25 : Mengusir parasit

41.8K 2.7K 429
                                    

Orang : Jadilah orang yang baik
Cilla : Ogah, jadi orang baik emang ada nilai plusnya tapi juga ada nggak enaknya, dimanfaatkan misalnya.
Orang : ....

•••

Valcano berhenti di depan rumah kakeknya. Sudah lama dia tidak mengunjungi tempat ini, dia melihat Neneknya sedang berkebun di halaman rumah yang asri itu. Lelaki itu lantas turun dari mobilnya lalu berjalan mendekati Neneknya.

“Nenek!” Panggil Valcano.

Karina—Neneknya—memincingkan matanya ketika melihat Valcano.

“Ini Valcano,” kata Valcano.

“Valcano.. Cucuku.” Karina memeluk Valcano dengan erat. Valcano juga membalasnya. Maklum, mereka bertemu setelah hampir dua tahun tak bertemu. Itu karena masalah Rion dengan kakeknya.

“Kakek ada?” Tanya Valcano.

“Ada, dia di belakang,” kata Karina. “Ayo, nenek antar.”

•••

“Masih ingat dengan Kakek?”

Kali ini, Valcano tengah berbincang dengan Roger—kakeknya. Aura Roger tampak tidak suka dengan kehadiran Valcano.

“Jangan basa-basi, apa yang kamu butuhkan.”

“Bantu Papa buat bebas dari jeratnya salah satu rekan kerjanya,” kata Valcano.

Roger sontak memfokuskan pandangannya pada wajah cucunya. Memori ingatannya tentang masalahnya dengan Rion bermunculan, membuat pria itu menghela nafas kasar lalu menggelengkan kepalanya.

“Kakek tidak ingin membantu Rion,” kata Roger.

Deg!

“Kakek tega biarin Papa hidup di bawah kungkungan rekan kerjanya?” Valcano mulai emosi. “Kakek nggak kasihan sama Val dan Mama?!”

“Tidak!” Balas Roger dengan suara tinggi. “Itu salah Rion sendiri, Kakek tidak ingin ikut campur dengan masalahnya karena itu sudah janji Kakek, Val!”

Tangan Valcano terkepal kuat, emosinya kian naik mendapat bentakan dari Roger. Dia harus bisa membujuk kakeknya itu, sekuat mungkin dia memendam emosinya, mencoba menghormati kakeknya.

“Val yang minta tolong ke Kakek,” kata Valcano. Nadanya bergetar.

“Kakek tetap tidak akan membantu Papamu.”

“Kakek harus membantu! Papa itu anak Kakek kan, kenapa Kakek tega banget, hah!”

“Jaga ucapanmu, Valcano!” Roger mempringatkan. “Atau Kakek usir kamu, keluar dari sini!”

“Apa yang harus Val lakukan biar Kakek bisa bantu Papa?” Kali ini, Valcano berdiri, menatap sengit Roger.

Roger tetap pada pendiriannya, tidak mau membantu Rion walaupun dia anaknya sendiri. “Kakek tidak akan membantu Papamu, Valcano! Berapa kali Kakek bilang, hah!”

Fine, jangan anggap Val cucu kakek lagi.”

•••

ValcanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang