Rahma Kazumi Kiyomizu
Rahma berjalan keluar dari perpustakaan seraya menyeka bibirnya berkali-kali dengan kasar. Sehingga bibir yang tadinya berwarna pink jambu itu berubah menjadi kemerahan yang di sebabkan oleh dirinya, karna Rahma mengusapnya secara kasar.
Abay cowo sialan yang sudah mengambil frist kiss nya itu. Rahma sangat membenci pria itu, sungguh kesialan macam apa yang mendatangi dirinya di saat menginjakan kaki di sekolah ini.
Hingga akhrinya Rahma tiba di kantin untuk membeli minuman dan juga makanan sedari tadi perut nya sudah konser akibat insiden tadi. Rahma berjalan menuju salah satu penjual, dan melayangkan beberapa kata untuk makanan yang akan dia pesan. Sang penjual pun mengangguk dan membuatkan pesanan untuknya.
Seraya menunggu pesanan, Rahma memainkan ponselnya hanya untuk melihat jadwal update episode Anime hari ini. Rencananya gadis itu ingin menonton Anime saat pulang sekolah nanti.
“Oh jadi ini gadis Anime itu. Yang udah buat cowo gue nyuruh orang-orang keluar dari perpustakaan, demi membagi waktu nya dengan gadis ini. Menjijikan?!” bentak seorang gadis yang sudah berani berdiri di hadapan Rahma dan tak lupa juga dengan para antek-anteknya itu. Membuat Rahma yang saat itu tengah asik-asiknya memainkan ponsel harus memasukanya kembali ke dalam saku.
“Maksud kamu Abay?” Rahma tersenyum sinis, kini tatapanya beralih pada name tag gadis itu yang bertuliskan Clayra Alexander.
“Pake nanya lagi lo gadis Anime. Seantero sekolah ini juga udah tau, kalau teman gue ini pacarnya Abay!” salah satu dari antek-antek Clay ikut menyahut.
Clay dateng bersama dengan kedua temannya entah untuk apa tujuan gadis itu. Kini seluruh tatapan kantin menyorot adegan ini, membuat Rahma sangat risih di perhatikan seperti itu. Bahkan, ada yang sempat-sempat berbisik-bisik tapi Rahma gak peduli.
Clay mencengkram kerah seragam Rahma dengan sangat keras. “Gue ingetin sekali lagi. Lo jangan pernah untuk coba-coba deket cowo gue!”
Plak!
Clay menampar pipi Rahma cukup keras, sehingga membuat seseorang yang ada di kantin ini berbondong-bondong memperhatikan mereka. Dasar gak tau diri, bukanya bantuin untuk di pisahkan justru mereka malah menontonya se-akan-akan ini adegan pertunjukan sirkus.
Rahma memeggang pipi kirinya yang mulai memanas, dan salah satu tangannya sudah mengepal sangat kuat. “Kok nampar si?”
Rahma masih terlihat santai saat Clay menamparnya, Rahma hanya ingin bermain sebentar oleh wanita yang ada di hadapanya tak lupa juga dengan kedua temanya.
“Ini belom seberapa. Masih ada adegan yang bakal lo hadapi, jangan pernah lo macem-macem sama gue. Karna di sini gue senior lo. Siapapun di sini yang berani dekat sama Abay, maka dia akan berurusan sama gue!” setelah mengucapkan kalimat itu, Clay menurunkan tangan kirinya yang tadi ia gunakan untuk mencengkram kerah seragam Rahma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Night Sky
Teen Fiction[DI HARAPKAN FOLOW AKUN PENULISNYA TERLEBIH DAHULU!] "Persyaratan apaan si? Cepetan deh ngomongnya, gak usah basa basi kelamaan." Abay tersenyum kiri, "Kalo lo yang menang. Gue bakalan keluar dari sekolah SMA Saturnus. Dan berjanji, gak akan ganggui...