10 - Adhere

338 55 0
                                    

Happy reading:)

🌟🌟🌟

Starla menaruh wajahnya diatas mejanya setelah selesai istirahat tadi. Ryujin yang baru kembali dari luar pun terkejut melihat Starla yang menidurkan kepalanya diatas meja lemas.

"Heh? Lo kenapa Star? Masih waras kah?" ujar Ryujin sedikit panik.

Starla mendongkak lantas menggeleng kecil kembali menidurkan kepalanya lagi. "Ada masalah?" ujar Ryujin dan Starla mengangguk.

Ryujin menghela nafas dan langsung menangkup wajah Starla agar duduk tegak. "Lo bisa ngomong sekarang, kasih tau gue apa yang jadi masalah lo?" ujar Ryujin serius.

"Gimana caranya Star bisa deket sama Chenle?" ujar Starla to the point.

"Hmm, lo yakin?" tanya Ryujin menatap Starla tidak yakin.

"Star bingung harus gimana, tante Sarah minta Star buat ajarin Chenle 4 kali dalam seminggu, sementara Chenle maunya cuman 2 kali atau nggak sama sekali," ujar Starla menjelaskan sembari menerangkan jarinya membentuk angka 2 dan 4.

Ryujin mengelus puncak kepala Starla seperti kasih sayang ibu pada putrinya. "Tenang, lo masih punya gue disini. Gue akan bantu lo supaya bisa deket sama Chenle, tapi langkah pertama yang harus lo tau adalah latar belakang hidupnya," ungkap Ryujin tersenyum.

"Caranya?"

"Gue gak tau banyak tentang Chenle, tapi dulu sebelum gue masih pdkt sama Haechan, Chenle pernah punya pacar, lo tau kan?" ujar Ryujin.

"Pacar," gumam Starla mencoba mengingat maksud ucapan Ryujin barusan.

"Siswi mana yang mau pacaran sama monster kaya Chenle?" cibir Starla merasa jengkel.

"Gue gak terlalu yakin, tapi rumor yang gue denger pacar Chenle itu meninggal karna penyakit dideritanya," ujar Ryujin setelah mengingat kembali.

"Ryujin kebanyakan denger rumor," ucap Starla sinis, sedangkan sang empunya nama hanya tertawa puas.

"Oh ayolah Star, lo deketin aja Chenle pasti berjalannya waktu lo tau latar belakangnya," Ryujin membuat tautan dihalisnya. "Ikutin dia kemanapun."

"Kemana pun? Nanti kalo Chenle mau mandi Star ikutin jug--"

"Nggak sampai situ juga dong pinter, kemana itu kalo Chenle mau pergi atau apapun itu selain ke kamar mandi," jelas Ryujin dan Starla mengangguk paham.

"Berarti kalo tidur bareng juga gak papa ya?"

"Y-ya itu sih terserah lo, emang mau kalo sampe di marahin Chenle?" Starla langsung menggeleng cepat.

"Ya udah intinya gitu, jangan lupa." Starla menghembuskan nafas dan menganggukkan kepalanya paham.

"Star bakal ikutin Chenle pulang sekolah." Tekadnya yang bulat bak bakpau yang dijual para pedagang keliling, Starla akan berjuang demi Chenle berubah dan juga demi kuliahnya nanti.

•●•

"CHENLE TUNGGU!" Pekik Starla menghentikan langkah Chenle yang baru saja sampai di hadapan motornya.

Chenle menoleh ke sumber suarapun menatap gadis yang menegurnya tanpa ekspresi. "Chenle mau pulang kan? Star boleh ikut pulang sama Chenle?" ujar gadis itu memberanikan diri.

Chenle memicingkan matanya menatap wajah Starla tajam. "Nggak." tolak Chenle tanpa berpikir panjang lebar.

Starla menghembuskan nafas panjang. "Masa Star pulang sendiri sih? Chenle gak kasian sama Starla? Nanti kalo Star diculik gimana? Terus gak nyampe rumah sampe malem gimana? Chenle gak takut Starla hilang?" ujar Starla berderet.

(i) ʜɪʀᴀᴇᴛʜ [ᶜʰᵉⁿˡᵉ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang