Beralih ke kota bawah tanah, Koko dan Inui sudah tertidur pulas namun Shinichiro masih terjaga. Setenang apapun ia berusaha menyembunyikan perasaan gelisahnya, perasaan itu tetap muncul dan menghantui tidurnya.
"Sial" kata Shinichiro kesal dengan keadaan itu.
Shinichiro pun memaksakan matanya untuk terpejam dan tidur walau hanya untuk waktu yang sebentar.
"Woi ga bisa tidur ya? Aowkwkwk" celetuk si penagih hutang.
"Bacod lu penagih hutang" kata Shinichiro.
"Penagih utang penagih utang, gua punya nama bego" katanya.
"Oh kirain ga punya, emang siapa nama lu?" Tanya Shinichiro.
"Nama gua Antares, sama kaya lu, gua juga ditinggal mati sama ibu gua" katanya. Shinichiro mulai tertarik dengan pembicaraan itu.
"Gua lahir di kota bawah tanah ini dan jadi budak 'mereka' yang semena-mena, gua pengen banget menentang mereka namun gua ga punya kekuatan" katanya.
"Kekuatan?" Tanya Shinichiro.
"Iya, pertama ngeliat lu yang punya kecerdasan dan kekuatan, rasanya iri aja gitu" katanya terkekeh.
Shinichiro hanya terdiam mendengarkan perkataan Antares.
"Gua gatau ini bener apa ngga, tapi katanya ada kota lain disini dan salah satu aksesnya juga ada di kota ini" katanya.
"Lah berarti disini ada jalan ke kota lain dong?"
"Kemungkinan sih gitu, gua pernah denger ini dari petinggi pas gua ga sengaja lewat di depan kantor mereka" jelasnya.
Shinichiro menyimak baik-baik perkataan Antares.
"Dan yang gua denger sih, selain akses jalannya yang rahasia, kota sebelah itu juga lebih kaya dan jauh lebih enak dari kota yang gua tempati saat ini" kata Antares.
Shinichiro berpikir sejenak.
"Bagaimanapun jalan aksesnya, gua harus tetep nyelidikin semuanya" gumam Shinichiro.
Shinichiro melirik kearah sekitar dan memastikan bahwa Lily dan anaknya sudah tertidur. Setelah memastikan, ia langsung mengajukan pertanyaan pada Antares.
"Apa yang lu ketahui tentang Lily?" Tanya Shinichiro.
"Lily? Maksud lu wanita yang tadi?" Tanyanya.
"Yaiyalah siapa lagi" jawab Shinichiro datar.
"Oh dia ya, hm seinget gua suaminya dah meninggal gegara mencoba ngelawan pemerintah, itu juga sih salah satu faktor yang bikin gua ngerasa ga ada harapan lagi bagi gua untuk mendapat kebebasan" kata Antares.
"Lu pernah kenal sama suaminya?" Tanya Shinichiro lagi.
"Pernah, tapi ga kenal deket" jelasnya.
"Ceritain semua yang lu tau" pinta Shinichiro.
"Ada suatu ramalan yang dipercaya sama beberapa orang tua disini" katanya.
"Ramalan apa?" Tanya Shinichiro walau ia sendiri sama sekali tak mempercayai ramalan.
"Ada ramalan yang mengatakan kalo suatu hari nanti di tengah kesusahan, akan datang seorang pahlawan yang akan memberikan kebebasan dan kebahagiaan. Konon katanya, pahlawan itu berambut hitam dan bertubuh tinggi" katanya.
"Mendiang suaminya Lily itu namanya Akira. Dia berambut hitam dan berbadan tinggi, persis ramalan itu. Apalagi beredar gosip kalo dia bukan berasal dari kota ini" katanya.
"Hm?"
"Yah banyak gosip yang bilang kalo dia dari dunia lain lah, dari kota lain lah, dan saat itu gua sempet percaya kalo Akira bener-bener orang yang disebutkan ramalan itu, namun semua harapan gua pupus begitu mendengar berita kematian Akira yang disiksa dan dipaksa kerja oleh orang bajingan itu" kata Antares.
"Akira? Seperti nama yang gak asing" gumam Shinichiro.
"Siapa nama lengkapnya?"
"Akira Motojiro"
Deg
Bukankah itu pria yang menghilang di gunung beberapa tahun yang lalu?"Apa ada kejanggalan dari kematian Akira?" Tanya Shinichiro.
"Kejanggalan ya? Hm dia meninggal setelah dipaksa kerja selama 72 jam non stop dan disiksa berkali-kali, satu-satunya kejanggalan yang gua tau sih pas dia nunjuk-nunjuk ke arah selatan kota ini saat dia sekarat" kata Antares.
"Selatan kota ini? Apa ada petunjuk?" Gumam Shinichiro dalam hati.
"Yah dia juga dimakamkan disana sih" kata Antares.
"Ada makamnya!?" Kata Shinichiro dalam hati.
"Ada, dia pahlawan sih bagi warga sini haha" kata Antares terkekeh.
Shinichiro hanya terdiam.
"Besok sekalian anterin gua ke makam Akira" kata Shinichiro.
"Wah wah jangan-jangan lu pengen jadi pahlawan juga kaya dia? Saran gua sih jangan, ntar lu mati gimana?" Kata Antares.
"Jeh jangan sok khawatir, gua mah bakal ngelakuin apapun demi bertemu adik gua lagi" kata Shinichiro.
"Bukan sok khawatir, gua ga pengen ada yang mati lagi" kata Antares.
"Oh iya emang adik lu kemana?" Tanya Antares.
"Ilang di hutan di pegunungan, kepisah sama gua" jawab Shinichiro.
"Pegunungan? Hutan? Apa itu?" Tanya Antares.
"Oh iya lupa, beda dunia hahaha" kata Shinichiro terkekeh.
"B-beda dunia?"
"Oh iya lupa, belum cerita ya, sebenernya gua bukan dari sini" kata Shinichiro.
"Hah!?"
"Gua, Koko dan Inui berasal dari dunia yang sama dengan Akira Motojiro" kata Shinichiro.
"M-maksud lu?"
"Yah, gua udah ceritain ini sama Lily sih, peristiwa yang gua alami mirip sama Akira pas pertamakali datang kesini, yaitu di tempat yang kotor dan gelap dan disana juga ada pria bertubuh tinggi yang memaksa untuk bekerja" kata Shinichiro mengingat-ingat.
"J-jadi lu..." Kata Antares terbelalak sambil melihat Shinichiro dari atas sampai bawah.
Rambut hitam, tubuh tinggi, ini...
"Apakah lu yang ada di ramalan itu?!" Kata Antares terkejut.
"Ntahlah" kata Shinichiro terkekeh.
"Ngomong-ngomong si Akira Motojiro itu perawakannya gimana?" Tanya Shinichiro.
"Badannya mirip sama lu, tinggi, rambutnya hitam, cuma dia rada panjangan" kata Antares yang masih setengah kaget.
"Oh gitu ya" jawab Shinichiro.
Suasana hening untuk beberapa saat sebelum Antares kembali berbicara.
"Lu membuat setitik harapan di hidup gua tau" kata Antares terkekeh.
Ia menarik napasnya sejenak sebelum kembali melanjutkan perkataannya.
"Setelah kematian Akira Motojiro semua harapan gua hancur gitu aja, Namun pas ngeliat lu dan mengetahui asal usul lu, setitik harapan itu kembali muncul" kata Antares.
"Gua ngerasa seolah kematian Akira itu tergantikan dengan kehadiran lu untuk memberi kebebasan di dunia kejam ini" kata Antares.
Shinichiro hanya tersenyum menanggapi itu.
"Yaudahlah tampaknya gua harus istirahat juga, gua bukan superhero yang bisa terjaga siang dan malam hahaha" kata Shinichiro terkekeh.
Ia membaringkan badannya kembali dan melihat Koko dan Inui yang masih tertidur pulas.
"Perjuangan ini masih panjang huh?"
Shinichiro pun memejamkan matanya dan memaksakan dirinya untuk tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension [Tokyo Revengers]
Mystery / Thriller"Apa kau yakin tempat tempat kau berdiri sekarang benar-benar ada? Atau hanya fatamorgana?" Mendaki gunung merupakan hal yang menyenangkan bukan? Bagaimana jika hal yang awalnya dianggap menyenangkan justru malah mendatangkan pengalaman tak terlupak...