Disisi lain, dibawah pimpinan Ran, mereka berempat terus berjalan berhati-hati karena kini mereka sudah menjadi buronan nomor 1 di negara itu.
"Mau kemana kita?" Tanya Rindou.
"Ke perpustakaan" kata Ran.
"Lah lu tau dari mana disini ada perpustakaan?" Tanya Kakucho.
"Ya masa sih kota aneh kaya gini kaga punya latar masa lalu, pasti ada lah di perpustakaan" kata Ran.
"Emang dimana perpustakaannya?" Tanya Rindou.
"Eh kayanya itu perpustakaan" kata Sanzu menunjuk sebuah bangunan yang lumayan besar di seberang jalan.
"Oh itu"
"Yaudah jangan lupa tutupi wajah kalian dengan masker, jangan sampe ada yang kenal, ntar kita gagal balik" kata Ran.
Mereka berempat berjalan menyeberang jalan. TV, koran dan radio lainnya mulai menayangkan berita tentang Ran, Rindou, Sanzu dan Kakucho yang diincar satu negara. Orang-orang asik berbincang.
"Penyelamat kita!"
"Apakah mereka akan membebaskan kita?"
"Semoga mereka selamat"
Kakucho melirik kerumunan orang itu dan merasa tersentuh karena orang-orang malang itu menaruh harapan tinggi sementara Ran hanya berjalan tanpa menolehkan kepalanya.
Mereka berempat masuk ke perpustakaan itu. Orang-orang tidak menyadari bahwa buronan nomor 1 disana sedang berada di sekitar mereka saat ini.
Perpustakaan itu tampak besar dan gelap. Suasana dingin dapat terasa karena banyaknya AC disana.
Rindou berjalan menuju sebuah rak yang tampak terpencil dibandingkan rak lainnya. Buku-buku disana juga tampak usang dan kotor. Ia menarik satu buku dari sana.
"Ini dia!" Kata Rindou sambil membuka buku berdebu itu.
"Apa isinya?" Tanya Sanzu.
"Sejarah kota ini mungkin" kata Rindou. Tiba-tiba Kakucho langsung menarik buku itu.
"Woi kmprt" kata Rindou cemberut.
"Tuhkan bener" kata Kakucho.
"Bener apanya?" Tanya Rindou.
"Ini liat makanya" kata Kakucho menunjukkan suatu halaman yang memperlihatkan peta kota itu.
"Peta? Tumben banget" kata Ran ikut melirik.
"Jadi tempat besar di kota ini ada perpustakaan, gedung pemerintahan, laboratorium, rumah sakit dan kantor polisi?" Kata Sanzu.
"Kayanya sih gitu, bisa jadi aja mafia yang diomongin kakek tadi bermarkas disekitar kita" kata Kakucho.
"Shtt jangan berisik" kata Ran.
"Wah wah jarang banget ada pemuda mau belajar dengan sejarah kota ini" kata seorang pria berjas hitam menghampiri mereka.
Pria itu memakai setelan jas hitam rapih dengan sepatu yang mengkilap.
"Siapa?"
"Bukan siapa-siapa kok hahaha" katanya lalu pergi begitu saja.
Sanzu menatap orang itu dengan pandangan sinis.
"Orang aneh" gumam Ran.
"Ayo pergi dari sini" kata Kakucho tiba-tiba.
"Eh kenapa?" Kata Rindou.
"Ikut aja dulu, cepet" kata Kakucho.
Mau tak mau mereka bertiga mengikuti Kakucho keluar dari perpustakaan itu dan berjalan memasuki sebuah gang kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension [Tokyo Revengers]
Misterio / Suspenso"Apa kau yakin tempat tempat kau berdiri sekarang benar-benar ada? Atau hanya fatamorgana?" Mendaki gunung merupakan hal yang menyenangkan bukan? Bagaimana jika hal yang awalnya dianggap menyenangkan justru malah mendatangkan pengalaman tak terlupak...