09 - Determination

344 51 0
                                    

Starla melihat semua sheadule yang sudah dibuat oleh Sarah sendiri sebelumnya. Dirinya membaca semua aktifitas yang ada didalamnya dan apa yang harus dilakukan oleh Starla selama menjadi tutor Chenle.

"Saya sudah atur semuanya, jadi saya pikir kamu bisa menjalankannya dengan baik bukan?" ucap Sarah yang berdiri dibalkon tempat kerja miliknya.

Starla yang berdiri dibelakang wanita berumur 30-an itu menganggukkan kepalanya paham. "Starla paham tante."

"Pastikan jangan buat kesalahan Starla, kamu gak mau kan buat orang tua kamu kecewa?" ujar Sarah lagi.

"Iya tante, Star pasti akan bantu Chenle sampai berubah," jawab Starla takut takut, bukan karna Starla tidak sanggup dengan tugasnya, melainkan berhadapan dengan Sarah baginya jauh lebih menakutkan dibandingkan dekat dengan Chenle.

"Bagus, kalo gitu kamu bisa pergi sekolah sekarang," ujar Sarah membalikkan tubuhnya menatap Starla dengan senyum manis.

Starla mengangguk lalu pergi setelah berpamitan pada Sarah. Gadis itu berjalan terburu buru keluar ruang kerja sampai menambrak tubuh laki laki yang baru saja melewat dari ruang itu.

Buk!

"Astaga! Maaf maaf," ucap Starla saat melihat sosok Chenle yang ada dihadapannya.

Chenle menatap datar gadis dihadapannya itupun langsung pergi meninggalkan Starla tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Starla menghembuskan nafas panjang dan langsung menyusul Chenle keluar rumah untuk segera pergi ke sekolah.

Ponsel Starla bergetar, seseorang tengah menelfon dirinya, gadis itu malah kebingungan karna tertinggal oleh Chenle yang mulai pergi dengan motornya meninggalkan dirinya, lagi.

"CHENLE!"

"Akh kayanya Star pergi sendiri lagi ke sekolah," Starla bermonolog.

Terlalu fokus memikirkan Chenle yang meninggalkan dirinya sampai tidak menyadari penelfon itu kembali menghubungi dirinya berulang ulang.

"Renjun?" Starla menekan ikon hijau diponselnya menerima panggilan tersebut.

"Hallo Renjun? Kenapa telfon Starla?" Heran Starla saat memulai pembicaraan bersama Renjun.

"Lo dimana?"

"Masih dirumah, kenapa?"

"Keluar sekarang," titah Renjun.

"Renjun beneran ada dirumah Starla? Bener bener dirumah Starla sama mama papa?" ucap Starla refleks.

"Nggak, sekarang lo keluar aja, gue tau lo didalem rumah Chenle," ucap Renjun final.

Starla berjalan melewati pagar rumah Chenle dan benar saja dirinya bertemu dengan Renjun disana. Laki laki berambut hitam berwajah tampan itu tersenyum ke arah Starla.

"Good morning," sapa Renjun pada gadis cantik yang ada dihadapannya.

"Kenapa Renjun kesini? Renjun mau ketemu sama Chenle ya? Tapi Chen--"

"Gue mau jemput lo, ayo naik," ujar Renjun memotong ucapan Starla lebih dulu.

"O-owh.. oke." Starla tersenyum canggung seraya menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Udah cepet naik kalo gak mau telat," ujar Renjun menarik lengan Starla pelan untuk naik ke atas motornya.

Mereka berdua mulai pergi bersama menuju sekolah sebelum bel berbunyi.

•●•

Chenle mendudukan dirinya dikursi panjang milik warung belakang, tempat persembunyian saat bolos yang paling andalan.

(i) ʜɪʀᴀᴇᴛʜ [ᶜʰᵉⁿˡᵉ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang