• Epilog - Thank you Razan

390 8 0
                                    

Happy Reading ✨

Sore ini Aruna tengah menghabiskan waktu nya dengan seseorang yang dulu pernah menjadi ketidakmungkinan yang ia dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini Aruna tengah menghabiskan waktu nya dengan seseorang yang dulu pernah menjadi ketidakmungkinan yang ia dapatkan. Tapi, Tuhan memang selalu punya rencana indah dalam semua rencana nya.

Hubungan nya dengan Razan tak terasa kini sudah empat tahun, hanya sebuah harapan semoga kelak selamanya ia bersama dengan lelaki yang ada di samping nya ini.

"Mereka kapan dateng sih?!" Tanya Razan mengambil minuman yang ada di tangan Aruna.

Aruna mendengus sebal, "Gatau!" Katanya.

Razan tertawa gemas, gadis nya ini sukar sekali merajuk. Pernah dulu kadang Razan mengerjai nya menaruh Album terbaru yang Aruna beli di dalam tempat sampah, dan Gadis nya itu merajuk sampai satu minggu. Sialan.

"Yee Lo!! Tua Lo marah-marah Mulu!"

"Bodo amat!!"

Sudah empat tahun namun, cara bicara Razan tidak pernah berubah tapi di balik sisi cengil nya itu Aruna yakin bahwa cowok di sampingnya ini sangat menyayangi nya.

"Jangan marah-marah mulu sayang. Nanti kita ga menua bersama" bujuk Razan selembut mungkin.

Tangan nya beralih meraih pergelangan tangan Aruna, yang kini sudah di genggam nya erat.

Aruna lemah jika seperti ini, sial. Dasar Razan cowok menyebalkan. Kalo gini caranya Aruna tidak bisa marah.

"Zan gue mau nanya serius!"

Razan kini menatap Aruna serius, "Nanya apa cintaku?!" Katanya.

"Gak usah gitu juga, geli gue!!" Dengus Aruna.

Padahal dalam hatinya Aruna meleyot, ingin memeluk Razan detik ini juga.

"Iyaa iyaaa. Mau nanya apa Sayang gue yang mirip ontaa hmm?"

Tuh kan, Razan selalu saja membuat nya emosi tapi lebih baik seperti ini dari pada membuat hatinya deg-degan.

"Kalo nanti misal gue punya Anak dua terus Anak Lo dua, Anak kita berapa?" Tanya Aruna random.

Razan memutar otak nya santai, ia tau pertanyaan ini sepertinya jebakan. Gadis nya ini senang sekali membuat sebuah masalah. Tapi, Anehnya Razan menyukai nya.

"Dua lah!"

"Kenapa dua?!" Tanya Aruna penasaran.

"Gua kan mana bisa beranak, gua cowok!! Yakali gue beranak!" Jawab Razan santai.

Tuh kan, Apa yang Aruna harapkan. Razan memang selalu punya jawaban di luar nalar.

"Zan!!"

Razan kali ini tertawa, membawa gadis nya ke dalam pelukan nya. Sekarang hobby Razan memang tidak pernah pudar, selalu ingin membuat Aruna kesal.

ARUZAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang