Happy reading♡ huwaa semoga gak bosen:((
🌟🌟🌟
"Tumben kamu gak keluar," celetuk sang Papa yang tengah membaca buku menggunakan bantuan kaca matanya.
Chenle yang tengah melamun tertegun oleh ucapan sang Papa. "Gak papa," jawab Chenle singkat.
Fazwan menatap putranya bingung. "Kenapa? Kamu punya masalah?" tanya Fazwan.
Untungnya, setelah kejadian kemarin. Papa dan putra ini kembali akur seperti dulu lagi. Chenle menghembuskan nafasnya pelan. "Chenle gak papa Pa," jawab Chenle kukuh.
"Mulut kamu bilang gak papa, tapi yang Papa lihat, wajah kamu bilang kalo kamu gak baik baik aja," sarkas Fazwan.
"Cukup Pa, Chenle baik baik aja kok. Chenle cuman mikirin kondisi Papa, Chenle mau Papa sembuh lebih cepet," ungkap Chenle.
"Papa udah sembuh, kamu gak perlu khawatir. Atau ada hal lain yang kamu pikirkan bukan?" tebak Fazwan yang mana tebakannya sangat tepat sasaran.
"Chenle--"
"Kamu itu suka banget menghindar ya? Masalah kamu harusnya dihadapin Chenle," potong Fazwan.
Chenle menatap Papanya serius. "Kalo Chenle ngehindar, mungkin Chenle gak akan bantu Papa sampai sembuh dan cerai sama istri sialan itu," tegas Chenle.
Fazwan tertawa kecil. "It's okay, so what do you think Mr. Sarkara?" ujar sang Papa dengan nada gurau.
"I think about love." jawab Chenle setelah berpikir panjang.
Mungkin Papanya akan memberikan jawaban setelah dia menceritakannya pada beliau. "Kenapa gitu?" sahut Fazwan bertanya.
"Chenle bingung sama perasaan Chenle," adunya pada sang Papa.
"Chenle..."
"Kenapa?" sahut Fazwan lagi, dirinya malah tertimpa rasa penasaran oleh sang putra yang tiba tiba menceritakan tentang kekhawatirannya.
"I like her. But I'm afraid that this feeling is just my imagination," jelas Chenle merasa gusar.
"Who is she?"
"Starla," jawab Chenle yakin.
Fazwan malah tertawa kecil. "Kenapa Papa ketawa?" ketus Chenle.
"Papa pikir kamu serius suka sama dia, Chenle," ujar Fazwan. "She can replace Leyna's position in your heart right?"
Chenle mengeratkan kepalan tangannya. Benar, setelah kejadian itu rasanya Chenle melupakan sosok gadisnya yang selama ini sudah menemaninya lebih dulu dibandingkan Starla.
Ah! Kenapa bisa Chenle melupakan Bintang.
"You have to forget it," Fazwan menepuk bahu putranya pelan. "Starla is your future. Don't waste him because you won't be given a second chance, Arka."
"I can't."
"You can, putra satu-satunya keturunan keluarga Mahendra tidak akan pernah menyerah dalam melakukan sesuatu bukan?"
"Kamu anak laki laki yang memiliki ambisi yang kuat. Kalo kamu mau pasti kamu bisa lupain Bintang Chenle, dia sudah tenang disana," ucap Fazwan lagi merendahkan nada diakhir kalimatnya.
Chenle menatap Papanya sendu. "What should i do?"
"Follow your heart." ucap Fazwan tersenyum penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
(i) ʜɪʀᴀᴇᴛʜ [ᶜʰᵉⁿˡᵉ]
Teen Fictionˢᵉᵈⁱⁿᵍⁱⁿ ᵍᵘⁿᵘⁿᵍ ˢᵃˡʲᵘ ᵃᵏᵃⁿ ᵐᵉⁿᶜᵃⁱʳ ʲⁱᵏᵃ ˢᵘᵃᵗᵘ ˢᵃᵃᵗ ᵐᵉᵗᵉᵒʳ ᵐᵉⁿⁱᵐᵖᵃ ᵈⁱᵃᵗᵃˢⁿʸᵃ, ˢᵉʲᵃᵘʰ ᵇᵘᵐⁱ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᵍᵃˡᵃᵏˢⁱ ᵃⁿᵈʳᵒᵐᵉᵈᵃ ᵖᵃˢᵗⁱ ᵃᵏᵃⁿ ᵐᵉⁿʸᵃᵗᵘ ˢᵉᵖᵉʳᵗⁱ ᵖᵃⁿᵍᵉʳᵃⁿ ᵈᵃⁿ ᶜⁱⁿᵈᵉʳᵉˡˡᵃ. ᵂᵉ ᵃʳᵉ ⁿᵒᵗ ᵗʰᵉ ˡᵃˢᵗ. ⁻ˢᵃʳᵏᵃʳᵃ ᶜʰᵉⁿˡᵉ ᵐᵃʰᵉⁿᵈʳᵃ 🔱firasbluelight21 Happy reading💙 ˢᵗ...