Han Jihyo adalah sekretaris pertama Haruto. Awalnya, semua biasa saja. Normal-normal saja. Haruto yang pada dasarnya tidak tertarik pada perempuan, tidak pernah memikirkan sikap Jihyo padanya yang terlihat jelas kalau Jihyo menyimpan rasa padanya.
Beda lagi Jeongwoo. Ia berkali-kali menegur Jihyo agar tidak bersikap melewati batas. Tapi, Jihyo tak pernah menganggap tegurannya dengan serius. Ia justru berdalih Jeongwoo iri karena dia tidak bisa mendapat balasan cinta dari Haruto. Sedang dia, akan berusaha mendapatkannya.
Jengah dengan Jihyo yang seperti itu, pada akhirnya Jeongwoo hanya memperingatinya sekali dan kemudian tak pernah acuh lagi padanya.
Jihyo semakin hari semakin jatuh dalam pesona Haruto. Sikapnya semakin terang-terangan, membuat para karyawan di perusahaan Haruto kesal sendiri dengan sekretaris CEO mereka.
Haruto yang juga semakin risih dengan sikap Jihyo, pun memperingati perempuan itu. Tapi, bukannya menurut, Jihyo malah makin menjadi.
Ada satu ketika, Jihyo dengan blak-blakannya menggoda Haruto dan meminta atasannya itu bermain dengannya. Pakaiannya yang ketat sangat mengganggu Haruto. Ia menegur Jihyo. Terlebih, saat itu mereka ada di ruang rapat dengan beberapa kepala departemen dan karyawan perwakilan mereka.
Haruto langsung meminta semua orang untuk keluar. Ia pun ingin pergi lebih dulu setelah menyuruh Jihyo untuk segera mengganti pakaiannya. Tapi, Jihyo justru menarik Haruto dan berbisik menggoda. Haruto sendiri sudah memandang tajam pada Jihyo.
Dan saat Jihyo mulai menjadi ; melepas kancing kemeja ketatnya dari atas, memperlihatkan belah dadanya, mengacak lipstik di ujung bibirnya, menarik dasi Haruto agar laki-laki itu mendekat padanya, bahkan sampai menyingkap sebagian rok pendeknya, Haruto pun sampai di titik terakhir kesabarannya.
Ia mendorong Jihyo agar menjauh darinya. Menggertaknya, memarahinya sampai wajahnya memerah saking emosinya, hingga pada akhirnya ia pergi. Mengeluarkan surat pemecatan Jihyo dan memasukkan nama Jihyo dalam blacklist perusahaan Watanabe.
Para karyawan akhirnya bersorak senang karena Haruto mengambil tindakan tegas, termasuk Jeongwoo yang sudah berkali-kali membicarakan masalah Jihyo pada Haruto.
Singkatnya begitu. Dan kejadian itu terjadi sebelum Yedam bekerja di perusahaan Haruto. Itu sebabnya kenapa Yedam tak mengenal Jihyo.
Hal yang membuat Jihyo datang ke perusahaan Haruto hari itu, karena Jihyo berniat kembali menjalankan rencana 'memiliki Haruto'. Tapi, dengan tegas Haruto memberi peringatan pada Jihyo.
"Kau mempercayai penjelasan ku?"
Yedam yang duduk di pinggir ranjang dengan Haruto yang duduk bersimpu di hadapannya, tersenyum.
"Atas dasar apa aku harus meragukan mu?" Yedam menundukkan kepalanya. "Maaf, aku harusnya mau mendengar penjelasan mu hari itu. Aku- tidak tau kenapa, aku merasa takut saja."
Giliran Haruto yang tersenyum. Ia beranjak dari posisinya dan menarik Yedam ke dalam pelukannya sembari meminta maaf karena ia harusnya juga tetap berusaha menjelaskan semuanya pada Yedam meski Yedam melarangnya.
Yah, mereka pergi dari kantor dan memilih membicarakan semuanya di mansion Haruto. Mereka takut akan merasa kurang nyaman jika membicarakannya di kantor karena terpikirkan pekerjaan.
◃───────────▹
Tok tok
"Tuan?"
Yedam yang merasa terusik tidurnya, dengan perlahan tapi pasti, membuka kedua matanya. Dahinya mengernyit saat cahaya matahari yang masuk ke kamarnya berwarna oranye dan hanya sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Anprotagonist• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔
FanfictionSiapa yang antagonis dan siapa yang protagonis? Haruto yang mengundang orang lain masuk dalam pernikahannya? Jeongwoo yang tidak suka dengan kehadiran orang yang Haruto bawa? Atau Yedam si orang asing yang tidak tau kenapa takdir membuatnya hidup di...