"hahh.."
Jungkook menghela nafas ke sekian kalinya, mengusap wajahnya lelah saat Taehyung tak kunjung berhenti merajuk padanya Jungkook sudah telat pergi ke kantor.
"Taetae sayang, daddy minta maaf ya?"
"Ndak! Daddy buat Tae nda bisa jalan"
Taehyung menatap tajam ke arah Jungkook, alih alih seram itu malah terlihat menggemaskan
Ingat ketika Jungkook mengajak Taehyung untuk mandi bersama? Ternyata itu adalah Minta jatah berkedok mandi bersama.
Jungkook tertawa kecil, mencolek colek dagu Taehyung bermaksud menggodanya.
"Tapi Taetae sangat menikmatinya kan?"
Wajah Taehyung memerah mendengar kata Jungkook, memukul dada bidang itu pelan lalu mempoutkan bibir cerrynya.
Jungkook yang melihat wajah memerah kesayangannya semakin Jahil, mendekatkan bibirnya ke telinga Taehyung yang memerah.
"Eunghh shh ahh daddyhh..Jungkookie nghh faster ashh"
Jungkook tersenyum jahil sambil menirukan Suara desahan Taehyung tadi malam.
Sedangkan Taehyung yang mendengar desahan di tepat samping telinganya semakin merah padam, mendorong dada bidang Jungkook agar berhenti.
"Hump! Daddy ngeselin, Taetae marah sama daddy "
Taehyung melipat kedua tangannya di depan dada, semakin mempoutkan bibirnya jangan lupa Pipinya yang di gembungkan dengan sangat menggemaskan.
"Kkk..jangan marah sayang, Daddy hanya bercanda"
"Tae marah pokok na"
Jungkook terkekeh, lalu pikiran jahil mulai terlintas lagi di kepalanya
"Yasudah jika memang baby Tae marah sama Daddy, Daddy ingin ke kantor. Nanti pulang daddy bawakan coklat"
Mata Taehyung membelak kaget, sedangkan Jungkook yang melihat itu menahan senyumnya lalu pergi memakai dasi dan Jasnya
Lalu menghampiri Taehyung, mengecup kedua pipi gembul itu menggigitnya pelan setelahnya
"Daddy pergi ya sayang"
Jungkook mengusak rambut hitam Taehyung, berjalan ke arah pintu kamar hendak keluar
Sedangkan Taehyung yang pada dasarnya tidak ingin di tinggal Daddynya mulai mengeluarkan air matanya, terisak pelan hingga akhirnya menangis kencang sambil memanggil manggil Jungkook.
Taehyung ingin berlari ke arah Jungkook lalu memeluknya, Taehyung ingin ikut. Tapi holenya yang terasa sakit tidak mengizinkannya untuk berlari atau berjalan, Jungkook bermain kasar semalam🌚
"Hiks huwee daddy, jangan hiks tinggalin Tae huaaa..Tae nda marah lagi hiks mau ikut hiks ikut sama daddy hiks hiks"
Jungkook yang mendengar tangisan Taehyung kembali memutar badannya, berjalan ke Arah Taehyung lalu mengangkat badannya ke gendongan koala
Mengusap usap punggung sempit itu dengan lembut sambil mengecupi pipi Taehyung
"Shh sudah sudah, jangan menangis lagi hm?
Taehyung mengangguk kecil, berusaha menahan tangisannya yang membuat wajahnya semakin menggemaskan.
Jungkook mendudukkan Taehyung kembali dengan perlahan ke kasur, lalu berjalan ke arah lemari mengambil Kemeja oversize berwarna biru langit milik Taehyung dengan celana hitam sependek dengkul.
Menghampiri Taehyung yang masih sesegukan kecil, menggelus pipinya yang memerah.
Lalu memakaikan pakaian yang di ambilkannya tadi pada Taehyung yang hanya mengenakan Dalaman saja.
Menyisir rambut lembut yang sedikit berantakan itu dengan tangannya, kemudian menggendong tubuh mungil Taehyung dengan enteng.
Dertt..dertt
Ponsel Jungkook bergetar menandakan ada panggilan masuk.
Jungkook mengambil ponselnya di sakunya, menahan tubuh Taehyung dengan satu tangan karena tangan satunya sedang memegang ponsel.
Mengangkat panggilan dari Jimin sambil mengecupi pipi Gembul Taehyung gemas.
"Hum"
"Jung, Kau dimana? Ini sudah
Sangat ter_"Tut
Jungkook mematikan panggilan itu sepihak, lalu memasukkan benda pipih itu kembali ke sakunya.
Jimin yang malang
"Daddy~"
"Hum? Kenapa sayang?"
"Tae Lapar"
"Daddy sudah terlambat, nanti sarapannya di kantor ya baby?"
Taehyung mengangguk lalu menyenderkan kepalanya di bahu tegap milik Jungkook.
Membiarkan Jungkook membawa tubuh mungilnya, memejamkan matanya perlahan.
Taehyung masih lelah, Tadi malam Taehyung tidak tidur sama sekali karena Jungkook.
.
.
.
Jungkook membaringkan Tubuh kesayangannya perlahan di atas Kasur, mengecup dahi itu lembut lalu keluar kamar Ruangannya dengan pelan, takut membangunkan si manisJungkook mendudukkan tubuhnya di kursi meja kerjanya kemudian bersandar dengan nyaman.
'BRAK!'
"Jeon Jungkook! Kenapa kenapaaaaaaa.....Kau selalu memutus panggilan ku sepihak ha? Aku bahkan belum selesai bicara"
Jimin kesal, Menatap Jungkook yang tetap santai sambil memainkan pulpennya.
Jimin sadar resikonya, dia bisa saja dilempar keluar jendela. Tapi Jimin sudah kesal
"Pelankan suaramu Park Jimin, Taetae tidur. Jika baby ku bangun karena suaramu, aku akan memenggal mu"
Jungkook menatap Jimin dengan tatapan intimidasi, sedangkan Jimin yang ditatap saja menelan ludahnya.
"Bagaimana dengan wanita itu?"
Jimin mengatur nafasnya lalu memberanikan diri untuk membuka suara
"Tadi Joy mencoba menerobos ke kantormu, tapi gagal karena penjaga menyeretnya keluar"
Jungkook mencengkram pulpen di tangannya kuat, memutar lidah di dalam mulutnya.
"Si sialan itu, Aku akan membunuhnya lalu memotong tubuhnya kecil kecil"
Jimin menelan ludah mendengar kata kata Jungkook, okey tangannya sudah berkeringat.
"Jimin, Pesankan makanan. Babyku belum makan"
Jimin mengangguk cepat, keluar dari ruangan mengerikan itu, kemudian berhenti di depan pintu ruangan Jungkook
"Astaga, dasar anak setan itu"
"Jimin, sudah berapa kali kau mengataiku?"
Mata Jimin membelak kaget, menoleh ke arah belakang dan hanya menemukan pintu kokoh yang sudah tertutup rapat
"Bagaimana dia tau?!"
Pipiww...I'm comeback.
Mwehehehe..jangan marah ahhJangan lupa Voment Thayang😘
Pay pay di chapter berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Who (KookTae)
أدب الهواةBercerita tentang Jeon JungKook seorang Pemimpin organisasi Mafia terkuat dan Juga seorang Pengusaha muda paling kaya di Dunia, bertemu dengan Kim Taehyung namja Manis yang memiliki kadar kepolosan melebihi normal. Mereka bertemu di pelelangan manus...