Ini Kisah Tentang Aruna.
Si Gadis Cantik yang mengagumi seorang ketua Osis, ketua basket, Gitaris dan sekaligus mostwanted yang Terkenal di sekolah nya.
Terlibat Friendzone membuat nya mau tidak mau menghadapi nya, itu semua ia lakukan agar terus be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••••
Sudah dua belas kelas, Aruna dan Razan kunjungi untuk mendapatkan tanda tangan Guru yang sedang mengajar.
Cukup lelah, karena memang kelas nya sangat banyak dan juga luas. Aruna merutuki kebodohan nya, coba saja dia tidak memarahi Razan pasti kejadian nya tidak seperti ini.
"Zan Cape. Istirahat dulu yu" ajak Aruna memohon.
Rasanya tenggorokan nya sangat kering saat berbicara dengan Razan.
"Lo gapapa?" Tanya Razan khawatir.
Cowok itu langsung menarik tangan Aruna dan menyuruh nya duduk di kursi yang berada di pinggir kelas.
"Gapapa. Gue haus" jawab nya serak.
"Lo tunggu sini ya" ucap Razan menginstruksi.
Aruna mengangguk sebagai jawaban, tenggorokan nya tidak bisa di ajak kompromi saat ini.
Razan langsung berlari meninggalkan Aruna sendiri, perlahan cowok itu menghilang dari pandangan Aruna.
Tidak lama Aruna menunggu akhirnya Razan kembali dengan berlari, cowok itu berkeringat cukup banyak. Bahkan baju putih nya juga ikut basah akibat keringat nya.
"Sorry____hosh___lama" Ucap nya mengatur nafas nya yang belum stabil.
Aruna tersenyum, dia mengangguk. Jantung Aruna kembali lagi berdetak kencang saat bersama Razan.
"Nih minum dulu"
Razan membukakan tutup botol Air mineral lalu memberikan nya kepada Aruna. Aruna meminum nya tanpa jeda. Dia Benar-benar haus, bayangkan saja Aruna dan Razan harus naik turun tangga dan parah nya jumlah kelas nya ada 28 kelas.
"Makasih ya Zan" ucap Aruna berterimakasih.
"Sama-sama, ini juga salah gua. Harusnya lo ga ikut tadi!" omel Razan kesal.
"Gapapa, eh lo ga minum?" Tanya Aruna mengalihkan pembicaraan.
Razan berdecak, dasar Gadis pintar mengelak sangat menyebalkan.
"Udah" jawab nya berbohong.
Padahal aslinya Razan juga haus, tapi dia harus menahan rasa haus nya. Tadi Razan juga lupa untuk membeli minum, karena terlalu khawatir dengan Aruna.
"Bener nih. Jangan bohong Zan, kita masih butuh 16 tanda tangan dan harus ke kelas yang lumayan nguras tenaga!" Jelas Aruna.
Razan diam, lalu dia harus bagaimana. Beli minum ke kantin jauh, percuma juga menguras tenaga.
"Sini gue minta minum lo!" Katanya, lalu merampas botol minum yang berisi setengah Air bekas Aruna tadi.
Cowok itu langsung meminum nya hingga habis Aruna melongo, tadi katanya udah minum sekarang malah di habisin.