Dunia abad 17an

113 20 4
                                    

Disisi lain, Mikey, Izana dan Draken masih menyusuri jalan setapak yang menuntun mereka ke sebuah gang.

"Ada pemukiman disini?" Kata Mikey merasa aneh.

"Ayo terus jalan" kata Izana terus berjalan melewati gang itu.

Setelah berjalan cukup jauh, mereka dipertemukan dengan sebuah pasar.

"Beneran ada pemukiman!?" Kata Draken menatap hampir tidak percaya.

"Jangan bilang kita beneran nyasar ke dunia lain" kata Izana yang sedari tadi tenang mulai merasakan keanehan.

Mereka bertiga mulai memperhatikan ke sekitar.

"Kenapa semua orang disini pake style eropa abad 16-17 an?" Kata Mikey sambil mengingat-ingat pelajaran sejarah yang ia pelajari saat ujian.

Draken mulai berjalan ke salah satu orang disana.

"Permisi, ini tahun berapa ya?" Tanya Draken.

"Tahun? Ini tahun 1678" jawab pria pedagang itu menatap Draken dengan ekspresi aneh.

"1678!?" Wajah Draken tampak terbelalak tak percaya. Izana dan Mikey yang menyadari perubahan ekspresi Draken langsung berjalan menghampiri Draken.

"I-ini tahun.... 1678" kata Draken menatap tak percaya.

"1678!???" Izana dan Mikey yang mendengar itu ikutan kaget.

"Lu serius?" Tanya Izana melihat Draken tak percaya.

"Ngapain gua bohong di situasi kaya gini" kata Draken.

"Jadi ini dunia lain atau masa lalu?" Kata Mikey masih berusaha tenang.

"Ini masih teori gua, tapi kayanya ini dunia parallel, dunia kedua setelah dunia pertama, sekaligus kita kembali ke masa lalu" kata Izana menyimpulkan.

Tanpa mereka sadari, pakaian mereka terlalu mencolok bagi orang-orang disana.

"Sial, semuanya ngeliatin kita" kata Mikey lalu menarik Izana dan Draken pergi dari sana menuju ke sebuah toko baju yang sedang tutup. Mereka pun masuk diam-diam kesana.

"Sial, pakaian kita mencolok banget" keluh Draken.

"Wajar lah, kita dari abad 21, ini abad 17" kata Izana menghela napas.

Tiba-tiba seorang pria yang merupakan pemilik toko masuk ke ruangan itu.

"S-siapa kalian? Pencuri!" Kata pria itu.

Mikey dengan cepat berjalan dan menendang pria itu hingga pingsan.

"Ya maap pak gaada jalan lain" kata Mikey terkekeh.

Izana dan Draken lumayan terkejut dengan semua yang terjadi sangat cepat.

"Y-yaudah mumpung ini toko baju mending kita pake baju dari sini aja, biar ga jadi perhatian banyak orang" kata Draken mengusulkan.

"Oke Kenchin, duh mana rambut gua blonde lagi, pasti banyak yang merhatiin karena disini rambutnya rata-rata coklat" keluh Mikey.

"Mikey...." Kata Izana menatap Mikey.

"Huh? Apa?"

"Lu barusan ngeluh karena rambut lu blonde?" Tanya Izana memelototi Mikey.

"Lalu? Kenapa?" Kata Mikey menatap Izana dengan pandangan aneh.

"Lu ga liat gua?" Tanya Izana lagi.

"Huh??"

Izana pun menjitak kepala Mikey.
"Warna rambut blonde mah banyak di kalangan bangsawan, lu pikir lah anjir siapa yang rambutnya silver kaya gua? Mana make anting begini lagi" kata Izana dramatis.

Another Dimension [Tokyo Revengers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang