"Lah? gue mati?"
"Seriusan ini?," ucapnya sambil baca-baca komentar di postingan itu.
Tentunya ia sangatlah terkejut dengan segala komentar yang mendoakannya 'Semoga tenang disana'.
"Coba gue liat bang Surya sama bang Dion." Ia pun mencari username kakak-kakaknya. Dan yang terlihat mereka menghapus foto profilnya dan mereka mengunci akunnya.
Apakah ia benar-benar sudah meninggal dunia? Lantas kemana perginya jiwanya Sellyn ini? Apa ikut pergi dengan tubuhnya Delisa?
TOK TOK TOKK
"Non, waktunya makan malam, Tuan dan Nyonya udah nunggu di bawah, kalo den Revin tadi keluar, Non." Suara Bi Tuti memecah kebingungan Delisa.
Delisa berjalan membuka pintunya. "Oh iya bi, makasih," ucap Delisa dengan senyuman. Ia langsung menuruni tangga untuk menuju ke meja makan.
Bi Tuti merasa ada yang berbeda dengan anak majikannya itu. Pasalnya Sellyn itu sangat jarang senyum dengan siapa pun, kecuali dengan Rangga, si pujaan hatinya.
🏵️🏵️🏵️
Aldi masih dengan keadaan yang sama. Duduk di samping ranjangnya. Kaki kanan yang ditekuk dan meletakkan tangan kanannya diatasnya.
Malam ini ia tidak sendiri. Ia ditemani sahabatnya, Jino.
Jino bersekolah di SMA Rajawali, tempat Sellyn asli bersekolah. Sedangkan Aldiano ia bersekolah di SMA Arjuna 1, tempat Delisa dulu bersekolah.
"Al, mau sampe kapan lo kayak gini?" tanya Jino memecah keheningan. Ia sedang duduk di sofa yang berada di kamar Aldi.
Aldi tidak menjawab, ia masih menatap lantainya dengan tatapan kosong.
"Delisa juga nggak bakalan seneng kalo lo kayak gini, Al."
"Dia udah ninggalin gue, Jin," jawab Aldi tanpa mengalihkan pandangannya. Terlihat putus asa pada ucapannya.
"Bukan kemauan dia buat ninggalin lo."
"Tapi kenapa dia pergi?"
"Takdir yang tau," jawab Jino.
Ia menghela nafasnya. Berjalan mendekati Aldi, dan duduk di sampingnya. Pandangan mereka sama-sama ke depan.
"Ada saatnya kita kehilangan seseorang, untuk mengingatkan, bahwa hidup tidak selamanya tentang kebahagiaan."
"Gue baru aja nemuin kebahagiaan gue, tapi kenapa udah diambil lagi?"
Jino terkekeh masam. "Terkadang dunia sebecanda itu."
🏵️🏵️🏵️
Ini masih jam 05.00 pagi, tapi gadis itu sudah terbangun dari tidurnya. Semalam Delisa, alias Sellyn kw, langsung tertidur setelah makan malam. Ia belum sempat melihat-lihat ruang bajunya, bahwa mengulik informasi tentang dirinya saja tidak ia lalukan.
Ia berjalan menuju ruang bajunya. Ia berdiri di depan cermin yang ada di sana.
"Wow. Badan lo bagus juga ya, Sell." Ia bermonolog sambil memutar badannya.
"Wah, beruntung banget lo. Punya rumah gede. Body ideal parah. Muka juga nggak ada jelek-jeleknya."
"Dan,"
"Apaan nih? Baju kurang bahan semua," kejutnya saat membuka lemari kaca di samping kanan kirinya.
"Baju kayak gini bisa banget lo pake ya." Ia mengangkat baju crop top yang tidak berlengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SHE
Teen FictionKenapa bisa orang itu mengaku sebagai ibunya? Apakah ia bertransmigrasi di tubuh orang lain? Haha ada-ada saja. Atau mungkin orang itu yang ada gangguan jiwa? "HAH?!" Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. "INI APAAN?? KEMANA MUKA GUE?? INI MUK...