9 : King dan Valcano

34.5K 2.2K 33
                                    

Sikapmu yang aneh atau aku yang tidak bisa menyeimbangi? —Cillanera.

• • •

Cilla sadar, dia hendak menarik tangannya namun terasa berat. Diliriknya tangannya, ternyata Valcano sedang tidur dengan memegang tangannya. Gadis itu terdiam sambil menatap Valcano yang damai dalam tidurnya. Pikirannya melayang, apakah Valcano yang membawanya kesini?

Bodoh!

Tentu saja iya, keluarganya tidak mungkin membawanya kesini. Itu hanya membuang waktu mereka saja.

“Nggh..” Lengkuh Valcano.

Cilla menarik tangannya lalu mengusap kepala Valcano.

Valcano bangun dan menatap Cilla. “Cil, udah sadar.”

“Udah.”

“Gue ketiduran, ngantuk kemarin.” Valcano mengusap wajahnya lalu mengambil handphonenya untuk melihat jam. Jam setengah tujuh. “Gue mau ke sekolah, bilang kalau lo sakit, nanti gue balik kesini.” katanya sambil membuka grup chat Inti Reonus.

[Reonus]

Taradatar
Mau liat pikachu nyekek org ga?

Apines
G

Namsender
Aneh aneh

Valcano
Mana?

Taradatar

CikotayHAHAHAHAHAHAGOBLIKKK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cikotay
HAHAHAHAHAHA
GOBLIKKK

Senorok
Asw cpek gw ktawa

Valcano menahan tawanya melihat gambar yang dikirim oleh Tara. Setelah itu, mata Valcano jatuh kepada Cilla yang tengah menatapnya heran.

“Kenapa?” tanya Cilla.

Valcano mengulum senyum. “Nggak.”

“Jadi ke sekolah?”

“Iya.” Valcano menarik tangan Cilla dan menggenggamnya. “Cil, sebenarnya ada apa? Gue ngerasa ada yang janggal disini.”

“Nggak kok,” jawab Cilla sambil menggelengkan kepalanya. “Nggak ada yang janggal disini, hanya perasaan kamu aja mungkin.”

“Lo masih nggak mau cerita sama gue?”

Cilla diam.

Valcano berdiri dan mengelus puncak kepala Cilla. “Ya udah kalau gitu, gue mau ke sekolah. Nanti, gue kesini. Gue panggil suster dulu.”

Cilla mengangguk sebagai jawaban.

• • •

Saat jam istirahat, King dan Jeane datang ke kelas Cilla. Jeane bertanya kepada Layla, namun tidak mendapat jawaban atas pertanyaan itu.

“Kemana ya,” gumam Jeane yang dapat di dengar oleh King.

King kemudian berfikir dan ingat dengan lelaki yang kemarin sempat berdebat dengannya. Barangkali lelaki itu tahu dimana Cilla berada.

“Je, ikut gue ke kelas IPA 5 ayo.”

“Kuy lah.”

King dan Jeane datang ke kelas Valcano yang ramai, kelas yang dihindari banyak anak karena ada Valcano disana. Valcano keluar dengan teman-temannya juga Messa, alis lelaki itu naik ketika melihat King.

“Ngapain lo ke kelas gue?” tanya Valcano tajam. Tatapannya serta nada bicaranya tidak bersahabat.

“Lo kalau ngomong nggak usah nyolot,” kata Jeane.

“Biasa aja dong lo!” Messa membela Valcano.

Valcano menahan Messa yang hendak menerkam Jeane. King juga memasang badannya sendiri untuk melindungi temannya itu. Jeane menggeram pelan, mulai saat ini dia akan menandai muka Messa sebagai musuhnya.

“Lo ada hubungannya dengan Cilla, 'kan? Sekarang, Cilla nggak masuk. Dimana dia?” tanya King.

Ciko bersiul. “Wah, nggak kenal kita nih anak.”

Valcano menyeringai, tangannya tersilang di depan dada. Tara, Seno, Avines, Nams serta Ciko sudah bersiap di belakang Valcano dan Messa, siap menyerang saat King berulah. Jeane menelan salivanya melihat Valcano yang tampak berkuasa disini.

“Lo nggak perlu deketin cewek gue atau lo mau habis di tangan gue?” ancam Valcano.

“Nggak usah sok berkuasa!” Bentak Jeane kesal.

Valcano menatap Jeane, setelah itu lelaki itu melirik Messa. “Mes.”

Messa menghampiri Jeane, mendorong tubuh Jeane hingga terhuyung. “Udah gue bilang kalau jangan nyolot, biasa aja bisa nggak?”

“Jeje!” King memperingati Jeane agar tidak menghajar Messa. Lelaki itu beralih kepada Valcano. “Gue cuma nanya sebagai bentu rasa peduli gue kepada sesama manusia.”

Valcano mengusap tengkuk kepalanya lalu menatap Seno. “Lo percaya dia cuma peduli?”

“Nggak lah, ada konteks lain.”

“King, lo nggak ada gunanya tanya sama cowok berandal kayak dia!” teriak Jeane.

“Diem! Gue sobek mulut lo!” Sentak Valcano. Lelaki itu menatap King. “Awas kalau lo coba-coba deketin cewek gue!” Setelah itu, Valcano melanjutkan langkahnya diikuti dengan teman-temannya.

Jeane menghampiri King dengan raut wajah yang kesal. “Mereka itu sok banget!”

“Hm,” dehem King. “Gue nggak habis pikir kalau Cilla pacaran sama cowok kayak dia.”

• • •

segini dulu ya, nanti lagi 🥺❤️oh ye, call me 'Moi' 🤪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

segini dulu ya, nanti lagi 🥺❤️
oh ye, call me 'Moi' 🤪
.

kalau kalian mau dipanggil apa?


ValcanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang