{1} |Awal Masuk Sekolah Yang Menyebalkan|

41 3 2
                                    

Rahma Kazumi Kiyomizu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahma Kazumi Kiyomizu


Gadis berambut coklat itu tengah menyaksikan bintang yang bertauburan di langit malam di rooftop. Sesekali gadis itu menghirup aroma malam tetapi, gadis itu sangat tidak suka tempat ini. Dia lebih suka tinggal di Bandung dan juga kota kelahiranya Jepang. Oh ya panggil saja dia Rahma Kazumi Kiyomizu.

Seorang gadis berkulit putih, mata sedikit belo dan tak lupa juga dengan pipinya yang chubby itu. Membuat kesan sangat imut, apalagi saat dia sedang tertawa pasti pipinya mengembang sungguh menggemaskan.

“Rahma,” panggil wanita paruh baya dari dalam ruangan, dan wanita itu menghampiri Rahma.

Rahma berbalik mendapati Lia Chiharu sang ibu nya, tengah menghampiri dirinya seraya tersenyum sangat manis. Sehingga membuat kerutan di wajahnya terlihat.

Rahma memandang Lia dengan sangat hangat. “Okasan, belum tidur?”

Lia mengelus puncak kepala putri nya dengan penuh kasih, seraya memandang mata coklatnya yang mirip sekali denganya. “Belum, Rahma kenapa gak tidur? Rahma gak suka ya. Kalau kita tinggal di sini?”

Rahma mengangguk mantap, jujur sebenarnya dia tidak suka dengan kota Jakarta ini. Terlalu banyak polusi beda sekali dengan kota Bandung yang adem dan sejuk.

“Iya Okasan, Rahma gak suka di sini, terlalu banyak polusi. Rahma gak suka udara di sini. Okasan, ayo kita balik ke Bandung lagi, Rahma gak suka di sini Okasan,” Rahma mengerucutkan bibirnya, Lia menggeleng seraya tersenyum.

“Iya Okasan tau, kalo Rahma gak suka di sini. Karna, Rahma gak bisa balap liar lagi kan?”

Memang Rahma suka sekali dunia malam tapi, Rahma hanya melihat bintang dan juga lomba balap liar saja. Rahma gak pernah main ke club malam, karna kedua orang tuanya melarang tegas untuk Rahma pergi kesana. Rahma juga tidak suka dengan club baginya, itu sangat tidak berfaedah.

“Iya juga si Okasan,” Rahma terkekeh pelan. Dan Lia tersenyum melihat tingkah putri kecilnya yang sekarang sudah beranjak remaja.

“Oh ya Rahma sudah tau kan nama Sekolah nya? Besok Rahma mau di anter supir, atau naik motor sendiri?” tanya Lia seraya berbalik dan duduk di kursi yang sudah tersediakan.

Rahma ikut menghampiri Lia yang saat itu tengah duduk di kursi, dan Rahma pun mengambil alih duduk di samping Lia. “Okasan tau kan, kalo Rahma itu gak terlalu akrab dengan kota Jakarta.”

Lia menghela nafas sejenak seraya memandang langit malam. “Yaudah besok Rahma di anter supir aja ya? Ntar Okasan bilangin Otousan.

“Hmm Okasan,” jeda Rahma sebentar seraya mengusap  salah satu tangan Lia, yang saat itu sedang bertengger di peggangan kursi. “Rahma dianter supir sehari aja ya Okasan. terus hari-hari besoknya, Rahma bawa motor aja gimana?”

Love In The Night SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang