15 - Weird feeling

364 49 0
                                    

Happy reading🌷

🌟🌟🌟

2 hari setelahnya...

"Starla tunggu!" Seru seseorang memanggil nama gadis yang baru saja melewat disana.

Starla menoleh. "Ryujin? Kenapa?" balas sang empunya nama sembari tersenyum manis.

Ryujin langsung merangkul bahu Starla sembari melanjutkan langkah menuju kelas. "Manggil aja," jawabnya.

Mereka berdua masuk ke dalam kelas, namun seseorang memanggil nama Starla membuat sang empunya kembali menoleh. "Renjun?"

"Lo ikutan olimpiade biologi?" Renjun bertanya pada Starla.

Starla mengangguk sebagai jawaban. Laki laki yang ada dihadapan Starla dan Ryujin itu tersenyum lebar. "Kita satu tim," ujar Renjun.

"Wah akhirnya! Star punya partner yang kenal sama Starla," ujar Starla.

"Selamat ya Jun, akhirnya lo lulus seleksi," ucap Ryujin.

"Bukannya lo ikut?" balas Renjun dan diangguki oleh gadis berambut pendek itu. "Gue bagian matematika, bareng Yoshi," jawabnya.

Renjun mengangguk paham. "Kalo gitu gue ke kelas duluan ya, nanti siang kita belajar bareng Star," ucap Renjun sebelum benar benar pergi dari sana.

Starla melanjutkan langkahnya ke dalam kelas bersama Ryujin. "Syukur deh akhirnya lo punya partner yang deket," ujar Ryujin.

Starla menganggukkan kepalanya. Gadis itu sangat antusias karna akhirnya memikili tim yang kenal dekat dengan Starla.

Karna sebelumnya Starla selalu mendapatkan tim yang sangat tidak ia kenal, seperti murid pintar di kelas Renjun, dia Lee Jeno.

"By the way kata lo kemarin sakit, sakit apa?" tanya Ryujin.

"Itu.." Starla tidak yakin akan menceritakannya pada Ryujin. Karna hal yang satu ini sifatnya sangat pribadi dan bersangkutan dengan keluarga Chenle.

"Gak papa," jawab Starla menggaruk tengkuk tak gatal. "Star cuman demam aja."

Tak lama seorang guru masuk ke dalam kelas mereka, pak Baekhyun yang akan mengajar mata pelajaran bahasa indonesia.


Saat ini Starla tengah belajar bersama Renjun setelah selesai pulang sekolah. Mereka mempercepat persiapan karna lomba akan dilaksanakan beberapa hari lagi.

Dirumah Renjun, tepatnya disamping rumah asli Starla, gadis itu mengendap-endap masuk ke rumah Renjun agar tidak ketahuan oleh orang tua Starla bahwa gadis itu tengah belajar bersama untuk persiapan lomba.

Meskipun orang tua Starla sangat suka dengan kemenangan. Tapi bukan dalam hal perlombaan, yang mereka inginkan adalah menang dengan apa yang mereka sudah perintahkan.

Eric dan Namira hanya ingin putri bungunya bisa menjadi sang juara umum. Dengan begitu mereka bisa memamerkan kemampuan putrinya yang dapat mengalahkan semua murid diangkatannya.

"Ini minumannya diminum dulu," ucap Mama Renjun yang datang menghampiri putranya dan Starla.

"Makasih banyak tante," ujar Starla.

"Makasih banyak Ma," imbuh sang putra menampilkan senyumnya pada sang ibunda.

"Sama sama, Star kalo mau makan sok makan dulu sebelum pulang," ujar Mama Renjun.

"Gak papa tante, Star makan dirumah Chenle aja," ujar Starla menolak tawaran.

"Gak papa atuh, makan aja disini, kalo ditunda tunda nanti kamu sakit. Kalo sakit nanti gak bisa ngajarin Chenlenya."

(i) ʜɪʀᴀᴇᴛʜ [ᶜʰᵉⁿˡᵉ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang