CHAPTER - 15. Just Friend

224 9 10
                                    

Happy Reading🐠!

Happy Reading🐠!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••••

"Aruna" Panggil Ify lembut.

"Apa?"

"Yang sabar ya"

Aruna tidak bisa lagi menyembunyikan rasa sedih nya, bibirnya mengembang lebar, tapi sorot mata nya menjawab semua nya.

Di depan orang lain Aruna akan berusaha biasa-biasa saja, begitupun di depan Ify sahabat nya. Tapi dalam hati Aruna menangis mengadu pada Tuhan.

"Sabar karena apa Fy?" Tanya Aruna sok pura-pura bodoh.

"Lo ga boleh bohong sama gue. Meskipun kita baru kenal selama satu tahun, tapi gue tau siapa lo" jelas Ify.

Aruna tersenyum, bingung harus menjelaskan bagaimana. Mempunyai perasaan kepada seorang Razan pun hanya kebetulan dan ntah Aruna juga tidak tau awal mula nya.

"Gue gatau Fy. Terlalu klise buat jadi sebuah cerita, aneh banget ga sih, gue suka sama seorang Razan yang sesempurna itu?" Lirih Aruna.

"Dia gak sempurna Run!! Si Razan banyak kurang nya, lo nya aja yang liat dari sudut sempurna nya doang!" Terang Ify kesal.

"Gitu yah?"

Ify berdecak sebal, jika pada dasarnya cinta itu buta maka Ify tidak ingin jatuh Cinta.

"Udah ah. Lo cantik Run, lupain Razan!!" Jujur Ify.

Mata Aruna kembali lagi berkaca-kaca, jika sudah sejauh ini apa mungkin Aruna bisa melupakan Razan.

"Kalo gue Cantik, pasti Razan juga suka sama gue!" Terang Aruna merasa kesal.

"Heh!!!"

"Bener kan?" Tanya Aruna memastikan.

"Yakagaklah. Si Razan mah mata nya Baong Run gak bisa liat, Nanti juga tuh Si Razan nyesel gak buka mata!" Ify ikut kesal dengan omongan Aruna.

Padahal Aruna Cantik tapi cewek itu selalu insecure dengan segala kecantikan nya.

Aruna tersenyum, tekat nya kali ini cukup kuat untuk melupakan seorang Razan.

"Makasih ya Fy. Tolong jaga Rahasia gue!"

Ify mengangguk "Aman Run, gue gak kaya Via, Sisil dan Papay!"

Aruna tertawa, sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Ify. Tapi tanpa mereka bertiga, persahabatan mereka tidak akan berwarna.

••••••

Seseorang menepuk pundak Razan, cowok itu langsung refleks menarik pergelangan tangan Nya.

"Aw.. selo Zan!!! Ini gue Adzward!" Ringgis Adzward kesakitan.

"Ish... Kurang ajar lo!!" Umpat Razan kesal.

Adzward hanya tertawa lalu ikut bergabung bersama dengan Razan.

ARUZAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang