Game over.
"Arrghhh! Kenapa boss stage selalu susah?! Huhuu."
Doyoung yang baru turun dari tangga, hanya menggeleng melihat adik bungsunya yang berteriak frustasi kala televisi di hadapan anak itu menampilkan tulisan 'game over'.
"Game lagi. Ini kalau mama sama papa lihat, kena marah lho dek." ujarnya berjalan mendekati Junghwan.
"Guru les baru kamu ke sini setengah jam lagi. Udah siap-siap?"
Junghwan menggeleng. Ia lalu menyerahkan stick gamenya saat Doyoung mengulurkan tangan memintanya. Dan kemudian hanya membiarkan Doyoung membereskan alat-alat gamenya.
Tubuh Junghwan diregangkan sejenak dan kemudian menyandar pada sofa di belakangnya.
"Belum. Boleh di gazebo taman belakang ga hyung? Sumpek nih di dalam rumah." tanya Junghwan dengan wajah penuh harapnya.
"Boleh kok. Tapi nanti kalau kerasa dingin, masuk ke rumah aja ya. Soalnya tengah hari udah lewat." jawab Doyoung sembari memasukkan alat game Junghwan ke lemari kaca khusus game anak itu.
Junghwan bersorak senang. Ia lalu memperhatikan Doyoung yang menggunakan pakaian rapinya. Kemeja peach yang dijadikan outer dan dipadukan dengan kaos putih, serta jeans hitam.
"Dobby hyung mau ke mana siang siang gini?" tanyanya.
Objek yang ditanya pun menoleh.
"Ada janji sama temen. Bahas tugas bareng. Kalau dipikir sendiri, susah soalnya." jawabnya dengan tawa canda diakhir dialognya.
Mendengarnya membuat Junghwan mengangguk. Ia tidak terlalu paham tapi, baiklah. Ia lalu beranjak dari tempat duduknya. Berniat ke kamar dan mengambil beberapa bukunya untuk di bawa ke gazebo.
"Hyung berangkat! Nama guru les mu Bang Yedam! Dia setahun diatas ku! Panggil saja seakrab mu ya!" teriak Doyoung pamit sembari meninggalkan pesan.
"Ne hyung!"
Baru lah setelah Junghwan membalas, ia pergi keluar rumah dengan segera karena temannya sudah menunggu di tempat janjian mereka.
◃───────────▹
Junghwan sedang meminum sodanya saat bel rumahnya berbunyi. Ia beranjak dan menyimpan sodanya kembali ke dalam kulkas. Barulah ia pergi ke arah pintu. Membukanya tentu saja.
Klek
"Annyeong haseyo."
Dan hal pertama yang Junghwan dapati saat pintu rumah terbuka adalah sosok namja yang tingginya mungkin sekitar Doyoung menyapanya dengan senyuman. Ini gebetan Doyoung kah? Kalau iya, parah sih. Pinter juga hyungnya satu itu cari gebetan.
Oh iya. Dia nyapa.
"Ah, ne annyeong haseyo. Eum, Bang Yedam bukan ya?" tanya Junghwan.
Yedam agak terkejut mendengar marga yang sudah tidak lagi melekat pada namanya disebut. Tapi saat ia ingat Doyoung tak tau menau soal pernikahan Yedam, Yedam pun hanya mengangguk membenarkan.
"Aku Park Junghwan. Adiknya Doyoung hyung."
Senyum Yedam mengembang dan mengangguk paham. Ia tak tahu Junghwan anak laki-laki yang lucu ternyata. Dulu, Yedam tak pernah bertemu Junghwan. Doyoung juga jarang cerita soal adiknya.
"Ah, aku harus memanggilmu dengan embel apa ya? Hehe." tanya Junghwan.
Yedam terkekeh, "Hyung juga tidak apa apa."
Junghwan menepuk keningnya. Oh iya. Dia lupa. Doyoung kan sudah memberitahunya bahwa Yedam lebih tua setahun dari Doyoung. Harusnya memang tak masalah ia panggil 'hyung' kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Anprotagonist• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔
FanficSiapa yang antagonis dan siapa yang protagonis? Haruto yang mengundang orang lain masuk dalam pernikahannya? Jeongwoo yang tidak suka dengan kehadiran orang yang Haruto bawa? Atau Yedam si orang asing yang tidak tau kenapa takdir membuatnya hidup di...