Happy reading~~
Satu bulan berlalu sejak kejadian dihari pertama Yoshi pindah. Tidak banyak yang berubah, Karina dan Yoshi masih asing. Ya keduanya memiliki hidup yang berkebalikan. Siang hari saat Yoshi beraktivitas dan kuliah Karina mengurung diri dikamar atau tidur. Kebalikannya, malam hari Karina beraktivitas sedangkan Yoshi tidur. Mereka hanya berpapasan sesekali. Malah Yoshi jadi lebih akrab dengan Yeri dan pacarnya.
"Hahh"
Yoshi berdiri dibalkon kamarnya, memandangi langit dengan pikiran yang melayang kemana mana. Masih pukul 5 dini hari, tetapi ia terbangun dan tidak bisa tertidur lagi. Sejujurnya ia sudah lama kehilangan semangat hidup. Kejadian yang menimpa keluarganya beberapa tahun lalu terus menghantuinya.
Klingg
Bel berbunyi, tanda ada orang yang memasuki rumah. Yoshi melihat kebawah, Karina memasuki rumah dengan langkah pincang. Ah Yeri pergi beberapa saat lalu, haruskah ia membantu Karina?
Blukkk
"Aakh buku sialan"
Yoshi tersenyum, umpatan Karina terdengar lucu untuknya. Ia akhirnya memilih turun dan yang didapatinya adalah Karina yang sedang berusaha mengambil kotak p3k di rak bagian atas, disampingnya ada buku yang Yoshi duga sebagai alasan Karina mengumpat.
"Biar aku ambilkan. Duduk saja" suruh Yoshi sambil mengambil p3k.
"Berikan. Aku bisa mengobati sendiri"
Karina mengulurkan tangan meminta kotak p3k, tetapi Yoshi menolak dan malah menyuruhnya duduk. Malas berdebat, akhirnya Karina menurut. Yoshi berlutut didepannya lalu menaikkan kaki Karina ke pahanya, menggulung celana panjang Karina sebatas betis lalu mengobati pergelangan kakinya yang ternyata terluka sayat. Untungnya tidak dalam.
"Bagaimana bisa kakimu terluka begini?"
Tidak ada jawaban. Karina sibuk memandangi Yoshi, ingatannya terbang ke kejadian sebulan lalu. Saat ia pingsan dan mimpi aneh. Bagaimana bisa Yoshi yang bahkan baru ia temui itu masuk ke mimpinya? Sangat tidak masuk akal.
Lamunan Karina dibuyarkan oleng jentikan jari Yoshi. Pemuda itu sudah berdiri dihadapannya.
"Ah ya?"
"Aku bertanya tapi tidak kau jawab" Yoshi menjawab sambil berjalan ke dapur.
"Ah maafkan aku. Kau bertanya apa?"
"Lupakan saja. Kamu lapar kan? Aku akan memasak untukmu"
"Eeeh tidak perlu. Terima kasih" tolak Karina.
"Tidak apa apa. Aku sering dengar suaramu didapur sehabis kerja"
Karina meringis, ternyata dia membangunkan Yoshi ya selama ini. Akhirnya dia menurut dan melihat Yoshi memasak. Hening cukup lama antara keduanya, Yoshi sibuk bergulat dengan alat masak sementara Karina memperhatikannya.
Ah iya, Yoshi sudah tau pekerjaan Karina. Yeri memberitahunya.
Beberapa saat kemudian masakan Yoshi sudah siap. Ia membuat nasi goreng.
"Maaf kalau rasanya tidak enak"
Karina mengangguk, kemudian mencicipi masakan Yoshi.
"Ini enak. Aku tidak menyangka kau pandai memasak" puji Karina.
"Aku tinggal sendiri, jadi yah sedikit sedikit aku bisa masak"
Karina mengangguk lalu kembali melanjutkan makannya. Sedangkan Yoshi mengambilkan air putih untuk gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost Behind You [YoRina]
Fanfiction[LENGKAP] Karina dan Yoshi adalah orang asing pada awalnya. Namun dalam semalam keduanya justru berbagi atap. Mungkin kebetulan, tapi bagaimana jika takdir keduanya bersilangan?