Happy reading🌷
🌟🌟🌟
Satu minggu terlewatkan, latihan dan belajar yang sudah dilakukan oleh Starla dan tim, tibalah waktunya bagi mereka untuk memulai persaingan yang sesungguhnya hari ini.
Semua peserta olimpiade masuk ke dalam mobil untuk pergi bersama Bu Mina dan yang lainnya. Sedangkan sisanya masih dibawah pengawasan guru yang masih berjaga disekolah.
Setelah semuanya siap, mereka semua langsung pergi menggunakan mobil milik pak Yuta dan beberapa mobil siswa yang mengajukan diri.
Para siswa yang melihat semua mobil yang awalnya berkumpul itu langsung bersorak ria karna pak Yuta sudah meninggalkan kawasan sekolahnya.
"PAK BEBASIN DONG!" pekik Haechan.
"Kalian semua balik ke kelas!" seru pak Taeyong.
"Ya elah udah tua juga ngomel ngomel wae," gumam Haechan.
"Kembali ke kelas atau saya hukum kalian!" ujar pak Taeyong membuat sebagian murid bubar dan kembali ke dalam kelas.
Sedangkan sisanya masih menunggu kesempatan untuk membolos. "Jalan belakang aja, gak bakal dibukain juga sama pak satpam," ujar Jaemin menepuk bahu Haechan.
Laki laki berkulit eksotis itu mengangguk paham dan langsung pergi dari sana. Haechan, Jaemin, dan Jisung berjalan menuju belakang sekolah untuk melewati tembok sekolah yang terhubung dengan warung bu Yati.
"Yang pendek duluan, kalo kita dulu ntar ketinggalan si kurcaci," ejek Jaemin yang mendapat tatapan tajam dari Haechan.
"Ejek terus pangeran," sahut Haechan.
"Bacot, pangeran ndasmu," ujar Jisung langsung membantu Haechan untuk mencapai temboknya.
Setelah itu Jaemin dan Jisung yang terakhir melewati tembok dengan mudahnya.
Mereka bertiga tertawa puas, baginya membolos tanpa pak Yuta dapat memudahkan hidup tanpa hukuman seperti hari lalu. Ketiga laki laki itu berjalan menuju warung bu Yati mendapati sang ketua yang tengah duduk dan melamun bersama Hyunjin dan kawanannya.
"Weh apa kabar brother," ujar Jaemin melakukan high five bersama Hyunjin.
"Lama nih gak konekan," imbuh Haechan mengambil tempat duduk disamping Felix.
Hyunjin tertawa kecil. "Sibuk ngeladenin tikus," sahut sang ketuanya.
"Masalah apa emang?" Jisung bertanya.
"Masalah cewek," celetuk Felix langsung ditatap tajam Hyunjin.
"Kenapa? Buaya nya mulai bertingkah?" ucap Jaemin disela sela kekehannya.
Jaemin mengerti siapa yang Felix maksud.
"Bukan gue, ceweknya Bino yang lari ke gue duluan," ucap Hyunjin membuat Chenle dan teman temannya terkejut.
"Lo serius Jin?" ujar Jaemin menatap Hyunjin tidak percaya. "Gue ganteng, apasi yang nggak," angkuh laki laki itu.
"Anjir bisa juga lo, kursus pelet dukun mana? Gue mau ikut tips lo nih."
"Tolol," lirih Haechan.
"Nanti gue kasih tau," jawab Hyunjin sembari tertawa keras.
"Lo beneran pacaran sama cewek si Bino?" pertanyaan Jisung tertuju pada Hyunjin.
"Nggak sih, tapi dia sering ngehubungin gue duluan," ungkapnya.
"Gila, terus lo diserang sama si Bino?" imbuh Haechan ikut bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(i) ʜɪʀᴀᴇᴛʜ [ᶜʰᵉⁿˡᵉ]
Teen Fictionˢᵉᵈⁱⁿᵍⁱⁿ ᵍᵘⁿᵘⁿᵍ ˢᵃˡʲᵘ ᵃᵏᵃⁿ ᵐᵉⁿᶜᵃⁱʳ ʲⁱᵏᵃ ˢᵘᵃᵗᵘ ˢᵃᵃᵗ ᵐᵉᵗᵉᵒʳ ᵐᵉⁿⁱᵐᵖᵃ ᵈⁱᵃᵗᵃˢⁿʸᵃ, ˢᵉʲᵃᵘʰ ᵇᵘᵐⁱ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᵍᵃˡᵃᵏˢⁱ ᵃⁿᵈʳᵒᵐᵉᵈᵃ ᵖᵃˢᵗⁱ ᵃᵏᵃⁿ ᵐᵉⁿʸᵃᵗᵘ ˢᵉᵖᵉʳᵗⁱ ᵖᵃⁿᵍᵉʳᵃⁿ ᵈᵃⁿ ᶜⁱⁿᵈᵉʳᵉˡˡᵃ. ᵂᵉ ᵃʳᵉ ⁿᵒᵗ ᵗʰᵉ ˡᵃˢᵗ. ⁻ˢᵃʳᵏᵃʳᵃ ᶜʰᵉⁿˡᵉ ᵐᵃʰᵉⁿᵈʳᵃ 🔱firasbluelight21 Happy reading💙 ˢᵗ...