ㅡ ﹫bagian duapuluh dua

578 106 8
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

"Choi biseo, pukul 10 ada meeting" ingat Sowon.

Yuju yang sedang duduk dikursinya sedikit terkejut oleh suara Sowon, wanita itu hanya lewat untuk mengingatkan beberapa staff  yang ikut meeting. Hari ini, badannya agak lemas membuatnya sedikit tak fokus, tapi mau tak mau harus bekerja. Yuju menutup buku catatannya, benar saja hari ini ada meeting untuk proyek rumah sakit.

"Jarang sekali mempunyai proyek yang bekerja sama membangun rumah sakit" gumam Yuju.

Yuju menyentuh dada nya yang tiba - tiba sakit, sesekali Yuju memukul dadanya hingga mengeluarkan suara yany cukup besar. Hari ini benar - benar tidak beres, dirinya susah sekali untuk fokus hari ini, Yuju yang cekatan menjadi lamban dan menjadi sedikit ceroboh hari ini.

"Sepertinya aku butuh istirahat sebelum jam 10"

Yuju menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi, menutup matanya perlahan dengan ponsel yang bergetar, sengaja menggunakan mode getar agar tidurnya tidak terganggu.

Yunhee

Nama itu tertera dilayar ponsel, nomer dengan nama Yunhee tersebut terus menelpon Yuju yang sedang enak tidur. Entah apa tujuan perempuan itu menelpon kembarannya, jika tidak ada perlu, orang itu tidak akan menelpon, Yuju sendiri tidak sudi menelpon Yunhee terlebih dahulu jika tidak terlalu butuh.

Sesimpel itu hubungan kakak beradik mereka, semuanya bisa berubah karena kesalahpahaman yang menyebabkan salah satunya memilih pergi dan menjauh dari lingkungan keluarga, yaitu Yuju.

• • •

Eunwoo, Sowon, Yuju, dan beberapa staff lainnya sudah siap untuk meeting. Hanya menunggu pihak kedua yang sampai saat ini belum datang. Beberapa orang sudah ada yang mengeluh karena terlalu lama menunggu, sampai Sowon saja masih sempat melakukan videocall dengan anaknya yang masih bayi dirumah.

"Sampai kapan kita menunggu?!" Teriak Sowon.

"Eonnie, apa kau gila? Aku terkejut, sepertinya semuanya terkejut!" Tegur Yuju.

"Dia memang gila, kenapa juga kau masih bertanya" sahut Eunwoo.

Sowon menghela nafasnya, "Kalau begini--"

"Annyeonghaseyo, maaf atas keterlambatan kami"

Semuanya menoleh dan terkejut melihat perempuan yang berada dibelakang pria tinggi itu. Bahkan Yuju ikut terdiam dengan kedua tangan yang mengepal erat. Semua mata menatap Yuju dan Yunhee bergantian, perempuan yang menjadi perhatian sekarang adalah Choi Twins.

Disini, Yunhee hadir sebagai asisten Dokter Choi, yang tak lain adalah kakak laki - lakinya sendiri. Apa ini pertemuan keluarga? Yuju rasa bukan, mereka juga sekaan akan tidak mengenali Yuju. Eunwoo saja sampai sekarang masih terdiam dan mencerna semuanya, Sowon yang kini ikut mengepalkan kedua tangannya.

"Jika seperti ini dipertemuan kedua, saya tidak akan segan - segan memutuskan kontrak kerja kita" ucap Eunwoo.

Sowon tersenyum miring, malas sekali jika harus menunggu terus seperti ini. Semua orang pasti mempunyai urusan masing - masing, tapi bisakah memberitahu terlebih dahulu jika terlambat, Sowon tidak habis pikir sekarang, orang - orang aneh semakin banyak.

"Kita tidak hidup dizaman purba, kenapa tidak menghubungi pihak kami terlebih dahulu?" Tanya Sowon.

"Aku sudah menelpon Yuju, dia tidak mengangkatnya" jawab Yunhee.

"Jelas tidak akan aku angkat, itu bukan pekerjaanku dan bukan urusanku" sahut Yuju, tenang.

Yunhee kembali diam, menatap sang kakak yang sedang menatap Yuju. Entah apa arti tatapan itu, tapi itu membuat Yunhee tak nyaman.

"Mari kita mulai saja meeting nya"

• • •

Meeting baru saja selesai, semua sudah membereskan barang - barang yang berserakan dimeja itu dan hendak pergi keluar ruangan.

"Nona Choi, bisa bicara sebentar?" Tanya Dokter Choi.

Semuanya memilih untuk keluar, menyisakan Choi bersaudara diruangan itu. Keadaan hening, tidak ada yang mau membuka pembicaraan, Yuju sendiri merasa dirinya tak perlu berbicara terlebih dahulu, karena dia akan berbicara jika mereka bertanya.

"Kapan kau pulang?" Tanya Dokter Choi.

"Bukankah kalian menginginkanku pergi?"

"Kami tidak termaksud seperti itu" sahut Yunhee.

"Ibu sudah membenciku karena kesalahpahaman, apa maksudmu itu? Apa ada yang lain?"

"Aku tau semuanya, kalian memang sengaja membuat ibu marah padaku dan berakhir ibu mengusirku dari rumah kan? Kalian pikir aku bodoh? Haruskah aku kembali bersabar menghadapi kalian? Aku hanya ingin hidup tenang tanpa kalian, kalian juga harusnya tidak mempedulikanku!"

"Ya, Choi Yuna! Kapan kau akan mengerti? Disini kau yang salah paham! Aku dan ibu tidak pernah mengusirmu, kau juga sama - sama anak ibu, mana mungkin ibu tega mengusir anaknya sendiri? Huh?!"

Yuju tersenyum kecil, "Kalian pikir aku lupa bagaimana senangnya kalian saat ibu marah padaku saat nenek meninggal? Semua mengira aku yang membunuhnya! Lalu sekarang, kalian menyuruhku pulang dan mengira aku salah paham? Bukan kan aku ini penjahat? Kenapa tidak kalian abaikan saja?"

"Yuna-ya ..."

"Pergilah, cukup sampai sini! Jika bertemu denganku, abaikan saja"

Yuju membungkuk, lalu keluar dari ruangan tersebut dengan mata yang memerah. Yuju tidak salahkan? Dia hanya ingin mengatakan bahwa dia tidak ingin pulang, tapi jadi memanjang seperti tadi, tenaga nya terkuras banyak karena banyak berbicara, kenapa juga Yuju tidak tau siapa klien nya.

"Semuanya akan baik - baik saja"

• • •


Part ini gajelas ya?

🙏🙏🙏

[√] love spell ㅡ jung jaehyun ft. yujuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang