Mikey mulai meratapi semua kertas dan buku dihadapannya.
"Semuanya masih sayang gua, gua harus semangat belajar" kata Mikey mulai tersenyum dan kembali belajar dengan serius, sesekali diselingi mendengar lagu untuk menyegarkan otaknya.
Jam 9 malam, Shinichiro pun tiba dirumah. Kedua adiknya itu sudah tidur. Setelah mandi dan membersihkan badannya sehabis kuliah seharian, ia melangkahkan kakinya masuk ke kamar Mikey.
"Maaf ya Mikey" kata Shinichiro mengelus kepala Mikey lembut.
Kini ia beralih ke kamar Izana. Remaja berambut silver itu juga sudah terlelap.
"Makasih udah jadi sosok kakak yang baik bagi Mikey, kamu hebat" kata Shinichiro merasa bangga. Diluar sudah ada box yang berisi perlengkapan mendaki untuk Mikey dan Izana yang dibeli dengan uangnya sendiri.
Hari esok berjalan seperti biasanya. Baji, Draken, Chifuyu dan Kazutora terus menyemangati Mikey. Begitu pula dengan Ran, Rindou dan Kakucho. Mereka juga menyemangati Izana.
Semua terus berjalan sampai tibalah saat pembagian hasil ujian pada hari Sabtu.
"Hah?! Serius dia yang rangking 1?"
Semua orang heboh dan tak percaya. Disisi lain Izana dan Mikey baru saja tiba di sekolah karena motor Izana tak sengaja menabrak bebek jalanan.
"Lu yakin?" Tanya Mikey tampak gelisah lagi.
"Udah ga usah takut, sejak kapan sih lu takut" kata Izana sambil menggenggam tangan Mikey.
"Lah tangan lu geter" kata Mikey menatap Izana aneh.
"Ya gua juga takut" kata Izana mengerutkan jidatnya.
"Mikeeeyyyy!!" Suara teriakan itu, siapa lagi kalo bukan Baji dan Draken.
"Tuh temen lu dah dateng, gua pergi duluan ya" kata Izana melangkahkan kakinya masuk ke wilayah sekolah.
"Yuk masuk, jangan ragu" kata Draken meyakinkan sahabat terdekatnya itu.
"O-oke"
Disisi lain, Izana masuk ke area sekolah dengan santai. Orang-orang tampak heboh sendiri. Ia bertanya-tanya apa yang terjadi hingga Ran dan Rindou melempar telur ke arah Izana hingga telur itu pecah di wajahnya.
"Asu bau amis goblog" kata Izana langsung ngegas.
"Selamaaattttttt" kata Rindou dan Ran senang.
"Selamat apa?"
-
Kazutora menyelak barisan untuk melihat ranking di angkatan kelas XI SMAN 7 Toman.
"Gua ranking berapa woi?" Tanya Draken pada Kazutora.
"Ah anjir gua ranking 29" pundak Kazutora melorot kecewa.
"Eh gapapa deng Baji ranking 57 soalnya hahaha" tawa Kazutora.
"Bacod lu sialaannn" pukulan Baji mendarat di kepala Kazutora.
"Aduh sakit njing, eh Chifuyu ranking 7" kata Kazutora.
"Hah yang bener?" Kata Baji ikut melihat papan ranking namun pandangannya langsung tertuju ke peringkat 1.
"H-HAH!? SERIUS!?" Kata Baji tiba-tiba dengan wajah ternganga.
"Lu kenapa?" Kata Kazutora ikut melihat ke peringkat 1.
"Hah!?" Kazutora ikut melongo.
"Minggir-minggir, gua ranking berapa sih" kata Draken dengan tubuh tingginya lalu ia langsung diam membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension [Tokyo Revengers]
Misterio / Suspenso"Apa kau yakin tempat tempat kau berdiri sekarang benar-benar ada? Atau hanya fatamorgana?" Mendaki gunung merupakan hal yang menyenangkan bukan? Bagaimana jika hal yang awalnya dianggap menyenangkan justru malah mendatangkan pengalaman tak terlupak...