Sudah lamoo tak bersuoo lagi readers kesayangan ayy...
Masih ada yang baca tak?
"Taetae mau yang ini? Apa yang ini? "
Irene menunjukkan beberapa pasang baju yang nampak bagus dari segi visual dan harga pastinya.
Sedangkan Taehyung hanya menggeleng pelan, Dia bukannya tidak mau, tapi dia bingung. Semuanya terlihat bagus di matanya.
"Tidak tauu Noona, Tae bingung"
Taehyung merengut kecil yang mana itu membuat Irene sangat gemas dan ingin menelan calon istri sepupunya ini.
"Yahh... Kalo bingung, Kita beli semuanya saja. Uang Suamimu banyak, bahkan jika Taetae ingin toko ini Jungkook akan membelikannya untukmu"
Taehyung semakin merengut saat mendengar perkataan Irene.
"Tidak baik Noona.. ini terlalu banyak, boros! "
Di menit selanjutnya Taehyung hanya meringis sakit merasakan cubitan gemas di pipi gemuknya yang kini nampak memerah bersamaan dengan air mata yang semakin bertumpuk di pelupuk matanya.
"Hiks huwee... Sakit pipi Taetae! Hiks jangan cubit cubit! Huwaaa Daddyy!"
Sekarang Irene panik sendiri, Seharusnya dia menahan rasa gemasnya untuk dirinya sendiri.
Meringis pelan saat Taehyung yang kini mendorong tangannya saat ingin menyentuh Taehyung .
Dorongan tangan Taehyung tidak sakit, itu hanya dorongan pelan, hanya saja dia sudah merasakan sakitnya pembalasan dari Jungkook."Duh duhh... Taetae sayang, udah ya? Shh... Mau Noona beliin ice cream yang banyak hum? Mau ya sayang?"
"Nda! Hikss mau Daddy hiks"
Irene hanya menghela nafas pasrah, dia akan membawa bayi besar ini ke kantor Jungkook. Yahh... Padahal dia masih ingin belanja, tapi kasihan Juga bayi ini nanti jadi trauma bersamanya.
"Iya, Kita tempat Daddy"
Menarik pelan tangan mungil itu pelan sebelum kembali menghela nafas pelan.
.
.
.
.
.
.
."Apa apaan! Aku melihat bajingan kecil itu di kantor Jungkook! Bukannya aku sudah bilang jangan gagal! "
Joy berteriak kesal pada seseorang yang sedang melakukan hubungan telepon dengannya.
"Maaf nyonya, dari informasi yang saya dapatkan mereka akan Pergi ke Kantor Tuan Jungkook saat makan siang. Saya tidak menyangka mereka hanya pergi satu jam saja"
"ALASAN! "
'tut'
Joy melempar hp nya dengan kasar, melempar segala sesuatu yang bisa di gapai tangannya.
"AKHH ! Sialan,sialan,sialan! Dasar bocah imut sialan! "
.
.
.
.
.
.
."Aaaaa... Taehyungie, sayangnya Noona"
"Berisik, bodoh" sentak Jungkook pada Irene yang mencoba membujuk Taehyung yang masih merajuk padanya.
'puk'
Jungkook sedikit terkejut saat tangan Taehyung yang menepuk pelan pipinya, beralih menatap pada kesayangannya yang menatapnya dengan mata sembabnya.
"Sttt.. kasar, tidak boleh" Taehyung berujar pelan sambil mengelus pipi Jungkook yang sempat dia pukul tadi.
Jungkook yang mendengar kalimat dari kesayangannya hanya tersenyum kecil lalu mengangguk
"Sorry babe"
Mengecup pipi gembul itu sekilas sebelum menatap Irene yang menertawakannya Tampa suara, dia merasa menang, Karena walaupun Taehyung merajuk padanya dia tetap di bela dari Jungkook sendiri.
Kemenangan yang paling membahagiakan.
Jungkook hanya mengumpatinya dengan mode silent, Tapi jika melihat bibir Jungkook secara alamiah hal yang disampaikannya akan terdengar.
"Taetae, Jungkook mengatakan pada Noona Bangsat Sialan"
"IRENE KAU SIALAN!"
"Daddyyy..."
.
.
.
.
.
.
.
."Cih, aku tidak perduli. Awasi bocah itu dan Jika ada kesempatan Dapatkan dia hari ini juga, kalian paham?"
"Baik, Nyonya. Kami akan berusaha"
"Good"
Joy tersenyum miring, menjentikkan jemari lentiknya pada gelas bening yang masih terisi oleh Wine miliknya, kemudian mengalihkan pandangannya pada pintu yang terbuka setelah beberapa ketukan.
Menampakkan Tubuh tegap Bodyguard kesayangannya yang hanya menatapnya dengan datar."Maaf Nyonya, kenapa anda memerintahkan anggota saya pergi tanpa saya?"
"Ouch boy, you will be hurt."
"Terluka adalah bagian pekerjaan saya, Tolong jika anggota saya ditugaskan, Sertakan saya juga. Permisi Nyonya" bodyguard itu menunduk hormat lalu pergi meninggalkannya.
"Ck, dia selalu merusak moodku"
Drttt...drtttt
"Nyonya, kami berhasil mendapatkannya. "
Senyum Joy kembali merekah, Melempar gelasnya karena terlalu bergembira .
"Good! Segera bawa bocah itu kesini"
"Baik Nyonya, permisi"
Tut
"Yes! Fuck, Finally! "
Joy beranjak dari duduknya dan meminum langsung wine dari botolnya, merayakan kemenangannya dengan caranya sendiri.
Melempar botol wine yang sudah tandas dengan asal hingga pecah berserakan.
Berjalan dengan sempoyongan menuju kembali ke meja kerjanya, mengambil pulpen dan kalender yang ada di mejanya.
'bruk'
Merebahkan dirinya sendiri dengan kasar keatas sofa empuk yang ada di ruangnya, memainkan bolpoin berwana hitam itu di bibirnya.
"Let's see..... Ah! Sepertinya ditanggal ini."
Melingkari sebuah tanggal di kalender yang belum melewati Minggu ini.
"Dalam empat hari ini, aku sepertinya harus memikirkan tema apa untuk pemakamanku nanti. Oh? Apakah nanti tubuhku masih satu atau terpisah pisah? Emm.. atau nanti beberapa bagian tubuhku akan hilang? Tiga atau empat bagian? Mungkin? Oh ya, aku memikirkan Tema pekamanku tapi belum tau nanti mayatku ditemukan atau tidak, Ck "
Mengetuk-ngetuk bolpoin ke dagunya sebelum beranjak cepat dan berlari keluar ruangnya menuju kamar bodyguard kesayangannya.
"Mungkin dia bisa diajak kerjasama untuk menemukan mayatku nanti"
Hello my love, my sayang, my lope lope. Sorry baru update😅 hampir lupa punya cerita di WP.
Jangan marah ya bebs, Thor ga janji bakalan sering update sebelum Tahun ini berlaku :)
Sorry alurnya makin selengekan, karena otak aku juga ga jauh jauh.
Tunggu, ini cerita masih ada yang baca tak?
Jangan ngamok ya sayang, kalo ngamok ntar di cipok kambing.
Jangan lupa voment darl😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Who (KookTae)
Fiksi PenggemarBercerita tentang Jeon JungKook seorang Pemimpin organisasi Mafia terkuat dan Juga seorang Pengusaha muda paling kaya di Dunia, bertemu dengan Kim Taehyung namja Manis yang memiliki kadar kepolosan melebihi normal. Mereka bertemu di pelelangan manus...