Who am I?

487 119 5
                                    

AESPA AKHIRNYA COMEBACK 🎉🎉

Siapa yang udah ikut PO? Menurut kalian bagusan versi apa guys? Aku pengen photobook tapi masih ga yakin:')

Happy reading~~





Yeri duduk dengan cemas di depan ruang operasi, Karina sedang dioperasi. Beberapa saat lalu Yeri menerima telepon dari seseorang yang mengaku ingin meminta bantuan Karina, tapi malah menemukan Karina pingsan dengan banyak darah.

"Kumohon Karina, bertahanlah" gumam Yeri.

"Dia akan baik baik saja"

Hongseok mengelus kepala Yeri, berusaha menenangkan kekasihnya itu. Sementara Yeri hanya mengangguk.

Satu jam kemudian dokter keluar.

"Keluarga pasien Karina?" Tanya si dokter.

Yeri mengangguk.

"Syukurlah tidak ada yang serius, pasien baik baik saja dan akan sadar setelah obat biusnya habis" jelas si dokter membuat Yeri lega.

Setelahnya Karina dipindahkan ke ruang rawat. Yeri terus menungguinya, sementara Hongseok harus pergi bekerja.

"Kenapa belakangan ini banyak sekali yang terjadi"

Yeri menggenggam tangan Karina, menatap adiknya yang belum sadar itu. Keadaan Karina sekarang membuatnya ingat kejadian saat mereka masih kecil, saat usia Karina baru tujuh tahun dan dia delapan tahun. Buru-buru Yeri menggeleng.

"Kenapa aku harus mengingat itu. Tidak, aku harus benar benar melupakannya" monolog Yeri.

Dia tidak boleh kembali ke masa lalu, demi kebaikan Karina.

.

.

.

.

.

.

Yoshi berjalan dilorong rumah sakit, mencari cari ruang rawat Karina. Dia dapat kabar dari Yeri bahwa Karina dirawat di rs. Ditangannya ia membawa sekeranjang buah dan juga makanan untuk Yeri. Ia sangat yakin Yeri belum makan karena mengkhawatirkan Karina.

"Maaf nek, apa nenek tau ruang 14?" Tanya Yoshi ke seorang nenek yang sedang duduk.

Nenek itu mendongak menatap Yoshi lalu menunjuk kearah kanannya. Dan setelah berterima kasih, Yoshi langsung menuju kesana. Tapi ditahan oleh nenek itu.

"Jangan terlibat terlalu dalam dengan hal yang bukan urusanmu. Atau kau juga akan terkena imbasnya"

Menaikkan kedua alisnya, Yoshi hanya mengangguk saja atas ucapan nenek itu lalu pergi.

"Apa maksudnya?" Batin Yoshi.

Baru saja hendak mengetuk pintu ruang rawat Karina, Yoshi mendengar kakak beradik itu beradu mulut. Lagi. Ini kedua kalinya dia mendengar itu. Padahal mereka kelihatan akur, pikir Yoshi.

Setelah beberapa saat Yeri keluar dengan ekspresi marah, bahkan tidak menyapa Yoshi. Dan tidak ingin memperkeruh suasana Yoshi langsung masuk saja kedalam.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Yoshi ke Karina.

Karina tersenyum, "Aku baik-baik saja. Cuma pusing sedikit"

"Syukurlah" Yoshi duduk, "Ah iya, aku membawakanmu buah dan makanan"

"Terima kasih"

"Tidak masalah. Mau ku kupaskan?"

"Tid-" "Eits tidak ada penolakan"

Karina hanya tersenyum, dia melihat Yoshi yang mulai mengupas apel dan memberikan padanya. Karina senang.

The Ghost Behind You [YoRina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang