Arwah

675 161 6
                                    

Hai semua, tadinya aku mau update beberapa hari lalu eh tapi tiba-tiba aku tumbang wkwk. Ini belom sembuh total sih, cuma greget pengen update. Jadi selamat membaca


Dan disinilah Karina juga Yoshi sekarang. Duduk diruang makan sambil masing masing memegang mug berisi coklat panas. Keduanya hanya diam. Yoshi merasa tidak enak karena bertanya tadi, padahal dia bilang tidak percaya hantu. Sedangkan Karina tidak tau harus mulai dari mana menjelaskan pada Yoshi.

"Jadi..."/"....sebenarnya" keduanya berucap hampir bersamaan.

"Kau duluan saja" suruh Yoshi.

"Oh oke" Karina menarik napas, "ingatkan saat aku pingsan dihari pertama kita bertemu?" Tanyanya.

Yoshi mengangguk, bagaimana bisa dia tidak ingat. Dia disiram jus jeruk padahal baru selesai mandi hari itu.

"Sebelum aku pingsan...." Karina sedikit ragu untuk melanjutkan, "....aku melihat ada arwah dibelakangmu. Sepertinya arwah itu menempel padamu"

"Hah?" Bingung Yoshi.

Karinapun menceritakan apa yang dialaminya saat itu. Tentu saja tidak menyebutkan tentang mimpi yang dialaminya.

"Jadi? Arwah itu mengikutiku?" Tanya Yoshi lagi.

"Aku belum tau pasti, karena aku cuma melihatnya sekali hari itu. Dan setelah itu tidak pernah lagi"

"Sebenarnya, aku melihat arwah itu"

"Ha?" Ucapan Yoshi jelas membuat Karina kaget. Dia sama sekali tidak melihat arwah yang menempel atau mengikuti  Yoshi.

Yoshi akhirnya menceritakan kejadian di toilet kampus dan cafe pada Karina. Siapa tau Karina bisa membantunya. Karena dia sendiri penasaran, walaupun sebenarnya tidak percaya pada hantu.

"Ah jadi begitu" Karina mengangguk, "sepertinya hantu itu memang mengikutimu. Tapi mungkin tidak setiap saat"

"Lalu kenapa aku tidak pernah merasa diikuti?"

Karina diam sejenak, "bisa jadi kamu tidak sensitif, tapi setelah tinggal denganku, karena aku bisa melihat hantu kamu jadi lebih sensitif"

"Itu, bisa terjadi?"

"Yahh tidak selalu sih. Kakakku contohnya, dia sama sekali tidak sensitif"

Yoshi mengangguk. Tapi dia jadi penasaran siapa sosok yang mengikutinya kalau memang benar ada. Apa mungkin ibunya?

"Apa wanita ini yang kamu lihat?" Yoshi mengeluarkan foto ibunya dari dompet. Foto yang diambil saat kelulusan SMP-nya.

Karina mengambil dan mengamati foto itu. Mencoba mengingat sosok yang dilihatnya. Tapi nihil, karena memang ia tidak melihat wajah sosok itu.

Karina menggeleng, "aku tidak melihat wajah sosok itu. Maaf"

Yoshi menunduk. Setidaknya jika itu memang ibunya, dia ingin minta maaf. Ibunya meninggal karena dia. Dan jadi arwah penasaran karena dia.

.

.

.

.

.

.

Karina mencari-cari berkas peninggalan neneknya diruang arsip. Bukan untuk belajar, tapi untuk mencaritahu cara melihat wajah dari arwah. Selain mendatangi si arwah tentu saja. Karena Karina tidak tau harus kemana mencari arwah itu.

Ah iya, kalau penasaran kenapa Karina mencarinya. Alasannya ada Yoshi. Yoshi tadi meminta tolong padanya.

"Tolong aku, bisakah kamu pastikan itu ibuku atau bukan?"

Kalimat Yoshi yang memelas membuat Karina tidak tega menolaknya. Jadilah dia disini, berkutat diruang arsip sejak dini hari sampai sekarang lewat tengah hari.

"Ketemu!!" Teriaknya senang ketika akhirnya mendapatkan caranya. Ia langsung membacanya sampai kalimat terakhir.

"Eh? Mudah sekali" ucapnya, "Hanya perlu membayangkan kejadian saat melihat hantu itu?"

Karina terus membacanya berulang ulang, tapi tentu saja tetap sama.

"Ya sudahlah, nanti malam saja melakukannya. Aku ngantuk" Karina berdiri lalu meregangkan badan. Berniat kekamar untuk tidur.

.

.

.

.

.

.

Malam tiba. Karina sudah duduk dimeja kerjanya. Didepannya ada dupa dan kertas bertuliskan mantra. Disebelahnya ada juga Yoshi. Karina memutuskan mengajak Yoshi juga, lebih tepatnya Yoshi memaksa ikut. Tapi mereka berdua malah saling diam.

Karina melihat terus kearah jam. Menunggu jam dua belas malam.

"Ah sudah waktunya"

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Yoshi.

"Tunggu sebentar" Karina membakar dupa lalu membaca mantra. Setelahnya dia mengulurkan tangannya pada Yoshi, "pegang tanganku" perintahnya.

Menurut. Yoshi memegang tangan Karina. Dia bisa merasakan hawa disekitarnya berubah sedikit demi sedikit. Tapi ia cuma diam saja sambil memandangi Karina yang memejamkan mata. Dia terpesona dengan kecantikan Karina. Bahkan disaat gadis itu cuma diam.

Sementara itu Karina masih fokus memejamkan mata dan membayangkan kejadian satu bulan lalu. Sampai tiba tiba,

BRAKKK BRUKKK PRANGGG!!!

Benda benda diruangan mulai bergerak sendiri, bahkan bohlam lampu pecah. Karina membuka mata, dan mendapati sosok yang dicari ada didepannya.

"Grrrr!!"

Sosok itu menggeram marah. Menarik Karina menjauh dari Yoshi dan mencekiknya.

"Akhh" Karina berusaha membaca mantra mantra pengusir, tapi sama sekali tidak mempan. Ia sesekali mencoba melihat wajah sosok itu. Tapi nihil, wajah sosok itu seakan sengaja ditutupi kabut hitam. Hanya matanya yang terlihat.

"KARINAA!!" Yoshi berusaha mendekati Karina, tapi buku buku di rak belakangnya terus jatuh. Membuat gerakannya terhambat.

Sosok itu masih terus mencekik Karina dengan amarah yang besar. Tidak mempedulikan Karina yang mulai kehabisan napas.

"Ja.....uhi Yo......shi!!"

Karina hampir memejamkan mata, dia melihat mata sosok itu. Mata itu, dia mengenalnya. Karina terus menatapi mata itu.

"Arghh" Sosok arwah itu tiba-tiba menjatuhkan Karina. Mengerang sambil memegangi kepala. Tapi tak lama sebelum ia bangkit lagi dan kembali mencekik Karina, "pem...bunuh!! Ka...mu...membu...nuh...ayah....dan....ibu"

Karina sudah lemas tidak mampu menjawab. Tiba-tiba Yoshi menarik Karina menjauh dari sosok itu, membuat Karina berada dibelakang Yoshi. Membuat tubuh Yoshi sendiri menjadi tameng.

"Ming...gir!!!"

Brakkkk

Dengan satu tangan sosok itu berhasil menghempas Yoshi sambil terbentur rak buku sampai rak itu ambruk menimpanya.

"YOSHIIII!!"

Seakan tersadar, sosok itu tiba tiba berhenti mengamuk. Benda benda diruangan berhenti bergetar.

"Yo....shi"

Karina berlari menghampiri Yoshi, mencoba mengangkat rak buku itu. Berdoa agar tidak terjadi apapun pada Yoshi.

"Kumohon!! Kumohon!! Bertahanlah" Karina hampir menangis.

"Karina!! Apa yang terjadi?!!"




Apasih ini gajelas banget 😭😭

30.07.21

The Ghost Behind You [YoRina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang