Sebelumnya maaf karena updatean kali ini bakal lebih pendek dari biasanya.
Happy reading~~~
"Hah maksudmu? Yu Jimin sudah meninggal?!"
Yoshi bertanya dengan nada sedikit tidak percaya. Sementara Shotaro yang ditanya hanya mengangguk sambil menyeruput Milk tea-nya.
Mereka berjanji bertemu di kantin fakultas Shotaro untuk membahas tentang Yu Jimin. Shotaro yang meminta.
"Yah sebenarnya aku tidak ingin membahas dia lagi, apalagi kamu juga tidak mengingatnya." Ucap Shotaro.
Yoshi menaikkan satu alis, "Maksudmu, sebelumnya aku kenal dia?"
"Iya. Dia itu salah satu penggemarmu disekolah, dia sering membawakan minuman bahkan p3k untukmu saat kau terluka kau tau"
Diam. Hanya itu reaksi Yoshi. Dia sama sekali tidak ingat tentang gadis bernama Yu Jimin itu. Yah memang, kecelakaan yang dialaminya dulu membuat ia kehilangan beberapa ingatannya.
"Ah benar juga" Shotaro memukul meja pelan, "Gadis itu yang bersamamu direstoran, kupikir aku melihat hantunya lagi"
"Lagi?"
Memukul kepalanya, Shotaro merutuki kelakuannya. Kenapa dia berterus terang sekali.
"Aku datang ke pemakaman Jimin karena kami teman sekelas, disana aku melihat dia berdiri disamping petinya" jawab Shotaro sambil bergidik ngeri.
Mendengar jawaban Shotaro, Yoshi diam saja. Apa mungkin arwah yang mengikutinya adalah gadis bernama Jimin itu? Tapi kenapa?
"Kapan gadis itu meninggal?" Tanya Yoshi pemasaran.
Shotaro terlihat tidak yakin, "Dia meninggal dikecelakaan bus yang sama dengan kamu dan ibumu"
Deg
Jadi Yu Jimin meninggal di kecelakaan itu juga, apa mungkin ini alasan gadis itu mengikutinya. Yoshi langsung berdiri, hendak pergi. Tapi ditahan Shotaro, temannya itu mengeluarkan sebuah amplop besar dari tas dan memberikannya pada Yoshi.
"Ini yang kau minta. Aku bahkan berbohong untuk mendapatkannya. Jadi bawa"
Yoshi mengambil amplop itu dan langsung pergi.
.
.
.
.
.
.
Saat ini dikamarnya Yoshi sedang fokus menulis dibuku catatan. Bukan. Dia bukan mengerjakan tugas, tapi berusaha mencari petunjuk. Tentang arwah yang mengikutinya ah bukan, tentang Yu Jimin. Yoshi memiliki firasat gadis ini yang mengikutinya selama ini. Dia membaca kertas didalam amplop yang diberikan Shotaro, amplop berisi data diri Yu Jimin dari SMA-nya dulu.
"Dia hanya tinggal bersama ayahnya?"
Yoshi menulis semua hal yang dipikirnya akan berguna. Mulai dari tanggal lahir, nama orang tua, tahun Jimin pindah ke Jepang, bahkan alamat Jimin sebelum pindah ke Jepang. Yoshi menulis apapun, tapi kemudian berhenti. Menatap kosong kertas dihadapannya.
"Kenapa aku melakukan ini?" Pikirnya.
Setelah ia pikir-pikir, arwah itu tidak pernah menganggunya. Bahkan dia tidak bisa merasakannya. Jadi kenapa ia melakukan hal sepeti ini dan membuang waktunya? Tapi saat ia berpikir begitu, bayangan arwah itu menyerang Karina muncul dipikirannya. Wajah kesakitan Karina, kejadian saat Karina terluka. Semua itu terputar dikepalnya.
"Hahh benar. Ini karena Karina" monolog Yoshi, "Dia terluka karena aku, jadi aku harus menyelesaikan ini"
Itu kesimpulan Yoshi. Atau ia hanya tidak menyadari kalau ia mulai peduli pada gadis pemilik rumah yang ditinggalinya.
.
.
.
.
.
.
Menengok dari bawah tangga, Karina mencoba memastikan apakah Yoshi ada dikamarnya atau tidak. Dan setelah dilihat lampu kamar itu menyalah Karina segera mengangguk. Itu artinya Yoshi ada dikamar. Gadis itu segera kembali kedapur untuk menyelesaikan masakannya. Dia berniat memasak untuk Yoshi karena sudah mentraktirnya waktu itu dan membantunya mencari album foto.
"Apa aku berlebihan?" Batinnya. Tapi lalu ia segera menggeleng, "Tidak. Ini tidak seberapa"
Karina lanjut memasak, sampai dia merasa ada langkah turun dari tangga. Dan benar saja, saat ia menoleh Yoshi sudah disana sambil membenarkan jaketnya.
"Oh, kamu mau kemana?" Tanya Karina.
Yoshi menoleh, "Aku mau keluar" jawabnya.
"Anu tapi ak-" "Aku pergi dulu"
Ucapan Karina terpotong oleh Yoshi, pemuda itu sudah berjalan keluar dengan sedikit terburu. Sedangkan Karina mematikan kompor dan melepaskan celemeknya.
"Benar Karina, kamu berlebihan"
"Karina"
Baru juga mau duduk, Karina mendengar namanya dipanggil. Ia menoleh ke segala sisi rumahnya, mencoba mencari asal panggilan itu.
"To...long"
Karina diam. Dia seperti mengenal suara ini.
"To.....long....Ka....rina"
Karina berjalan, ia merasa suara itu berasal dari lantai atas. Ia bisa merasakannya. Kepalanya sedikit pusing saat menaiki anak tangga. Sampai tiba-tiba,
"Kamu harus mati!!"
Sosok itu tiba-tiba muncul dan menerjang Karina, membuatnya jatuh dari tangga dan pingsan seketika itu juga.
.
.
.
.
.
.
Disebuah rumah, seorang wanita tua sedang duduk sambil menatap cermin. Lebih tepatnya menatap sosok yang ada didalam cermin itu.
"Firasatku mengatakan, salah satu kotak Pandora sudah terbuka" ucapnya.
Sementara sosok dalam cermin itu menatapnya tidak suka.
Si wanita mendengus, "Aku tidak akan melibatkan orang yang kau suka itu, tenang saja"
Ekspresi sosok dalam cermin itu masih sama.
"Bukankah ini menyenangkan? Yu Jimin?"
See you soon
08.09.21
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost Behind You [YoRina]
Fanfiction[LENGKAP] Karina dan Yoshi adalah orang asing pada awalnya. Namun dalam semalam keduanya justru berbagi atap. Mungkin kebetulan, tapi bagaimana jika takdir keduanya bersilangan?