"Mba, bunga putihnya ya." pesannya tanpa memperhatikan orang yang diajaknya bicara, lalu ia membuka hpnya.
"Mba Nina, bunga putih satu ya buat masnya yang ini." ucap seseorang yang tak lain adalah Andini kepada istri dari kakaknya itu. Ia pun memeriksa pesanan yang akan diantarkannya.
"Oke." jawab kakak iparnya mengangkat jempolnya lalu mengambil pesanan tersebut.
"Mba Nina, aku pergi dulu ya ke kampus sekalian anter beberapa pesanan pelanggan dulu." menghampiri kakak iparnya itu. "Aku titip toko ya Mba, nanti Mama sama Papa kesini agak siangan."
"Siap. Hati-hati lo anter pesanannya ke pelanggan."
"Ya Mba. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Andini berjalan keluar dari tokonya itu. Ia melewati cowok yang memesan bunga putih padanya tadi. Ia menaruh bunga yang di pegangnya di keranjang sepedanya. Lalu ia pergi dengan mengkayuh sepedanya itu sambil bersenandung.
Marilah kita mensyukuri semua berkat Tuhan hidup ini
Kita bahagia kita bahagia
Bersama hangatnya mentari nikmati dan lukiskan memori
Kita bahagia kita bahagia
Ba ha gia iya
Ba ha gia iyaiya
Ba ha gia hoyeee
Mm... Mm... Mm... Mmm...
Mm... Mm... Mm... Mmm...
Mm... Mm... Mm... Mmm...
Jalani hidup ini
Seketika Raka memberhentikan aktivitasnya memainkan Hpnya. Ia beralih mencari suara tersebut. Ternyata dari seorang cewe yang mengayuh sepedanya yang lambat laun menghilang dari pandangannya itu.
"Mas ini bunga putihnya." ucap Nina membuat Raka tersentak.
"Eh iya, berapa Mba?" tanya Raka.
"100 ribu Mas." Raka pun mengeluarkan dompetnya dan mengambil kartu rekeningnya.
"Bisa bayar pakai ini kan?" memberikan kartu rekeningnya itu.
"Bisa Mas, tunggu sebentar ya." Nina pun meninggalkan Raka.
Menurunkan kaca mobilnya. "Bg lama bgt sih, nanti gue telat tau." teriaknya dari dalam mobil.
"Iy bentar."
"Ini Mas. Terimakasih sudah mengunjungi toko bunga kami" ucapnya memberikan kartu rekening itu kembali.
Raka berjalan memasuki mobilnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta tanpa Tapi
RomanceMusik membuat kepercayaanku terhadap Cinta menghilang, namun dengan kehadiranmu aku merasa cintaku telah kembali dalam hidupku. Kesalahanku dalam menilai musik membuatku hanya berhenti di jalan yang sama. Kau dan musik yang kau bawa membuatku merasa...