Hari ini adalah hari tersial bagi Abay dan juga kedua teman sengkleknya itu, di mana pada hari ini ketigannya di hukum akibat tidak mengerjakan tugas Biologi yang di berikan oleh bu Ayana. Saat ini, ketigannya berdiri tegak seraya hormat kepada sang saka merah putihSementara di belakang mereka bertiga, Bu Ayana terus memperhatikan gerak gerik mereka hingga akhirnya guru itu mulai sedikit berjalan ke arah mereka.
“Kalian saya hukum hingga jam istirahat, mengerti!” sosoknya yang cantik dan terkesan galak itu, sudah tak asing di kalangan siswa SMA Saturnus ini.
“Iya, ibu yang cantik!” jawab ketiga nya dengan kompak, mungkin hannya Kenzo saja yang menambahkan kalimat cantik itu.
Setelah mendapatkan jawabannya, Ayana pun masuk menuju kelas IPA 1 beliau akan mengawasi mereka seraya mengajari anak-anak di kelas yang tak terlibat hukuman itu.
Di saat kepergian Ayana, ketigannya pun sempat melirik sebentar ke arah kelas mereka, di mana di saat itu Ayana terlihat masih menjelaskan beberapa materi kepada teman sekelasnya. Ada sebagian kelas yang tengah mengikuti pelajaran olahraga, merasa senang karna melihat ketiga pria tampan sekaligus, sedang di hukum di bawah teriknya matahari itu.
“Sa? lo kenapa ga ngerjain si? kan semalam lo udah gue kabarin suruh ngerjain Biologi,” Kenzo ngedumel, memang pria itu selalu mengandalkan skil kepintaran Aksa.
“Badak, lo lupa? Semalam gue gendong lu push rank sampe mytich?” Aksa mendengus sebal, masih baik pria itu telah berhasil mengeluarkan Kenzo dari tier neraka epic.
Memang di saat semalam itu, Aksa, Kenzo dan juga Abay, tengah memainkan game hingga subuh, sampai-sampai mereka belum mengerjakan tugas yang di berikan oleh Ayana.
Bagi mereka bertiga itu sudah biasa, apalagi Aksa dan Kenzo di saat malam itu tidak pulang ke rumah, keduannya memilih untuk menginap di apartmen milik seorang Abay Farensyah.
“Ya, masa lo ga ada waktu si Sa. Buat ngerjain soal seuprit kek gitu,” Kenzo masih terus menyalahi Aksa.
“Lo gila?”
“Gak ko gue masi waras, lo kali yang gila.”
“Setan, gue gimana ada waktu. Di saat gue mau udahan lu invit terus kampret!”
“Ya, barangkali sebelum lu ke apartment lo udah ngerjain, biasannya lo kan yang paling rajin!” Kenzo terus saja memojokan Aksa soal PR yang belum di kerjakannya itu.
“Ni juga! Bukannya ngerjain malah malem-malem keluyuran ga jelas!” selanjutnya yang menjadi sasaran omelan Kenzo adalah Abay.
Abay mendesis kesal, kalo saja Kenzo bukan temannya sudah dari jauh-jauh hari Abay sudah memasukan pria itu ke dalam rumah sakit jiwa.
“Bacot!” tangan kanan Abay mendarat tepat di perut Kenzo.
“Heh! Lo apain perut gue Bay?! Ntar kalo gue keguguan gimana?” Kenzo mendramatis.
“Gila lu,” kini giliran Aksa yang mulai menoyor kepala Kenzo, dirinya juga terkadang sedikit merasa kesal dengan pria itu.
Dan yang mereka lakukan bukannya menjalankan hukuman, ketigannya justru terus memperdebatkan hal-hal yang tak jelas. Bahkan mereka lupa, kalau guru mereka telah memperhatikan ketigannya dari ujung kelas sana.
“Zo, untuk skin Ling colector lu dapetin sendiri!”
Ling, adalah nama hero di sebuah aplikasi mobile legends dan Kenzo sangat menyukai hero itu, sampai-sampai dirinya sangat terobesesi agar bisa melengkapi semua skin milik hero Ling itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Night Sky
Teen Fiction[DI HARAPKAN FOLOW AKUN PENULISNYA TERLEBIH DAHULU!] "Persyaratan apaan si? Cepetan deh ngomongnya, gak usah basa basi kelamaan." Abay tersenyum kiri, "Kalo lo yang menang. Gue bakalan keluar dari sekolah SMA Saturnus. Dan berjanji, gak akan ganggui...