32. Ameeza Cemburu?

445 47 9
                                    

-oOo-

"Kamu ...."

Bahkan Erga pake aku-kamu.

"Aku Molla, salam kenal," ucap Molla seraya mengulurkan tangannya ke depan Ameeza.

Ameeza tak menerima uluran tangan dari Molla. Perempuan itu menyibukkan diri dengan mengaduk-aduk minumannya. "Gue Ameeza," balas Ameeza cuek.

"Ah, ya Erga kamu ada waktu?" tanya Molla beralih memandang Erga yang tampak sibuk menghabiskan bekal makanannya.

Erga mengangguk.

"Oke, kalau gitu nanti pulang sekolah tunggu di depan pos satpam, yah," pesan Molla tak lupa dengan senyum manis yang terpatri di wajahnya.

Emang gak bisa, yah bilangnya nanti aja. Kenapa harus di depan gue gitu.

Eh, tapi kenapa gue ngamuk, yah? Ah bodo amat!

Erga mengangguk.

"Kalau gitu ... Erga, Ameeza aku pamit. Mau nyari meja juga, takut kehabisan."

"Di sini aja," tawar Erga membuat Molla menghentikan langkahnya.

Segitu pentingnya, yah si Molla?

"Boleh?"

Erga mengangguk.

"Oke kalau gitu, aku pesen makanan dulu," pamit Molla buru-buru melenggang pergi ke salah satu stand jajanan yang cukup ramai.

Ameeza menahan diri untuk tidak membanting gelas kaca di depannya. Bisa berabe urusannya.

Suasana semakin canggung setelah Molla duduk di samping Ameeza. Ketiganya sibuk menghabiskan makanan dan minuman masing-masing tanpa ada yang mau berniat membuka obrolan. Kalau Ameeza sudah pasti malas. Kalau Erga tentu karena laki-laki itu tidak terbiasa berbicara panjang. Sedangkan Molla perempuan itu tentu saja merasa canggung.

Molla menatap Ameeza yang menjauhkan gelas kaca yang sudah kosong. "Kalau boleh tahu istirahat berapa menit lagi? Aku gak bawa jam."

Ameeza cuek.

"Lima menit," jawab Erga.

Oke, ini mulai mengesalkan. Entah mood Ameeza mendadak buruk hanya karena Erga cukup peduli pada Molla. Apakah kepala Ameeza benar-benar konslet? Atau pernah terbentur sesuatu sampai bisa-bisanya merasa kesal karena hal sepele seperti itu.

-oOo-

Erga menghampiri Molla. Mengajaknya pergi ke taman yang letaknya tidak terlalu jauh dari SMA Antares. Ameeza yang tak sengaja melihat itu jadi penasaran. Kira-kira Molla dan Erga mau pergi kemana? Mau membicarakan apa? Hubungan keduanya cukup mengejutkan.

Pundak Ameeza ditepuk oleh Arian membuat perempuan berambut cepol itu berjengit kaget. "Sialan lo!"

Arian menampol mulut Ameeza. "Kebiasaan ngumpat itu gak baik," nasehat Arian. Cowok itu melihat kemana arah pandang Ameeza. Setelahnya tergelak. "Ah ... kalau jealous bilang aja, sih," goda Arian tak lupa ekspresi wajahnya yang masih menahan tawa.

Ameeza mendengus sebal. Perempuan yang sekarang sudah mengganti roknya dengan celana jeans itu menendang kaki Arian sampai laki-laki itu tersungkur. "Rasain!" Senyum Ameeza terpatri. Perempuan itu buru-buru berlari keluar dari gerbang depan sebelum kehilangan jejak.

"Tendangannya lumayan juga." Arian berdiri sembari tersenyum miring menatap tubuh Ameeza yang semakin kecil termakan jarak.

"Lo lihat Ameeza, gak?"

AMEEZA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang