CHAPTER - 12. Pupus.

242 9 10
                                    

Happy Reading🐠!

Happy Reading🐠!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••

Aruna duduk memandang pemandangan yang ada di belakang taman sekolah nya dia memilih menghabiskan waktu istirahat nya di taman.

Aruna diam memandang kosong yang ada di hadapan nya, di fikiran nya masih tentang seorang Razan.

"Sendiri aja, untung ada gue!" Ucap seseorang yang langsung duduk di sebelah Aruna tanpa permisi.

Aruna menatap malas orang itu, ntah kenapa orang yang ada di hadapan nya ini selalu menarik batas Aruna.

Ia. Siapa lagi jika bukan Aldefield imanuel farazan, cowok yang tidak manusiawi yang Aruna dambakan.

"Ngapain lo kesini?!" Tanya Aruna sinis.

"Lo sendiri, ngapain di sini?" Tanya balik Razan.

Aruna berdecak kesal, manusia seperti ini memang wajib untuk di jadikan tumbal proyek.

"Kepo banget idup lo kaya dora!" Terang Aruna sinis.

"Sinis banget si lo, gemes gue liatnya!" Seru Razan tertawa gemas.

Ya tuhan tolong kali ini jangan salahkan Aruna, salahkan saja Razan yang selalu bisa membuat Aruna tidak jadi marah.

"A-apa sih lo"

Aruna merasa hawa panas menyerang nya. Semoga saja kedua pipinya bisa terlihat biasa-biasa saja di hadapan Razan.

"Cie salting" goda Razan semakin gencar.

"G-gue ga salting ya Razan. Gue kepanasan" elak Aruna.

Semoga saja Razan percaya, jika tidak Aruna yakin Aruna tidak akan menemui Razan lagi karena rasa malu ini.

Tapi di luar dugaan seorang Aruna, Razan mengambil daun lebar yang ada di hadapan nya.

Dengan cepat Razan mencoba mengipasi Aruna dengan daun yang ada di tangan nya.

Sensasi dingin dapat Aruna rasakan akibat perlakuan Razan, tidak hanya dingin Aruna juga merasakan panas.

"Masih Panas?" Tanya Razan serius.

Aruna tersenyum dia menggeleng sebagai jawaban.

"Pulang sekolah bareng gue ya" Katanya tiba-tiba.

Aruna melipatkan kedua Alis nya sebagai pertanyaan. Aneh bukan, ga ada angin ga ada hujan seroang Razan mengajak Aruna pulang bareng.

"M-mau apa?" Tanya Aruna Grogi.

"Gue mau ngomong sesuatu" jawab nya.

Deg.

Aruna merasakan detak jantung nya yang berdetak kencang, padahal Razan hanya mengajak nya pulang bareng tapi ntah kenapa dengan hati nya.

"Mau engga?" Tanya Razan lagi memastikan.

ARUZAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang