Disisi lain, Tribun penonton sudah dipenuhi oleh banyak penyihir dari berbagai kalangan. Penyihir tingkat 1 berada di depan untuk menjadi juri dalam pertandingan.
15 peserta pertandingan itu tampak saling mengobrol satu sama lain kecuali Raymond, ia hanya mengobrol dengan gurunya, pak Tutul.
Di tribun penonton, Baji hanya memerhatikan sekitar dengan tatapan malas dan tak mengerti apa-apa sementara Chifuyu malah memasang tatapan curiga kepada semua orang disana.
"Gimana ya cara kita keluar dari sini?" Keluh Baji.
"Lagian kan kita juga gak tau kenapa kita bisa ada disini" kata Chifuyu.
"Gua ga ngerti apapun njir, Raymond bilang raja dari kerajaan musuh punya kemampuan sihir istimewa yang bisa membuat makhluk yang dapat membunuh manusia, terus nasib kita gimana?" Tanya Baji kesal.
"Yaudah bismillah" kata Chifuyu mencoba tenang.
Disaat Baji dan Chifuyu sedang mengobrol satu sama lain, Kazutora masih terfokus pada buku basic ilmu sihir yang ia temukan tadi.
Ada satu jenis ilmu sihir langka yang penggunanya hanya lahir 120 tahun sekali. Biasanya pengguna sihir langka ini tak menyadari bahwa sihir itu ada pada diri mereka hingga keadaan terdesak memaksa kekuatan langka itu untuk muncul. Ilmu sihir langka ini memiliki energi sihir tak terbatas dan bisa dipakai kapan saja tanpa perlu merasa lelah. Teknik utama ilmu ini adalah stamina dan power yang dapat membuat penggunanya mendapat kekuatan besar sekaligus.
"Njir ilmu sihir langka" gumam Kazutora sambil memandangi ilustrasi-ilustrasi sihir langka dan penggunanya itu.
"Ilustrasi penyihirnya napa begini njirr rambutnya aneh bet malah kaya pisang nempel di rambut bwahaha"
Lalu ada 3 ilmu sihir yang juga langka, yaitu teknik pengendalian darah, teknik membuat makhluk pembunuh dan teknik perlambatan waktu.
"Teknik membuat makhluk pembunuh? Ah itu pasti raja dari negara Verd" gumam Kazutora.
Disaat Kazutora masih membaca buku itu dengan serius, pertandingan pun dimulai. Baji dan Chifuyu menyaksikan pertandingan itu, berharap mendapat petunjuk bagaimana cara kembali ke dunia asal.
"Pertandingan pertama dimulai, Eris vs Niuva!"
2 penyihir yang disebutkan namanya itu maju ke area pertandingan. Penyihir bernama Eris itu memiliki rambut merah pendek sementara Niuva memiliki rambut coklat panjang.
"1..2..3!"
Pertandingan ronde pertama dimulai, Eris dan Niuva tampak saling serang dengan energi sihirnya masing-masing. Eris memiliki energi sihir yang dapat memanipulasi molekul kimia yang ada di sekitarnya, sementara Niuva memiliki energi sihir yang dapat menaikkan suhu disekitarnya menjadi 10x lebih panas atau 10x lebih dingin sesuka hati.
"Gileee ngeri bos" kata Baji ikut gregetan melihat 2 penyihir itu saling beradu energi satu sama lain.
Eris memanipulasi molekul udara di sekitar Niuva, mengubah oksigen disekitarnya menjadi karbon monoksida.
Niuva menahan rasa sakitnya, ia yang tak mau kalah pun menaikkan suhu di sekitarnya menjadi 10x lebih panas.
"H-hey bukannya itu berlebihan?" Kata Chifuyu melihat ekspresi dua orang itu tampak sangat tersiksa, bahkan tampak seperti ingin mati.
"Kalo mereka mati gimana?" Kata Baji ikut merasa aneh.
"Mati dalam pertarungan gini dah biasa kok" celetuk Kazutora.
"Lah kok gitu njing?!" Kata Baji ngegas.
"Ini gua baca di buku ini" kata Kazutora sambil menunjukkan buku yang ditemukannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension [Tokyo Revengers]
Misterio / Suspenso"Apa kau yakin tempat tempat kau berdiri sekarang benar-benar ada? Atau hanya fatamorgana?" Mendaki gunung merupakan hal yang menyenangkan bukan? Bagaimana jika hal yang awalnya dianggap menyenangkan justru malah mendatangkan pengalaman tak terlupak...