Ulangan

149 28 1
                                    

"Woi Draken jangan pelit napa" keluh Baji yang sedari tadi ngestuck di nomor 15.

"Drakeennn nomor 21 apa?" Tanya Kazutora yang ikut meminta contekan.

"Eh lu dah nomor 21? Bagi jawaban nomor 15!" Pinta Baji.

"Ga ah, gua ngasal" jawab Kazutora.

"Eh kalian jangan berisik dong, Mikey aja dari tadi diem" kata Chifuyu.

Baji dan Kazutora pun menatap kearah Mikey. Remaja berambut blonde itu benar-benar fokus pada ujiannya. Ia tak bergeming sedikitpun. Matanya hanya fokus terhadap kertas dihadapannya.

"Mikey bagi jawaban nomor 15 dong" ucap Baji namun Mikey tak menoleh sama sekali.

"Mikey cantik jangan gitu dong" kata Kazutora meledek karena lagi-lagi rambut Mikey terurai dan tidak dikuncir.

"Kazutora Hanemiya, Baji Keisuke, sedang apa kalian?" Tanya guru pengawas dengan tegas.

"Eh? Ga kok bu ga ngapa-ngapain" jawab Kazutora pura-pura fokus ke ujiannya.

"Tadi Kazutora sama Baji minta jawaban ke saya bu" kata Draken datar.

"Draken bngsd" kata Baji mengumpat dalam hati.

"Awas kalian bikin ribut lagi, Mikey aja diem masa kalian ribut?" Kata guru itu hingga terdengar ke seisi kelas.

Di lain tempat Izana juga mengerjakan ujiannya dengan tenang dan tak bergeming.

"Izana, bagi jawaban nomor 7 dong" kata Ran pada Izana.

"Dih cacad lu baru nomor 7, gua dong udah nomor 29" kata Rindou meledek saudaranya sendiri.

"Berisik lu ga usah banyak bacod" jawab Ran kesal.

"Kenapa Izana mendadak jadi kalem rajin begini?" Tanya Kakucho dalam hati.

"Ran Haitani, Rindou Haitani, ngeributin apa kalian?" Tanya guru pengawas yang mendengar keributan dari belakang.

Ran dan Rindou pun terdiam dan kembali fokus ke kertas ujiannya. Kakucho yang sedari tadi bergumam pun mendapat suatu pencerahan.

"Apa Izana melakukan ini karena suatu alasan?"

Hari pertama ujian pun usai. Sebelum Mikey beranjak dari kursinya, Baji menghampiri tempat duduknya.

"Lu kenapa ga jawab pertanyaan gua tadi? Kan susah tau" kata Baji mengeluh.

"Iya nih jarang banget Mikey diem-diem aja" tambah Kazutora.

"Gua... Terpaksa" jawab Mikey terbata-bata.

"Hah kenapa lu?" Tanya Draken yang merasa aneh.

"Ini semua gegara bang Shinichiro" kata Mikey menghela napas.

"Kenapa abang lu?" Tanya Chifuyu yang ikut penasaran.

"Dia cuma ngizinin gua ikut mendaki kalo nilai gua diatas 85 dan dapet ranking 3 besar, lu pada mah enak langsung diizinin" keluh Mikey.

"Pftt 3 besar? 10 besar aja ga pernah lu" ledek Baji.

"Yaudahlah, gua pulang duluan ye, pen belajar" kata Mikey sambil beranjak pergi dan berjalan menuju kelas Izana.

Disisi lain teman-teman Izana juga melontarkan pertanyaan yang sama.

"Kok lu rajin sih? Kesambet apa lu? Kesambet sarung wadimor kah?" Tanya Ran.

"Ngga, ini cuma persyaratan dari bang Shinichiro" kata Izana kesal.

"Oalah ada syaratnya hahaha" kata Rindou menanggapi perkataan Izana.

Another Dimension [Tokyo Revengers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang