[DI HARAPKAN FOLOW AKUN PENULISNYA TERLEBIH DAHULU!]
"Persyaratan apaan si? Cepetan deh ngomongnya, gak usah basa basi kelamaan."
Abay tersenyum kiri, "Kalo lo yang menang. Gue bakalan keluar dari sekolah SMA Saturnus. Dan berjanji, gak akan ganggui...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast Abay Farensyah yang baru, gimana? Keren kan? Wkwk
🍀
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalo Rahma tetap begini hehe
Seterah kalian sih mau ngehaluin siapa wkwk, tapi kalo aku sih ngehaluinnya mereka:V
Vote ya!!!
Rahma benar-benar tak habis pikir akan tingkah Abay yang begitu posesif. Menyebalkan sekali, tadi saat Rahma baru saja memasuki kelasnya dan hendak ingin berbincang-bincang dengan Liara, namun Abay langsung memindahkan tas Rahma di samping tempat duduknya. Dan naas sekali nasibnya Rahma saat ini ternyata dia sekelas dengan cowo menyebalkan itu, sekarang posisinya Rahma duduk tepat di belakang Liara bersama dengan Abay. Dan Liara, ia duduk dengan Aksa.
Rahma berdecak pelan, gadis tersebut mengeluarkan salah satu buku dari dalam tasnya, dan berniat untuk membacanya agar menghilangkan kejenuhan di dalam dirinya.
Sekarang kondisi kelas sangatlah ramai, karna sang guru belum memasuki kelasnya dan hal tersbut di manfaatkan oleh berbagai siswa untuk menikmati kegiatan mereka sendiri.
"Rumus geometri itu, apa si?" Rahma menghembuskan nafas pelan saat pertanyaan itu muncul dari lelaki yang duduk di sebelahnya.
"Gak tau?" tanya Rahma balik dan jawaban Abay hanya menggeleng.
"Jadi, rumus geometri itu bisa di sebut barisan geometri. Jika memiliki nilai rasio yang sama, antar dua suku yang berurutan."
Selain tingkahnya yang sedikit tomboy, Rahma merupakan gadis yang cukup pintar dalam nilai pelajaran.
Rahma mengambil selembar kertas dan juga satu buah pulpen yang tutupnya sudah ia buka terlebih dahulu.alu menuliskan satu buah rumus geometri pada kertas tersebut.
"Ini rumusnya, paham?" jawaban Abay masih sama yaitu hanya menggeleng.
