14 : Pukulan

35.5K 2.3K 245
                                    

Bulan dan Matahari itu beda namun sama fungsinya, sama-sama menerangi.

•••

Valcano mengantar Cilla ke RS, tatapan keluarga membuat lelaki itu bergidik namun berbeda dengan Cilla yang sudah mulai terbiasa.

"Jangan masuk!" Renata mencegah Cilla agar tidak masuk, suaranya terdengar dingin.

"Kenapa?" Tanya Cilla.

"Kamu bisa saja membunuh suami saya, menyingkir lah."

"Biarkan Cilla masuk, menemui Ayahnya!"

"Kamu orang asing, jangan ikut campur urusan keluarga saya!" Nenek-Asti-menatap tajam ke arah Valcano.

Valcano hampir tersulut emosi. "Memang saya tidak seharusnya ikut campur namun melihat kalian yang seperti itu pada ANGGOTA KELUARGA kalian sendiri, menyuruh saya untuk ikut campur."

"Jangan banyak tingkah, bocah-bocah!"

"STOP!" Bentak Cilla. "Mau kalian melarang pun aku akan tetap masuk!"

Cilla masuk ke dalam ruang rawat inap Johan, pria itu terbaring lemah disana. Hati Cilla terasa nyeri melihatnya, siapa yang telah tega berbuat hal ini kepada Ayahnya?

"Kenapa harus Papa?"

Tidak ada sahutan.

"Papa.. Anakmu ini capek, berusaha kuat." Cilla mengelus tangan Johan. "Cilla sayang Papa walaupun Papa banyak memberi luka.. Cepet sembuh Pa. Kalau bisa, Cilla mau tukar posisi dengan Papa.. Siapa tau kan dengan begitu kalian semua mulai sayang sama Cilla dan enggak anggap Cilla sebagai anak pembawa sial?"

Cilla akhirnya beranjak dari tempat dia duduk tanpa sadar jika sebenarnya Johan hanya berpura-pura tidur. Johan tahu yang masuk adalah Cilla makanya dia berpura-pura tidur agar gadis itu langsung keluar, namun ternyata dia salah.

Mendengar keluh kesah Cilla.. Hati Johan terasa teriris.

•••

"Ke apartemen gue ya."

Cilla mengangguk sambil memeluk pinggang Valcano, lelaki itu kemudian menancap gas dan membawa laju motornya dengan kecepatan sedang. Dari pada gabut dirumah, mending main dengan Vodka dan Whisky kan?

Valcano menggandeng tangan Cilla begitu telah sampai di area apartemen. Mereka berdua masuk, Cilla langsung datang ke meja tempat kotak tempat tinggal Vodka dan Whisky berada.

"Mommy kalian datang," kata Valcano sambil menutup pintu. "Tolong kasih mereka makan, Cil."

Cilla menurut dan memberi kedua hamster itu makanan. "Vodka makan yaa biar endut."

"Whisky juga.. Makan yang banyak, Betina wajib buat gendut!"

"Kayak lo ya, Cil."

Cilla mendengus sebal mendengar ucapan Valcano, enak saja dia dibilang gendut.

"Makan yuk, Cil.. Gue udah pesen.."

"Makan?" Cilla menatap Valcano. "Aku bahkan lupa kalau punya kewajiban untuk makan, Val."

"Cilla.." Valcano mendekati Cilla. "Gue rasa keluarga lo udah keterlaluan, mereka benci lo tanpa alasan, Cil. Mereka ngerusak mental lo, ngelantarin lo. Lo nggak mau lapor ke pihak berwajib?"

ValcanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang