Sudah dua jam lebih Karina, Yoshi, dan tuan Yu mengecek cctv, tetapi masih belum mendapatkan apapun. Kamera itu tidak merekam siapapun kecuali tuan Yu yang keluar masuk dan juga Yoshi yang datang beberapa waktu lalu. Bahkan tuan Yu dan Yoshi sudah hampir menyerah, hanya saja Karina masih sangat fokus untuk mencari.
"Eh ini kan"
Mendengar suara Karina, tuan Yu dan Yoshi yang tadinya istirahat sambil memakan mie instan langsung mendekati Karina yang masih mengecek cctv.
"Ada apa?" Tanya Yoshi.
Karina mengangguk tetapi wajahnya tampak pucat, "Itu. Tapi itu tidak mungkin"
"Kenapa? Ada apa?" Bingung tuan Yu.
Karina menunjukkan siapa yang ia dapati ada di kamera cctv memasuki rumah ayahnya. Melihat itupun tuan Yu sama terkejutnya dengan Karina. Ia kenal jelas siapa wanita itu.
"Ibu?!" Kaget tuan Yu.
"Iya, nenek. Tapi nenek sudah meninggal"
"Tunggu, maksudnya nenek yang memiliki rumah yang kita tempati?" Tanya Yoshi karena bingung.
"Iya"
Ketiga orang disana masih melihat rekaman itu sambil tidak percaya. Karena itu mereka mengecek tanggal di rekaman itu. Dan ternyata itu sudah beberapa bulan lalu. Tepatnya dua bulan sebelum Yoshi pindah kerumah Karina.
.
.
.
.
.
.
"Tunggu, jadi maksudmu nenek adalah orang yang menyelinap masuk kerumah ayahmu?" Tanya Yeri sekali lagi untuk memastikan.
"Iyaaa kak. Aku juga masih tidak mempercayainya, tetapi itu fakta."
Yeri menggaruk tengkuknya, semua yang terjadi belakangan ini memang tidak masuk akal. Tetapi menurutnya hal ini lebih tidak masuk akal. Jika sang nenek bangkit dari kematian, hal ini akan menjadi lebih tidak masuk akal lagi.
"Ah aku jadi takut" Yeri bergidik ngeri dengan khayalannya sendiri. Tetapi ia lalu teringat sesuatu, "Tidak mungkin" ucapnya.
Sang adik yang duduk didepannya menoleh, "Kenapa?"
Yeri mendekat kearah Karina, "Kau yakin aku tidak bisa melihat hantu kan?" Tanyanya.
Karina mengangguk. Karena memang menurut Karina, Yeri ini bukan termasuk orang yang sensitif.
"Memangnya kenapa kak?"
"Kau tau, aku ingat beberapa waktu lalu mengunjungi krematorium. Dan disana aku melihat wanita tua yang sangat mirip dengan nenek." Jelas Yeri, "Tapi aku yakin itu bukan arwah. Awalnya kukira arwah, tetapi setelah diperhatikan aku tidak merasakan apapun seperti saat merasakan arwah bersamamu. Jadi aku yakin itu manusia." Lanjutnya.
"Ini benar-benar memusingkan" Karina menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi.
Semua yang terjadi belakangan ini benar-benar diluar batasnya. Terlalu banyak hal yang terjadi dan membuat Karina lelah. Tetapi ia tidak bisa berhenti sekarang, ia harus tau apa yang terjadi pada saudara kembarnya.
.
.
.
.
.
Disisi lain seorang wanita tua sedang duduk melakukan ritual didepan cermin dimana didalam cermin itu ada sosok Jimin yang dikurung.
"Menurutmu apa lagi yang harus aku lakukan untuk mengganggu keluargamu?" Ucap wanita itu.
Sementara Jimin hanya memandang sengit wanita dihadapannya. Orang yang menyebabkan kehancuran keluarganya sejak awal.
"Kau tidak bisa menyalahkan aku untuk semua yang terjadi, nenekmu lah yang menyebabkan semua ini terjadi." Wanita itu meletakkan dupa di depan cermin, "Ah aku jadi teringat masa lalu"
Flashback on
"Ibu!! Kenapa kau hanya memberikan kekuatanmu pada Jooyeon?!! Kenapa tidak padaku?!!" Seorang gadis remaja mengamuk sambil mengobrak abrik alat ritual milik ibunya.
"Kamu tidak diwarisi kekuatan itu oleh leluhur kita, apa yang bisa ibu lakukan dengan itu?" Jelas ibunya.
Si gadis hanya memandang sengit ibunya lalu berjalan keluar melewati adik kembarnya yang sejak tadi menonton.
"Lee Jooyoung!! Mau kemana kau?!"
.
.
.
Jooyoung berdiri didepan rumah seorang dukun. Dia harus mendapatkan kekuatan, apapun resikonya. Sekalipun ia harus menggunakan ilmu hitam. Dia tidak ingin kalah dari adiknya Jooyeon. Dia iri pada adiknya.
"Aku pasti bisa"
.
.
.
Dari kejauhan Jooyoung berdiri melihat ke taman bermain, ada dua orang anak kecil sedang bermain bersama. Karina dan Jimin. Dengan perlahan ia mendekati keduanya.
"Neneeek!!" Karina berlari menghampiri Jooyoung yang ia kira sebagai Jooyeon. Sedangkan Jimin masih sibuk bermain.
"Sepertinya kamu sedang asik bermain ya?" Tanya Jooyoung yang dibalas anggukan Karina. Wanita itu tersenyum miring, lalu melihat gelang ditangan Karina.
"Boleh nenek pinjam gelangnya?"
Karina menggeleng, "ini dari ibu"
"Tidak apa apa, nenek sudah bilang ibumu."
Sedikit ragu Karina akhirnya menyerahkan gelangnya pada Jooyoung.
.
.
.
Dirumahnya, Jooyoung mulai melakukan ritual dengan menggunakan gelang Karina. Dia berniat mencelakai keluarga keponakannya itu. Ingin menghancurkan sang lewat anaknya.
"Ini akan menyenangkan." Ucap wanita itu membayangkan apa yang akan terjadi pada Karina setelah dirasuki roh itu.
Dan benar saja, keluarga Yu mengalami kecelakaan beberapa saat setelahnya.
Flashback off
"Itu semua belum cukup, aku akan membuat keluargamu benar benar hancur. Ditanganmu sendiri, Jimin" monolog Jooyoung.
Hai hai apa kabarnya? Semoga baik baik aja yaaa. See you soon~
10.12.21
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost Behind You [YoRina]
Fanfiction[LENGKAP] Karina dan Yoshi adalah orang asing pada awalnya. Namun dalam semalam keduanya justru berbagi atap. Mungkin kebetulan, tapi bagaimana jika takdir keduanya bersilangan?